18. Hopeless Love

3.2K 301 71
                                    

Baekhyun membalik badannya untuk berputar arah. Rasanya emosinya hampir meledak sekarang, tapi dia berusaha menahannya dengan berpikir jernih,

"Siapa aku? Aku bukan siapa-siapa dia, jadi tidak berhak untuk cemburu ..." gumamnya disusul tawa lirih untuk menenangkan dirinya.

__________o0o__________

"Fei-ya."

Fei menoleh, hampir saja dia akan mengumpat padanya, tapi sesuatu entah darimana menahannya agar tetap bersikap biasa, agar dia mulai terbiasa jalan ke depan dan tidak menoleh ke belakang tentunya. Seperti yang dikatakan Chanyeol tadi.

Karena yang saat Fei utamakan adalah, jangan berharap yang tidak pasti. Fei tahu cara berjalan mundur dan berkorban.

"Iya?"

"Kau masih marah padaku?"

Jawabannya, ya! Aku marah! Kenapa kau meninggalkanku dengan perasaan yang seperti ini?!

"Tidak." Fei menjawab. Berbanding terbalik dengan apa yang sedang dia pikirkan.

"Aku tahu tentangmu," Seunghwan bergumam, "Karena itu aku sudah memutuskan,"

"Memutuskan apa?" Fei berkata intens, takut akan sesuatu.

"Kau tidak perlu menjauhiku," ujarnya pelan, "Aku tahu cara berjalan mundur."

"M-maksudnya?"

"Kalau itu untuk kebahagiaanmu," Seunghwan menarik nafas panjang, "Aku akan pergi dari kehidupanmu, sesuai permintaanmu,"

"A-apa?"

"Sepertinya aku gagal untuk mendapatkan kesempatan kedua darimu. Oke, aku tahu aku salah. Aku tahu kita tidak akan sama seperti dulu lagi, tapi aku ingin kita mengulang dari awal, membuka lembaran baru, walaupun berbeda dari sebelumnya."

"Aku yang bodoh selama ini. Meninggalkanmu dengan semua rasa ini, lantas kembali dengan rasa yang berbeda. Karena itu, sebelum aku yang kehilanganmu karena aku, aku yang akan menghilang darimu karena aku tahu, aku tak pantas untuk mendapatkan semua perasaanmu lagi."

Fei baru melihat sisi baru dari Seunghwan. Dan entah mengapa, rasa itu kembali ada walaupun hanya sebuah titik kecil. Fei tidak mau kehilangannya, lagi.

"Aku akan mengurus kepindahanku, kalau perlu hari ini juga," Seunghwan tersenyum getir, "Jaga dirimu baik-baik, ya. Saranghaeyo."

Seunghwan berbalik badan, ini sudah menjadi keputusan yang tepat untuknya. Dia tidak mau menjadi pengecut karena melukai seorang gadis yang sama berkali-kali. Dia tahu diri, maka dari itu dia pergi.

"Jadi hanya sampai disini perjuanganmu?" Fei berteriak ketika Seunghwan hampir menghilang dari pandangannya. Berharap Seunghwan mendengar, nyatanya Seunghwan tetap berjalan tanpa menoleh ke belakang. Jadi Fei mengejarnya.

"Seunghwan!"

Kali ini dia sadar, Fei tidak akan menyia-nyiakan dia. Karena Fei pernah berharap untuk memilikinya. Biarlah rasa sakit dan terluka ini menganga terlalu lama, tapi bila bersama Seunghwan lebih lama, luka itu akan terobati. Karena jauh di lubuk hatinya, dia masih menyimpan sebuah perasaan yang besar untuknya.

"Nado Saranghaeyo, Seunghwan!"

__________o0o__________

Taeyeon berjalan dengan langkah kikuk menuju bangkunya ketika melihat tatapan teman-temannya yang tampak mengintrogasi. Ugh, jangan sekarang jebal!

"Taeyeon, siapa yang bersamamu tadi?" Celetuk Sohee yang duduk di meja paling dekat pintu. Dan otomatis semua teman-temannya ikut melihatnya.

You're My Love [ON-REVISED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang