14. Wrong Believe

2.7K 286 17
                                    

Entah untuk berapa lama, Byun Baekhyun dan Kim Taeyeon bermain perang dingin seperti itu.

Padahal, mereka biasanya menempel seperti ibarat permen karet atau amplop dan perangko. Karena biasanya, jika disana ada Taeyeon, maka disana juga ada Baekhyun. Atau jika disana ada Baekhyun, maka disana juga ada Taeyeon.

Kini semuanya berbeda, tidak tampak seperti dulu lagi. Mereka seperti tidak saling mengenal satu sama lain. Mereka ibarat orang asing. Maka fakta jadi berbalik. Jika disana ada Taeyeon, maka disana tidak ada Baekhyun. Atau jika disana ada Baekhyun, maka disana tidak ada Taeyeon. Fakta memang tak bisa dihindarkan akhir-akhir ini.

Saking dengan ketiadaan yang selalu ada dulu, Kim Taeyeon bahkan tidak mau repot-repot pergi ke acara ulang tahun sahabatnya itu, maksudnya orang yang sudah seperti tidak mengenal satu sama lain.

Tentu saja Taeyeon tidak mau repot-repot datang karena memang Baekhyun tidak memberi kertas undangannya.

Sungguh ironis.

"Sebenarnya apa yang terjadi diantara kalian?" Chanyeol berkata pada seseorang di depannya dengan mulut penuh makanan. Dan sesekali kembali menyuapkan makanannya lagi walau mulutnya masih penuh dengan makanan.

Orang yang ditanya dengan Chanyeol itu hanya menatap Chanyeol masam. "Itu memalukan. Sungguh."

"Benarkah?" Chanyeol meletakkan sendok di samping makan siangnya. "Apakah sebegitu memalukannya sehingga kau tidak mau membicarakannya?"

Lagi-lagi orang itu menatap Chanyeol masam dan memutar bola matanya.

"Yah, tidak dapat dipungkiri kalian memang pastinya seperti itu. Dan aku tahu, aku tidak boleh mengetahui privasi kalian kemarin. Tapi, apakah harus sampai seperti ini?"

"Maksudnya?"

"Baekhyun ..." Chanyeol menggeram. "Kalian tidak harus seperti ini."

"Apa pedulimu?"

"Peduliku adalah karena kau sahabatku."

Baekhyun terdiam. Mendesah pelan lalu menyesap minumannya.

"Sepertinya aku mati rasa."

__________o0o__________

"Aigoo, ini sudah kesekian kalinya kau menceritakan hal ini lagi! Dan ini lebih parah!" Tiffany berseru dalam keheningan di meja pojok kantin bersama Taeyeon dan Nickhun.

"Taeyeon ... sudah kubilang jangan berurusan dengan teman sebangkumu itu! Kau lihat sendiri 'kan hasilnya?"

Taeyeon hanya memandang Tiffany dengan tatapan tanpa ekspresi. Kedua tangannya terlipat. Bahkan minuman yang sudah dia pesan tidak diminumnya sama sekali.

"Oh, astaga. Ini sudah sangat rumit kau tahu? Dan pikiranku sudah terlalu lelah untuk menampung semua hal yang kau lakukan!"

Lagi-lagi teriakan Tiffany hanya dianggap angin lewat oleh Taeyeon. Dan mungkin Nickhun pun begitu karena Nickhun diam seribu bahasa sedari tadi.

"TAEENGG!"

"Hmm?"

"Oh, astaga. Lupakan. Aku sudah lelah. Biar aku saja yang mengurusnya."

Tiffany langsung memalingkan tatapannya dari Taeyeon. Tiffany langsung menatap Nickhun yang juga sedang menatapnya. Buru-buru Nickhun ikut memalingkan tatapannya pada minumannya. Alhasil, Tiffany mendesah keras-keras.

Lagi.

__________o0o__________

Jam istirahat sudah usai. Baekhyun berjalan ke arah kelas dengan kaki yang dihentak-hentakan di lantai menimbulkan bunyi tuk tak suara sepatunya. Lantas ia melemparkan dirinya ke meja dan menenggelamkan wajahnya diantara tumpuan tangannya. Ia tidak mau melihat seseorang di belakang bangkunya.

You're My Love [ON-REVISED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang