Senja sudah tenggelam, matahari sudah tidak tampak dari atas puncak. Kini matahari sudah berganti menjadi bulan dan bintang. Malam menyapa mereka.
"Ayo kita kembali ke bawah." ajak Sehun. Dia merapatkan jaketnya dan bersiap untuk pergi mendahului teman-temannya. Tapi kemudian dia kembali berbalik arah begitu melihat jalan setapak untuk kembali ke arah perkemahan begitu gelap.
"Ada apa, Sehun-ah?" tanya Chanyeol seraya menghampiri Sehun yang kini terdiam. Dia menatap apa yang sedang Sehun lihat. Chanyeol menyeringai jahil, "Kau takut, ya?" godanya sambil menyeringai jahil.
Sehun menatap tajam Chanyeol, "Enak saja! Bukan takut, tapi tidak ada penerangan disana, hyung. Aku ingin cepat sampai ke tenda, tapi aku terlalu malas untuk tersesat." jelasnya.
"Sepertinya itu ungkapan halus untuk jangan membiarkan dia pergi sendiri," ujar Baekhyun yang baru sampai dan langsung ditatap tajam oleh Sehun karena Baekhyun terdengar seperti meledeknya. "Tapi kabar buruknya kita tidak membawa senter untuk ini." lanjut Baekhyun.
"Ah, sial."
"Jangan merengut seperti itu," kata Tiffany, "Aku bawa ponsel." lanjutnya seraya menunjukkan ponselnya.
"Satu ponsel tidak akan cukup."
"Lalu kau akan diam disini hingga pagi?" Tiffany berkacak pinggang sambil berjalan memimpin di depan.
"Itulah gadisku." ujar Nickhun bangga dan Chanyeol lalu menimpuknya dengan batu kerikil kecil.
"Sayangnya itu bukan kau, Nickhun."
__________o0o__________
Suhu udara turun membuat mereka menggigil. Kegelapan menyelimuti mereka di sepanjang jalan. Bahkan hewan-hewan nokturnal yang aktif di malam hari sudah mulai menampakkan diri.
Hanya berbekal cahaya dari satu ponsel mereka turun dari atas puncak. Cahaya bulan tampak malu-malu untuk muncul.
Chanyeol bahkan menjerit ketika melihat burung hantu yang bertengger di salah satu pohon. Baekhyun meledeknya, sementara Sehun mulai memperburuk keadaan dengan cerita-cerita aneh.
"Yaa, kau bahkan tidak tahu kalau itu benar-benar cerita asli." komentar Nickhun mencoba mengalihkan situasi--yang mendadak hening--yang berjalan di paling depan di sebelah Tiffany.
"Aku memang tidak tahu itu cerita asli atau bukan, tapi aku hanya menceritakan sebuah kisah." ucap Sehun.
Tiba-tiba terdengar sebuah suara dari semak-semak belukar. Chanyeol menduga itu adalah burung hantu yang tadi menakutinya. Sehun berkata bahwa itu hanya angin.
Baekhyun memutar bola matanya, kesal pada apa yang sedang terjadi. Dia lalu berpaling kepada seseorang di sebelahnya, "Kenapa kau diam saja? Apakah kau takut?" tanyanya.
"Aniya, aku hanya tidak tahu harus berbicara apa." jawabnya.
"Tidak seperti biasanya," decak Baekhyun, "biasanya kau selalu berbicara di sepanjang waktu."
"Aku bukan kau, Baekhyun."
Baekhyun tertawa, "Ya, baiklah. Tapi Taeyeon, kalau kau takut, peluk saja aku kapanpun." seringainya.
Taeyeon mendengus, "Teruslah bermimpi."
__________o0o__________
Akhirnya tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka kembali ke tempat dimana tenda mereka berdiri. Mereka bernafas lega.
Baekhyun membaringkan tubuhnya di rumput dekat tenda para namja. Pandangannya menghadap ke atas, bulan tampak disana. Sementara bintang tampak malu-malu untuk bersinar lebih terang.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Love [ON-REVISED]
Fanfiction"Jika cinta tidak harus memiliki, mengapa nyatanya tak mudah untuk melupakan?" Klise. Bercerita tentang seorang gadis bernama Kim Taeyeon yang terlibat dalam lika-liku romansa bersama sahabatnya, Byun Baekhyun. Jika mencintai Baekhyun adalah sebuah...