24. The Sunset (Lately 잃다 [2])

3.1K 300 90
                                    

"Mwo? Menipu dirimu sendiri? Apa maksudmu?" tanya Taeyeon dengan intonasi tinggi. Pernyataan Baekhyun membuatnya terlonjak, sungguh.

"Hmm, aku menipu diriku sendiri." ucap Baekhyun pelan. Es krim miliknya sudah tidak lagi dipedulikan. "Aku berusaha meyakinkan diriku sendiri bahwa aku akan baik-baik saja tanpamu. Tapi...," Baekhyun memegang dadanya, menatap Taeyeon sendu, "mengapa hati ini tidak bisa menerima bahwa aku baik-baik saja?"

Baekhyun menghela nafas pelan.

"Aku tidak mengerti pada diriku sendiri. Aku selalu berusaha menepis semua hal tentangmu dari pikiranku. Tapi, yang aku pikirkan adalah hal tentangmu lagi." lanjut Baekhyun lirih, es krim di tangannya sudah terjatuh ke tanah. Kepalanya tertunduk dalam. Taeyeon hanya mampu bergeming tanpa suara.

"Jika ini hanyalah sebuah mimpi, aku berharap aku segera terbangun. Tapi jika ini adalah kenyataan, aku berharap segera tertidur dan bermimpi." gumam Baekhyun.

Bagai disambar petir di siang bolong, Taeyeon benar-benar terpaku. Pernyataan Baekhyun benar-benar membuatnya bergeming, hancur akan perasaan apa yang tengah dia rasakan. Tidak tahu apa yang harus dia katakan. Apakah yang dikatakan Baekhyun tadi adalah sebuah pengakuan?

"Baekhyun."

Taeyeon membuka suara. Mengamati Baekhyun yang masih diam tertunduk menatap aliran sungai Cheonggyecheon. Taeyeon tersenyum pahit menatap Baekhyun yang tidak menggubris panggilannya.

"Aku bukan kaktus." ujar Taeyeon memulai pembicaraan, "Aku bukan kaktus yang kuat, aku bukan kaktus yang tidak pernah mengeluh, aku bukan kaktus yang bisa bertahan saat masalah menghampiriku." ucapnya.

"Tapi aku adalah daun, yang berusaha kuat pada satu pohon, meskipun takdirku adalah dihempas angin dan jatuh berguguran ke tanah."

Entahlah Baekhyun mengerti atau tidak. Tapi Taeyeon hanya menyampaikan perasaannya. Karena Taeyeon tahu, Baekhyun pasti mengerti apa maksud dari apa yang dia bicarakan.

"Baekhyun, aku ingin bertanya sesuatu." ucap Taeyeon, seharusnya dia tidak bertanya hal ini tapi dia sangat ingin mengetahui jawaban Baekhyun. "Apa yang akan kau lakukan ketika aku pergi?"

Dan sesuai dugaannya, Baekhyun hanya terdiam tanpa menanggapi.

"Ah, tidak perlu kau jawab. Aku hanya bercanda." Taeyeon tergagap, tersenyum pahit kemudian ikut menundukkan kepalanya.

"Aku akan mencarimu." jawab Baekhyun tiba-tiba. Kepalanya mendadak menoleh menghadap Taeyeon. Matanya menatap Taeyeon dalam.

Taeyeon terpana dengan jawaban itu, di dalam hati dia tersenyum. Lalu dia memberanikan diri untuk bertanya lagi, "Kalau aku tidak ditemukan?"

"Aku akan tetap mencarimu. Tidak peduli dengan hal apapun, aku akan tetap mencarimu." jawabnya mantap.

"Kalau aku tidak ditemukan juga?"

"Aku akan menunggumu kalau begitu."

Jawaban Baekhyun sukses membuat Taeyeon terharu. Dia merasa ada kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya. Dia merasakan pipinya panas terbakar.

"Pipimu memerah."

Baekhyun berkata dengan polos. Taeyeon salah tingkah dibuatnya. Bodohnya, sekarang siang hari, bukan malam hari seperti waktu itu. Tentu saja Baekhyun dapat melihat rona merah di pipinya. Taeyeon merutuk dalam hati.

"Berhenti menggodaku!" ketus Taeyeon membuat Baekhyun terkekeh pelan.

"Kau benar-benar tidak berubah sedari dulu."

Perhatian mereka kembali tersita pada aliran sungai Cheonggyecheon. Aliran sungai itu begitu tenang sehingga Baekhyun dan Taeyeon dapat melihat bayangan mereka yang terpantul dari dalam air.

You're My Love [ON-REVISED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang