11. Time & Believe [Different Part 2]

3.6K 306 26
                                    

[Taeyeon POV's]

"Terimakasih." kataku sambil tersenyum cerah. Dia masih peduli padaku.

"Terimakasih banyak, Fei. Aku tidak tahu harus mengatakan apa lagi." sambungku.

"Tidak perlu berterima kasih hingga merendahkan dirimu seperti itu." katanya dingin dan masih memasang wajah datar. Entah kenapa lengkungan di sudut bibirku hilang.

"Aku melakukan ini karena aku sadar bahwa itu salahku. Jadi jangan berpikir aku melakukan itu padamu karena aku peduli atau mau membantumu." sambungnya lagi. Setiap kata-kata yang dia luncurkan menimbulkan rasa sakit di hatiku. Rasanya aku tidak bisa bernafas.

"Begitu, ya?" ucapku dengan suara parau. Fei tersenyum tipis. "Ya, begitulah."

Fei hendak melangkah pergi, tapi aku menahan tangannya. Dia menoleh dengan wajah tidak senang. "Lepaskan aku!"

Aku terdiam. Aku masih tidak percaya dengan apa yang sudah kulakukan. Mengapa kau menahannya? Bukankah dia akan melangkah pergi? Bodoh. Sekarang apa yang harus kukatakan?

"Yaak, lepaskan aku!" Sentaknya sambil berusaha melepaskan tangannya. Dia meronta. Dia ingin aku melepaskannya.

"Kenapa kau diam?! Cepat lepaskan!"

"Tidak." Akhirnya aku bersuara. Dia diam sejenak, lalu kembali meronta meminta aku untuk melepaskannya (lagi).

"Apa? Tidak?! Apa hak mu untuk menahanku? Cepat lepaskan!"

"Tidak, dengarkan aku dulu!"

"Apa? Dengarkan apa? Aku sedang malas mendengarkanmu. Lepaskan aku!"

"Dengarkan aku sebentar Fei!" Aku berteriak. Aku bisa merasakan tatapan teman-temanku tertuju pada kami. Aku dan Fei.

Fei terdiam. Aku menutup mataku sebentar, lalu menarik napas dalam. Kembali membuka mata dan tatapanku terpaku pada objek di depanku. Fei.

"Kenapa ... kau berubah?" Aku bertanya dengan hati-hati. Kulihat dia menarik sudut bibirnya.

"Kau tidak perlu bertanya. Aku yakin kau sudah tahu jawabanku."

Aku diam tak mampu membalasnya. Dia tertawa kecil lalu melambaikan tangannya di depan wajahku. "Kau tidak apa-apa, 'kan?"

"Hmm ... kita perlu bicara."

"Bisakah kau melepaskan tanganku?" Fei tidak menghiraukan pertanyaanku. Dia sibuk menarik tangannya yang kugenggam.

"Kita perlu bicara, Fei." ujarku yang juga tidak menghiraukan pertanyaannya. Ada jeda beberapa saat. Dia menarik nafas panjang.

"Maaf, Taeyeon." Fei mulai bersuara. "Aku tidak bisa." lanjutnya dengan suara parau.

"Kenapa?"

"Entahlah aku juga tidak tahu." jawabnya seadanya seraya mengangkat bahu dengan wajah tertunduk. Aku hanya menghembuskan nafas berat.

"Tapi tolong beri aku waktu."

Aku menatapnya dalam diam. Dia tersenyum tipis. "Dan tolong berikan aku kepercayaan, Taeyeon."

Genggaman tanganku pada tangan Fei melonggar. Dia menepis tanganku pelan. "Tolong percaya padaku saat kau merasa aku berubah. Itu adalah caraku untuk kembali seperti dulu."

Aku terperangah. "Kau serius?" Dia mempautkan bibirnya. Dan dari situ aku yakin bahwa dia serius. Aku tersenyum hangat, "Iya, aku percaya." Kulihat dia juga ikut tersenyum kecil.

"Terimakasih."

"Tapi. .. sampai kapan?"

"Kurasa aku membutuhkan banyak waktu." Fei menyunggingkan senyum, entahlah dia mudah sekali mengubah ekspresi. Dan aku bersyukur karena itu.

You're My Love [ON-REVISED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang