Happy reading.•
•
•Kini terlihat Dafian terbaring di kasurnya dengan plester penurun panas di keningnya.
Gio mengompres badan Dafian dengan air hangat sembari menunggu Erhan yang masih di jalan.
brak.
pintu di buka dan menimbulkan suara yang sedikit keras dan terlihat pemuda dengan jas putihnya.
" dad adek kenapa" tanya Erhan pada Gio.
" pingsan waktu ngejar para kakaknya" jelasnya kemudian Erhan mulai memeriksa Dafian dan memasangkan infus di tangannya.
" Erhan akan tebus obat nya dulu dad " pamit Erhan pada gio dan di angguki oleh sang empu.
" hati hati"
Gio mendudukkan dirinya di sebelah Dafian dan mengelus pucuk kepalanya.
" emhh daddy " lenguh Dafian mulai membuka matanya dan melihat daddy nya sedang mengelus tangannya.
Gio menatap anaknya " ada yang sakit hm"
" tangan adek sakit, lepas daddy" 🥺
" shutt biar ceper sembuh adek, nanti kalo di lepas adek sakit terus dan ngak bisa main sama kakak mau "
" nda hiks..... tapi sakitt daddy " tangisnya menunjuk tangganya yang mulai membengkak.
" mau mimi susu? " tanya gio pada Dafian yang masih menangis.
Dafian mengusap poninya di keningnya dan menatap Gio " mau hiks.. daddy"
" oke tunggu bentar daddy buatkan" Gio Hendak berdiri namun di tahan karena mendengar tangisan Dafian.
" Daddy jangan tinggalin adek hiks... di cini aja." rengeknya dengan bibir bergetar.
" terus siapa yang buat hm!?" Gio berbalik menghadap Dafian.
" biar bibi aja hiks..."
" oke" Gio keluar kamar dan menyuruh bodyguard yang berjaga di depan kamar Dafian.
" suruh buatkan susu di dot " perintahnya pada bodyguard sebut saja Devan.
Devan mengangguk " baik tuan"
kemudian Devan turun ke dapur untuk menyuruh maid membuatkan susu.
setelah 10 menit kemudian.
tok tok tok
Gio membuka pintu den menemukan Devan dengan membawa dot susu Dafian.
kemudian Devan menyerahkan botol dot ke Gio dan di terima Gio kemudian menutup pintu dan berjalan ke arah dafian.
" buka mulut" titah Gio kemudian Dafian membuka mulutnya dan kemudian Gio memasukkan nipl buatan tersebut ke mulut kecil Dafian.
slup
" mhhh enyak " ucap Dafian dengan dot di mulutnya.
tak terasa Dafian kini tertidur dengan dot yang sudah habis, kemudian Gio mengambilkan dot yang telah habis dan menggantikannya dengan pecifer .
Gio membenarkan selimut dafian dan kemudian keluar dari kamar untuk menuju ruang kerjanya.
•°°•
jam menunjukkan pukulan 2 siang dini hari dafian mulai menggeliat dalam tidurnya, dan kemudian secara perlahan membuka matanya.
" ughh " Dafian merasakan sakit pada tangan nya yang di pasangkan selang Infus.
Dafian melihat sekeliling dan menemukan Erhan yang tertidur di sofa.
" abang" panggil Dafian namun masih tak ada pergerakan dari sang empu.
" ABANG ERRR" teriak Dafian yang melengking membuat Erhan membuka matanya dan berlari ke arah Dafian dengan tidak elit.
karena erhan takut terjadi apa apa pada adiknya
" ada apa dek " tanyanya dengan rambut acak-acakan.Dafian mengamati Erhan sambil tersenyum kecil
" abang lucu tauk, rambutnya kaya monster hahah" Dafian tertawa dan membuat Erhan gemas dengan Dafian kemudian memberikan kecupan di keningnya." ish abang bau ilerr " ucapnya dengan berusaha menjauhkan wajah Erhan dari mukanya.
" abang adek mau kakak hiks..." lah kok nangis padahal baru aja ketawa huh ada ada aja ini adiknya batin Erhan binggung dengan perubahan sikap Dafian.
" bentar abang panggil dulu, tunggu di sini hm" erhan mengelus rambut dafian kemudian beranjak pergi ke bawah untuk memanggil ke 3 adiknya.
setelah 10 menit Kenan, hatano dan hataro serta tentunya erhan masuk ke dalam kamar dafian.
" dekk yang sakit mana" tanya Hataro heboh.
" di sini" tunjuk dafian pada dadanya.
semua terdiam ada apa ini.
entahlah.
°°°
tinggalkan jejak anda dengan vote dn komen!!
see you.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFIAN [ END]✔️
Teen Fictionapa yang kalian pikirkan dengan anak 12 tahun. main? bersenang-senang?. No kalian salah. dia Dafian anak penjual koran yang berusaha banting tulang menghidupi dirinya sendiri setelah kematian kedua orangtuanya. namun nasib berkata lain dia bertemu d...