'Hal yang tiba-tiba kuingat adalah senyumanmu. Aku terus mencoba menghapusnya, tapi malah menjadi semakin jelas.'
-"Aku pulang ...." salamku lesu begitu aku membuka pintu rumah. Aku melepas sepatuku dan menyimpannya di rak yang berada di samping pintu.
"Taehyung-ie?" panggilku kepada adikku yang nakal itu. Dan pada saat itu juga aku mendengar keadaan di lantai atas sangat berisik. Aish, kali ini apa yang dilakukan anak itu?
Dengan malas, aku berjalan gontai ke lantai atas. Entah mengapa tubuhku rasanya berat. Seperti sedang memikul sesuatu di punggung.
"Taehyung, apa yang terjadi disana?" teriakku begitu aku sudah menapakkan kakiku di tangga lantai atas.
Aku bisa merasakan mataku pasti sudah membulat sempurna. Pemandangan di benar-benar berantakan. Aku melihat segerombolan anak laki-laki (yang kuduga adalah teman-teman Taehyung) tengah bermain-main ... atau entahlah harus kukatakan apa, tapi aku bisa merasakan api akan keluar dari telingaku sebentar lagi.
"Ah, noona sudah pulang?" Taehyung datang menghampiriku dengan cengiran di wajahnya, "Tenang saja, nanti kubereskan. Jadi tenang saja, okay?" ucap Taehyung sambil mengelus pundakku dengan diriku yang masih menatap liar sekitar dengan napas memburu.
"Oh ya, ini teman-temanku. Yaa, kalian kemarilah!"
Teman-teman Taehyung berbondong-bondong datang menghampiriku dan Taehyung. Jumlahnya sekitar 6 orang. Kalau aku tidak salah menghitung.
"Perkenalkan diri kalian. Ini noona-ku namanya Kim Taeyeon." ucap Taehyung memperkenalkanku kepada teman-temannya.
"Annyeong, noona. Kim Seokjin imnida. Panggil saja aku Jin. Bangapta." ucap salah satu anak yang berambut coklat tua kemerah-merahan. Dia membungkuk padaku dan tentu saja aku ikut membungkuk.
"Aku Kim Namjoon, " kata seorang anak yang lebih tinggi dari Jin. Dia tampak lebih dewasa dan lebih tegap dari yang lainnya. Lesung pipinya terlihat ketika dia tersenyum, dan itu menambah ketampanannya.
"Ini Min Yoongi atau bisa noona panggil Suga," Namjoon menunjuk seseorang di sebelahnya dan dia langsung membungkuk kepadaku.
"Ini Hoseok," Namjoon bergantian menunjuk namja di sebelah kiri Suga. Hoseok memiliki rambut hitam dan senyum yang manis. "Yang berambut merah itu Jimin dan di sebelahnya Jungkook."
"Annyeonghaseyo," ucap mereka dengan kompak dan melempar senyum kepadaku. Aku membungkuk kecil dan tidak lupa untuk membalas senyum mereka. Tidak buruk, mereka anak yang baik walaupun keributan mereka tidak turut serta. Aku memakluminya, namja memang seperti itu. Dan aku juga mengakui kalau aku selalu ribut dengan teman-temanku kalau sudah bersama-sama.
"Baiklah, silahkan lanjutkan. Kalau ada sesuatu, aku ada di dalam kamar," pesanku sambil tersenyum simpul. "Dan Taehyung, jangan lupa untuk membuatkan mereka minuman serta cemilan." lanjutku.
Taehyung hanya mengangguk sambil tersenyum lebar menanggapi. Terlalu lebar sampai aku curiga. Tapi aku hanya mengangkat bahu berusaha untuk tidak peduli dan kemudian berjalan ke arah kamarku dan masuk ke dalam. Dan berusaha mengabaikan keributan-keributan yang terjadi di luar kamarku.
__________o0o__________
Aku merebahkan tubuhku begitu selesai berganti pakaian. Lelah sekali rasanya sampai-sampai aku tidak berniat melakukan apa-apa. Yang kulakukan hanyalah menatap langit-langit kamarku yang berwarna putih. Kemudian menatap benda-benda yang berada di dinding; Lukisan, jam dinding, stiker-stiker kecil, dan ... foto.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Love [ON-REVISED]
Fanfiction"Jika cinta tidak harus memiliki, mengapa nyatanya tak mudah untuk melupakan?" Klise. Bercerita tentang seorang gadis bernama Kim Taeyeon yang terlibat dalam lika-liku romansa bersama sahabatnya, Byun Baekhyun. Jika mencintai Baekhyun adalah sebuah...