Happy reading.
•
•
•Pagi hari adalah waktu bagi para pelajar dan siswa untuk berangkat ke sekolah, namun berbeda lagi untuk pemuda bernama Dafian.
bekerja sebagai penjual koran di jalan raya, dia biasa berjualan dari pukul 8 pagi sampai jam 4 sore , upah dari penjualan koran tak seberapa, mau bagaimana lagi kalo tidak bekerja ia makan apa.
setelah 2 tahun yang lalu di tinggalkan orang tua nya ia harus bekerja keras demi sesuap nasi, tahun ini usianya baru genap 12 tahun.
hmm masih di bilang muda, biasanya kalo anak umur 12 tahun itu masih asik asik nya bermain dan bersenang-senang, tapi lain untuk Dafian ia harus bekerja dan meninggalkan sekolah nya demi bisa bertahan hidup.
•°°•
"KORAN KORAN KORAN...."
" pak koran nya "
" maaf dek nggak dulu "
panasnya terik matahari tak membuat semangat Dafian luntur, dengan berjalan di trotoar dengan beralaskan sendal jepit ia berjalan sambil menawarkan koran kepada pengendara yang berlalu lalang.
sementara di tempat lain tepatnya di mansion seseorang yang kaya raya tengah terjadi keributan kecil antara anak dan bapak.
"dad pokok nya kita mau adek kecil" desaknya memaksa.
pria tersebut menghela nafasnya sambil memijit pelipisnya.
" kau tau kan kalau daddy itu laki laki mana bisa membuat kan adik untuk mu"
" ngak ada bantahan, besok harus sudah ada" sahut pemuda satunya.
"dad lagi pula aku sudah menghubungi yang lain kalo kita akan punya adek " ucapnya sambil duduk di samping Daddy nya.
Daddy nya semakin pusing akan tingkah putra bungsu nya ini.
"dad kau mau ke mana " tanya putra bungsu nya karena melihat Daddy nya berdiri menyambar jas dan kunci mobil.
" JANGAN LUPA PULANG BAWA ADEK KECIL DAD"
teriak nya ketika Daddy nya sudah sampai di depan pintu.
" huh"
•°°•
" koran pak "
" berapa dek"
" sepuluh ribu aja pak"
" yaudah boleh deh satu"
" makasih pak"
kemudian dafian duduk di bawah pohon untuk beristirahat sejenak, setelah 10 menit beristirahat dafian berdiri dan berjalan ke perempatan untuk menawarkan koran pada pengendara yang berhenti karena lampu merah.
" pak koran"
tawarnya pada orang yang berada di dalam mobil mewah, kemudian pemilik mobil membuka kacanya dan menatap Dafian.
" ada apa " jawabnya datar.
" om mau beli koran? " tanya nya sambil mengusap keringat di kepalanya.
orang itupun tanpa berucap membuka pintu mobilnya dan menarik dafian masuk mobilnya, karena lampu merah sudah berganti dengan warna hijau.
didalam mobil Dafian merasa takut jika dirinyalah di culik.
" om kok bawa aku, pasti om penculik ya" tanya nya dengan muka polos.
" hm "
dafian melebarkan matanya, what dia di culik,
" om turunin, aku ngak mau di culik"berontaknya sambil memukul-mukul kecil legan orang tersebut." diam lah " bentak nya pada Dafian.
Dafian merasa sangat takut dan di tambah lagi dirinya di bentak ia tak tahan membendung air matanya sejak tadi.
" hiks... takutt hiks.. mau pulang huaaa" tangis nya sambil memeluk lutut nya.
orang tersebut merasa kasian sebenarnya, dia berniat baik pada dafian hanya ingin mengobrol dengan nya.
°°°
" harapan paling sakit adalah
mengharapkanmu tapi kamu bukan
ditakdirkan untuk ku"•••
tinggalkan jejak anda dengan
vote dn komen!!
see you.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFIAN [ END]✔️
Teen Fictionapa yang kalian pikirkan dengan anak 12 tahun. main? bersenang-senang?. No kalian salah. dia Dafian anak penjual koran yang berusaha banting tulang menghidupi dirinya sendiri setelah kematian kedua orangtuanya. namun nasib berkata lain dia bertemu d...