Balapan itu dimulai dengan baik dan diakhiri dengan baik pula.
Siapa yang bisa menebak pemenangnya? Yup, Justine."Wah, Om Justine hebat banget" ucap Azela.
"Iya Om, Om Justine keren" sambung Azely.
"Iya dong! Papa gue" ucap Zeela.
"Papa keren banget, Gilang semangat yah" ucap Jihan dan mendapatkan gelak tawa dari semua orang.
"Yeu, umur aja beda, keahlian aja beda, skill gue kan baru 1 kalo Om Just udah banyak" ucap Gilang.
"Om keren banget" ucap Gilang sembari mengacungkan jempol.
Justine tertawa sebentar.
"Kamu juga sangat keren Gilang, hanya perlu latihan lagi udah bisa jadi pemenang" ucap Justine."Iya Om, makasih" ucap Gilang.
"Tidak usah panggil Om, panggil Daddy aja" ucap Justine.
Sontak semua orang menjadi bingung, apalagi Gilang.
"Cieeee Kak Gilang udah dapet lampu hijau dari Om Justine" celetuk Azely.
"Dih, anak kecil diem" ucap Gilang, malu.
"Alah! Kak Gilang pake malu-malu segala" ucap Azela.
"Diem Dek" ucap Gilang.
"Eh" ucap Jihan, tiba-tiba.
"Kenapa Han?" tanya Gilang.
"Aaliesha sama Beby kemana yah?" tanya Jihan.
"Loh iya yah, tadi mereka ada disini kok" ucap Zeela.
Mereka pun memutuskan untuk kerumah Jihan, yah kumpul-kumpul keluarga gitu. Untung saja, rumah Jihan super duper besar dan sangat mewah.
★★★
"Beby beneran mau pergi yah?" tanya Aaliesha.
Yang ditanya pun mengangguk.
"Sha, nanti kalo gue udah pergi, lo sama Jihan gaboleh nangisin gue" ucap Beby."Kenapa Beb?" tanya Aaliesha.
"Gue kan cuman pergi keluar kota bukan keluar negeri, masih bisa ketemuan nanti kan" ucap Beby.
"Lo bilangnya semudah itu yah Beb, kek gada beban tau gak" ucap Aaliesha.
Aaliesha dan Beby berbincang banyak, sebelum akhirnya Jihan datang.
"Oh jadi disini, gue cariin kemana-mana gada" julid Jihan.
"Udah selesai balapannya Han?" tanya Aaliesha.
Jihan pun mengangguk.
"Maaf ya Han, tadi kita mau ajak lo tapi lo keknya seru banget nyemangatin Om Justine sama Gilang" ucap Beby."Iya gapapa, oh iya semua orang lagi kumpul nih, nanti kedalem aja yah" ucap Jihan dan berlalu pergi.
Aaliesha dan Beby heran, mereka saling menatap satu sama lain dan bertanya-tanya.
"Jihan marah kah?" tanya Aaliesha dan Beby.
★★★
"Pulang!"
"Tapi Alfa, aku mau pulang bareng Ayah dan Bunda"
"Pulang!" Penekanan itu terjadi berulang kali.
"Gamau Alfa, aku mau pulang bareng Ayah dan Bunda"
"Aaliesha Candramaya, pulang sekarang!"
"Gue tahu, mereka gak pulang malem ini"
"Gamau" tegas Aaliesha.
"Gue udah didepan, dalam 5 menit lo gak keluar, gue jamin Zoa dan Zio ada dalam masalah!"
Kalimat terakhir yang Aaliesha dengar sebelum akhirnya Alfaka mematikan telepon mereka.
Aaliesha bingung, ia harus bagaimana. Ia takut, jika Alfaka akan macam-macam.
"Ada apa sayang?" tanya Alana.
"Bunda, Alfa nyuruh aku pulang" ucap Aaliesha.
"Yaudah, kita semua pulang, yah?" tanya Alana.
