12. 시랑은 희생이나

3.4K 323 30
                                    

[Author POV's]

"Apa-apaan sih kalian?!" Taeyeon menepis lengan yang melingkar di bahunya.

"Kalian sebenarnya mau apa? Mengikutiku hanya untuk ini? Hei, ini tidak lucu!" seru Taeyeon sambil memandang tajam dua orang didepannya.

"Kami tidak bermaksud seperti itu kok. Iya kan, Chanyeol?" Orang yang dipanggil Chanyeol itu mengangguk. "Kita ada di sekolah sedari tadi. Bahkan sebelum kau sampai."

"Jadi, kita sudah ada di ruangan detensi sejak jam pelajaran bubar. Kita sedang bersantai disana, sebenarnya memakai wi-fi sekolah untuk main game. Awalnya kami akan mengerjakan tugas bersama, tapi begitu melihat soal, kami memutuskan untuk bermain game," jelas Baekhyun panjang lebar. "Lalu kami melihat Fei berjalan melewati kami, awalnya kami penasaran apa yang dia lakukan pada jam bubar ini sendirian. Tapi menurut Baekhyun, dia sedang mengalami tekanan batin," sambung Chanyeol sambil terkekeh.

"Dan kau pun datang. Kami pikir kau akan pergi ke kelas, dan kami bisa menyontek tugas sekolah. Dan yang terjadi ..., kau pergi ke arah yang sama dengan Fei. Jadi kami mengikutimu, dan kami pikir kau mau memberi contekan untuk Fei secara cuma-cuma karena Fei berubah padamu hari ini,"

"Siapa sih yang tidak akan bersikap baik kepada orang yang memberi contekan? Terlebih orang itu pintar. Dan ketika kami sampai disana ..., kami tahu ada sesuatu yang janggal ... jadi kami menguping,"

Taeyeon gemetaran, gawat kalau sampai mereka mendengarnya. "Lalu ... kalian mendengar ... apa?"

"Sebenarnya kami memang menguping, tapi karena sudah malas untuk mengetahui lebih lanjut, kita hanya mendengar bisikan-bisikan kecil. Seperti dengungan lebah." sahut Baekhyun sambil mengangkat bahu.

Taeyeon menghembuskan napasnya lega. Syukurlah, mereka tidak tahu.

"Jadi ..., kau akan menceritakannya? Kami sekarang ingin tahu lebih lanjut."

"E ... eh? Untuk apa kalian tahu?" gagap Taeyeon.

"Kami kehabisan topik pembahasan." jawab Baekhyun enteng seraya mengibaskan tangannya.

"Hmm ... Sebenarnya aku ingin memberi tahu ... tapi ini masalah perempuan ..."

"Apa?"

"Laki-laki tidak boleh tahu." ujar Taeyeon santai sambil berjalan mendahului mereka. Kedua lelaki itu mendesah panjang.

"Berarti ini hal yang menjijikkan." Chanyeol berbisik kepada Baekhyun yang masih melongo.

"Hei! Kau sudah mengerjakan tugas sekolah?!" teriak kedua lelaki itu bersamaan kepada Taeyeon yang sudah jauh berjalan di depan mereka.

"Belum!" Taeyeon balas berteriak. Dan alhasil mereka mendesah panjang lagi, hingga membuat gadis itu tertawa.

__________o0o__________

'Sekarang perasaanku tumbuh semakin dalam. Aku mencintaimu. Bahkan tidak bisa kuungkapkan.'
-

Home, 15:32 KST

"Aku pulang!"

Taeyeon bergumam begitu dirinya telah membuka pintu depan dan masuk ke rumah. Dia melepas sepatunya dan menyimpannya dengan asal di rak.
Lalu berjalan melangkah ke dapur untuk mengambil segelas air.

Setiap ruangan yang dilewatinya terasa begitu hening baginya. Tapi itu hal biasa, hal seperti ini adalah hal yang mampu Taeyeon jalani. Oleh karena itu dia lebih memilih di rumah daripada di sekolah.

Taeyeon membuka pintu dapur. Kepalanya masih tertekuk menatap lantai. Beban di kepalanya terasa begitu berat sehingga membuatnya sulit hanya untuk menenggadahkan kepalanya.

You're My Love [ON-REVISED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang