3. Sorry

5.5K 471 30
                                    

Setelah sampai di depan pintu rumah Taeyeon, aku mengambil ponselku yang berada di kantung celana. Teringat sesuatu, aku membuka kontak dan menekan kontak yang bernama 'Eomma' di speed dial.

Sebuah sapaan terdengar diseberang setelah nada sambung yang begitu panjang.

"Eomma, bolehkah aku menginap di rumah Taeyeon?" tanyaku tanpa basa-basi.

Aku merutuk kepada diriku sendiri. Kenapa aku bilang seperti itu kepada ibuku? Aish, jinjja, mulutku ini memang terkadang tidak terkontrol. Dan tentu saja ibuku langsung memberondong banyak sekali pertanyaan kepadaku.

"Aku akan belajar bersama Taeyeon. Janji." Ucapku supaya ibuku tidak menanyakan hal yang aneh-aneh lagi seperti; apakah dia pacarmu? Dan kemudian ibuku akan berteriak kegirangan dan merestui dugaannya.

"Dia bukan pacarku. Masih on the way ...."

Lagi-lagi aku kelepasan bicara. Mulutku ini benar-benar!

"Maksudku aku sedang di jalan ke rumah Taeyeon."

Nyatanya aku sudah berada di depan pintu rumahnya.

"Ne eomma. Nanti aku akan ambil seragamku dan barang-barangku yang lainnya. Sekarang aku sedang malas pulang."

Nyatanya rumahku hanya berjarak sepuluh meter di seberang. Namun, aku mendapat jawaban yang sangat menguntungkan setelahnya.

"Jinjja? Wah, gomawo eomma. Eomma memang paling keren! Kutunggu bajuku ya, jangan terlalu larut dan aku mencintaimu, eomma."

Aku menatap rumahku yang berada di seberang rumah Taeyeon. Kali ini aku akan berpisah lagi dengan ranjangku. Tidak apa-apa, toh kamarku seperti kandang babi.

__________o0o__________


Ah.

Akhirnya aku bisa bernapas dengan lega. Setidaknya aku bisa menghemat tenaga untuk mengambil barangku. Biarlah Taeyeon tidak mengetahui aku akan menginap di rumahnya. Toh, aku juga tidak akan macam-macam padanya.

Aku tidak seperti namja yang kalian pikirkan.

Cklek, pintu kubuka. Seperti biasa, pintu ini jarang terkunci. Karena setengah penghuni rumah ini sedang pergi.

Orangtua Taeyeon bekerja di luar kota atau entah di luar negeri. Dan mereka akan kembali ke sini sebulan entah berapa kali. Jadi disini hanya ada Taeyeon dan adiknya, Taehyung, juga beberapa pembantu.

Baru saja aku memasuki ruang depan, aku menangkap kaki diujung sofa. Rasanya lucu karena aku tahu siapa orangnya.

Aku menutup pintu pelan-pelan tanpa berusaha menimbulkan suara. Aku mendekati sosok itu setengah berjinjit, bahkan menahan napasku. Dan tampaklah seorang yeoja yang sedang tertidur pulas; Taeyeon.

Bagaimana bisa ia tertidur pulas hanya dengan waktu beberapa menit?

Aku duduk di sofa seberang Taeyeon sehingga aku bisa melihat wajahnya dengan jelas. Dasar bodoh, apa dia tidak sakit tertidur di sofa itu?

Aku menatap wajahnya dan berakhir terkesima. Sangat sempurna. Aku bahkan tidak mengedipkan mataku. Aku hanyut akan pesonanya walaupun matanya terpejam serta hembusan napasnya yang teratur.

Inikah wajah yang selalu menemaniku tiap hari?
Inikah wajah yang membuatku hari-hariku terasa menyenangkan?
Inikah wajah yang membuatku jatuh cinta?

You're My Love [ON-REVISED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang