Happy reading.
•
•
•Hataro berlari di lorong rumah sakit sambil membopong dafian yang tak sadarkan diri.
" TOLONG ADIK SAYA" teriaknya pada seorang resepsionis kemudian resepsionis tersebut menunjukkan arah UGD dan Hataro langsung berlari menuju tempat yang di tujukan.
" saya mau lihat adik saya sus" berontak Hataro yang ingin masuk ke dalam UGD tapi di tahan oleh suster.
" tolong tunggu di luar mas, pasien akan kami tangani" ucapnya kemudian suster tersebut menutup pintu UGD.
kemudian terlihat daddy nya dan para abang nya yang berjalan di lorong untuk menuju ketempat hataro duduk.
" bagaimana ini bisa terjadi" tanya daddy nya khawatir.
Hataro tak bisa membendung air matanya kemudian berlari menubruk Daddy nya " hiks... dad adek hiks.. salah hataroo.. huhu.."
Gio mengusap punggung bergetar anak nya " shutt bukan salah mu ini sudah takdir"
kemudian mereka duduk di kursi tunggu untuk menunggu dokter yang menangani adik nya.
beberapa menit kemudian terlihat dokter keluar dari ruang UGD.
Gio langsung berdiri dan menghampiri dokter yang menangani anak nya " bagaimana kondisi anak saya"
" kondisi tuan muda sudah lebih baik, hanya saja untuk beberapa hari tuan muda harus ber istirahat total untuk menyembuhkan luka terkilir di kakinya " jelas dokter tersebut yang membuat hati Gio lega karena luka dafian tidak terlalu serius.
" kami sudak boleh menjenguk pasien" tanya Hataro pada dokter sebut saja dokter Zidan.
" boleh jika pasien sudah di pindahkan ke kamar inap " jelas dokter Zidan dan di angguki oleh Hataro.
" pindah kan ke kamar VVIP " perintahnya pada suster yang akan memindahkan Dafian.
" baik tuan " balasnya kemudian segera memindahkan dafian ke kamar VVIP.
•°°•
setelah sampai di kamar, Dafian di baringkan dan di pinggir brangkar sudah ada para abang nya yang menunggu Dafian membuka matanya.
Kenan menggenggam tangan adiknya sambil berdoa supaya adiknya cepat membuka matanya dan di samping nya ada Garendra yang menatap intens Dafian.
" eugh" suara lenguhan Dafian membuat atensi mereka teralihkan untuk menatap nya dan menghampiri nya dengan perasaan campur aduk.
" adek udah bangun mana yang sakit hm" tanya Kenan lembut.
" kau mau apa dek " tanya Hatano ikut menimpali.
" a-ir aba-ng" kemudian Garendra berjalan dengan membawa segelas air dan meminumkannya pada Dafian.
" sudah lebih baik" tanya Garendra yang di angguki oleh Dafian.
Erhan berjalan sambil membawa peralatan untuk memeriksa adik nya.
" Abang adek mau pulang" pintanya pada Erhan yang sedang memeriksa detak jantung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFIAN [ END]✔️
Teen Fictionapa yang kalian pikirkan dengan anak 12 tahun. main? bersenang-senang?. No kalian salah. dia Dafian anak penjual koran yang berusaha banting tulang menghidupi dirinya sendiri setelah kematian kedua orangtuanya. namun nasib berkata lain dia bertemu d...