Happy reading.
•
•
•" di sini" tunjuk Dafian pada dadanya.
semua terdiam melihat Dafian.
" hiks... kakak tinggalin adek sendiri padahal udah panggil tapi ngak dengerin adek hiks....nakall kakak nakal pergi" lah tadi katanya nyariin setelah sampai sini malah di suruh pergi hadeh dek kek cewe pms kamu itu berubah-ubah mood nya.
Hatano berjalan ke arah Dafian " tadi katanya nyariin kakak hm " ucapnya lembut dengan usapan pada pipi Dafian untuk membersihkannya sisa air matanya.
" itu tadi hiks...sekarang engaa, mau daddy hiks.." mereka terdiam bukannya tidak mau memanggilkan Gio namun Gio sudah pergi ke luar kota untuk pekerjaan bisnisnya.
" ketemu daddy nya nanti aja ya " bujuk Hataro yang ikut duduk di sebelah Dafian.
" enga! mau daddy sekarang hiks...kakak mau Daddy" Dafian menangis dan tak sengaja menarik selang Infus nya sehingga membuat selangnya tercabut dari tangan dafian.
" aaa sakitt abang sakitt hikss... huhu berdarahh" Dafian semakin histeris setelah melihat tangannya mengeluarkan darah.
" shutt sini kakak elus biar ngak sakit hm" kenan mulai mengelus tangan dafian yang berdarah.
sedangkan Erhan berlari ke arah Dafian kemudian menyiapkan alat untuk memasangkan kembali infusnya.
Dafian menatap erhan dengan horor " abang adek ngak mau lagi pake itu hiks.... sakit"
Erhan meng-ngode Kenan dan Hatano supaya mengalihkan perhatian Dafian agar tidak menatap Erhan, sedangkan Hataro turun ke bawah untuk menyuruh maid membuatkan bubur dan susu untuk Dafian.
" adek mau sembuh kan" tanya Kenan.
" mau! tapi ngak mau pake itu kakak" ucap dafian sambil menatap infus yang berada di tangan erhan.
" dek kakak punya cerita tentang dino adek mau dengar" Hatano mulai bercerita dan Kenan mengelus tangan Dafian sedangkan Erhan sudah siap untuk menancapkan jarum suntik pada tangan adiknya.
" huaaaa sakittt abang jahattt " Dafian berteriak di tengah tengah mendengarkan cerita dari Hatano.
" shutt udah nihh sekarang makan dulu " terlihat hataro dari ambang pintu membawa bubur dan sebotol susu.
Kenan mengambil mangkuk bubur tersebut dan menyuapkan ke arah dafian " ngak mau kakak"
Dafian menutup mulutnya Dengan kedua tangannya.
" biar cepat sembuh " nada Kenan mulai dingin membuat Dafian ciut.
" heum tapi suap bang gar mau nya " ucapan lirih yang membuat ke empat pemuda di sana prustasi
" bentar kakak chat bang gar nya " Hataro merogoh sakunya dan mengeluarkan benda pipih canggih serta mahal.
abang 🦁
p |
bang |
kapan pulang adek nyariin||kmu nyariin abng?
Dafian bang bukan aku|
|ade knp?
lagi sakit trus minta abang suapin|
| otw
" tunggu dek! abang lagi otw pulang , sekarang minum susu aja oke" Hataro menyerahkan dot tersebut pada Dafian dan di terima baik oleh sang empu.
Dafian merebahkan tubuhnya di kasur di bantu oleh Kenan dan Hatano.
Dafian mulai menggenyot nipl buatan tersebut dengan rakus.
brak
pintu kamar Dafian di buka dengan tidak elit hingga menyebabkan bunyi yang keras.
terlihat Garendra dengan muka khawatir menatap keadaan Dafian.
" abanggg" Dafian manggil Garendra dengan sedikit berteriak.
" jangan berteriak baby" Garendra memperingati Dafian agar tidak berteriak.
Garendra mengambil alih tempat duduk kenan dan mengambil bubur di nakas.
" sini buka mulut " Garendra membantu Dafian bangun kemudian menyerahkan sendok dengan isi bubur.
" aaa" Dafian membuka mulutnya dan memakan bubur yang di suapi oleh Garendra hingga suapan terakhir.
" minum obat " Garendra meletakkan mangkuk di nakas kemudian mengambil obat yang di berikan Erhan.
dafian menutup mulutnya " ngak mau pahit abang"
" minum" ucap Garendra dengan nada dingin.
" ish nyebelin, sini adek minum " Dafian mengambil obat tersebut dan meminumkannya dengan sebal.
" good boy" Garendra mengusap kepala Dafian dengan sayang.
Dafian merebahkan tubuhnya ke kasur kemudian menutup matanya untuk menyalami alam mimpinya.
ke lima orang di sana mulai beranjak pergi meninggalkan kamar dafian agar dafian tidur dengan nyenyak.
•••
tinggalkan jejak anda dengan vote dn komen!!
see you.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFIAN [ END]✔️
Teen Fictionapa yang kalian pikirkan dengan anak 12 tahun. main? bersenang-senang?. No kalian salah. dia Dafian anak penjual koran yang berusaha banting tulang menghidupi dirinya sendiri setelah kematian kedua orangtuanya. namun nasib berkata lain dia bertemu d...