"Gausah Bunda, aku aja yang pulang sendiri. Alfaka juga udah didepan katanya" ucap Aaliesha.
"Sayang, Bunda tau, kamu pasti lagi takut kan sekarang?" tanya Alana.
"Bunda, Asha siap kok kalo emang Alfaka mau hak-nya" ucap Aaliesha.
Sontak Alana dan Afka yang mendengar ucapan Aaliesha tersentak.
"Tidak Asha, mau bagaimanapun janji adalah janji" ucap Afka.
"Iya sayang, Ayah sama Bunda udah janji sama Ibu dan Ayah kamu, kalo kamu bakal ngelakuin kewajiban kamu pada saat semester 5" jelas Alana.
"Tapi, Bun" ucapan Aaliesha terpotong.
"Sayang, gausah pulang, yah" ucap Alana.
"Bund, beneran kok gapapa, lagian kan yang mau aku bukan atas suruhan ataupun paksaan dari Bunda sama Ayah" jelas Aaliesha.
Alina dan Afka hanya diam, mereka juga bingung harus bagaimana.
"Kenapa Aaliesha sangat kekeuh ingin pulang Bun?" tanya Afka.
"Gatau Yah, apa Aaliesha dipaksa sama Alfa?" tanya Alina.
★★★
"Aarrgghh" rengkuh Aaliesha saat ia terbangun dari tidurnya.
"Kenapa rasanya lelah sekali?" tanya Aaliesha.
Ia pun bergegas menuju kamar mandi dan turun.
"Sayang, kok tumben bangunnya siang?" tanya Alina.
"Hehehe iya Bun, semalem lagi marathon drakor" jawab Aaliesha.
"Bunda baru pulang yah?" tanya Aaliesha.
"Iya, baru banget sampe, kamu ih, padahal semalem seru banget loh" ucap Alana.
"Hehe, kapan-kapan aja aku mah" ucap Aaliesha.
"Oh iya, Ayah mana, Bund?" tanya Aaliesha.
"Ayah kamu lagi ngetrip, sama Justine, Beno, Deni" ucap Alana.
"Buset, udah kayak ABG ABG aja para bapack bapack" ucap Aaliesha sembari diiringi gelak tawa mereka.
"Sudah, sudah, ayo makan" ucap Alana.
Mereka pun makan dengan tenang. Alfaka yang biasanya bersikap ketus ntah kenapa, disiang hari ini, ia sangat tenang.
"Abang kok tumben, tenang banget kayak danau" celetuk Azely.
"Suka suka Abang lah dek" ucap Alfaka sembari melihat wajah Aaliesha dengan smirk.
"Hilih, siki siki ibing lih dik" ejek Azela.
"Mulai, mulai, kagak Abang check-outin lagi mampus" ancam Alfaka.
"Eh jangan dong banggg, Jela baru aja ngisi keranjang lagi" sedih Azela.
"Iya ih, dahal Jely baru banget mau isi keranjang lagi" sedih Azely.
"Hahahaha pada kicep kan kelen, dasar anak kecil" ucap Alfaka.
"Mon maap bang, kita cuman beda setahun, hehe" celetuk Azela dan Azely.
"Biarin" ucap Alfaka, dan beranjak dari kursinya.
"Mau kemana?" tanya Alana.
"Ada deh" jawab Alfaka.
Mereka pun kembali melanjutkan makan siang dengan tenang.
"Kenapa sakit banget!" ringis Aaliesha dalam hati.
★★★
wah, ada apa dengan aaliesha?
beby mau pergi??
jan lupa vote dan komennya yah.
see you in the next story.
KAMU SEDANG MEMBACA
AALFAKASHA
Teen Fiction---> DIHARUSKAN FOLLOW SEBELUM BACA <--- ==================================================== Aaliesha Candramaya seorang gadis remaja yang sedang berusaha mendapatkan cinta dari jodohnya. Ia tidak tahu kapan jodohnya bisa membalas perasaanya...