Daun-daun yang berguguran telah usai, angin sepoi-sepoi sudah berlalu, musim gugur telah berakhir. Baekhyun menyambut musim dingin dalam diam.
Sudah setahun telah berlalu, tapi diri Baekhyun masih dipenuhi dengan masa lalu. Hal yang akhir-akhir ini sering dilakukannya adalah menatap jarum jam, menunggu keajaiban datang menghampiri.
Untuk Kim Taeyeon,
di Amerika Serikat.Kini untuk menyambut salju pertama yang turun di Seoul, Baekhyun memutuskan untuk menulis surat. Tentunya kepada sahabat kecilnya itu --yang akhir-akhir ini (entah mengapa) menjadi suatu kebiasaan.
Hei, Kim! Bagaimana kabarmu disana? Apakah kau baik-baik saja? Kuharap begitu, aku disini juga baik-baik saja. Terimakasih sudah khawatir):
Salju pertama sudah turun di Seoul, bagaimana disana apakah sudah turun juga? Apakah kau senang? Kuharap begitu. Biasanya kita selalu bermain bersama paling pertama ketika salju datang. Tapi sekarang? Oh ayolah, apakah kau berpikir hal yang sama sepertiku?
Kau tahu? Kau selalu melintas di pikiranku. Aku bosan terus dibayangi olehmu. Aku ingin kau yang ada disini, bukan bayanganmu.
Hei, aku juga mau protes! Kenapa kau mengajariku untuk selalu mengingatmu tanpa mengajariku kembali untuk melupakanmu ketika kau pergi? Karena itu yang paling penting, aku tidak bisa melupakanmu.
Ini sudah setahun berlalu, tanpa ada kabar darimu, tanpa kau yang membalas pesan-pesanku. Kau tidak tahu ya kalau aku disini mengkhawatirkanmu? Cepatlah pulang, Kim. Anak ini kesepian.
Jangan lupa untuk membalasnya! Kau harus tahu bagaimana perjuanganku untuk membeli perangko dan mengantarkan surat ini ke kantor pos di musim dingin.
Tertanda,
Anak tampan yang kesepian.(Kemudian dia menggambar jendela di balik kertas tersebut)
__________o0o__________
Bulan Desember telah berlalu, berganti menjadi bulan Januari yang datang menyapa. Tahun baru datang, ini berarti sudah dua tahun Taeyeon pergi. Dan lagi-lagi Baekhyun masih menunggu pesan balasan dari Taeyeon.
Baekhyun selalu terlihat tengah berdiri di samping kotak surat depan rumahnya. Sekali-sekali, dia terlihat pagi-pagi sekali sudah menunggu di samping kotak surat, terkadang dia tengah mengenakan pakaian pergi ke universitas. Atau jika akhir pekan, dia pasti sudah berdiri di depan rumahnya masih dengan mengenakan piyama tidurnya. Menunggu postman datang.
Dan kini Baekhyun ada disana. Menunggu dengan piyama tidurnya. Memeriksa setiap lembar surat-surat yang terdapat di kotak surat itu. Kecewa ketika tidak menemukan apa yang ia cari. Lantas, ia kembali masuk ke dalam rumah dengan kepala yang terkulai, menunduk dalam menatap tanah.
__________o0o__________
-Flashback on-
"Musim dingin seperti ini lebih bagus jika kita bermain petak umpet."
Dua orang insan kini nampak tengah berunding di salah satu kursi di sudut taman. Sang yeoja kecil nampak duduk dengan anggunnya di kursi taman, sedangkan sang namja kecil berdiri dengan gagahnya di hadapan yeoja kecil itu.
Gagasan yang dikemukakan yeoja kecil itu membuat namja kecil itu mendengus, "Petak umpet awal musim dingin? Ide buruk. Aku lebih suka bermain boneka salju."
![](https://img.wattpad.com/cover/38986258-288-k970133.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Love [ON-REVISED]
Fanfiction"Jika cinta tidak harus memiliki, mengapa nyatanya tak mudah untuk melupakan?" Klise. Bercerita tentang seorang gadis bernama Kim Taeyeon yang terlibat dalam lika-liku romansa bersama sahabatnya, Byun Baekhyun. Jika mencintai Baekhyun adalah sebuah...