Chap 27

8.4K 620 13
                                    


setelah beberapa menit dokter yang menangani Dafian keluar dan membuat Gio langsung berdiri untuk menanyakan keadaan putranya.

" bagaiman keadaannya?" tanya Gio dengan nada khawatir.

" tuan muda mengalami keracunan makanan dan juga diare karena memakan makanan pedas dan juga mengonsumsi terlalu banyak soda dan es krim" jelas dokter tersebut yang membuat Gio mengepalkan tangannya.

siapa yang menaruh makanan keramat itu sampai sampai Dafian dapat menemukannya pikir Gio marah.

setelah dokter pamit permisi Gio langsung masuk ke ruang rawat Dafian, Gio melihat putranya terbaring pucat dengan selang infus di tangannya.

" kau selalu membuat daddy khawatir hm!" ucap Gio yang duduk di samping Dafian sambil mengelus surai bocah tersebut.

Gio memegang lengan yang tertancap oleh selang infus dan mengecupnya seakan ingin mengurangi rasa sakit yang putranya dapatkan.

" ughh " Perlahan mata yang tadinya terpejam kini mulai terbuka dengan perlahan.

" bagaiman keadaanmu baby?" tanya Gio dengan nada panik.

" d-daddy?" ucap Dafian lirih.

Gio tersenyum lembut" iya sayang ini daddy mau apa hm?"

" pusing!"

" sini daddy elus hm kepalanya"

" ughh, peluk"

" manja hm!?"

Dafian semakin mengeratkan pelukannya pada sang daddy seakan ia takut kehilanganmu bila melepaskan pelukannya.

setelah beberapa menit Gio mendengar dengkuran halus dari bibir mungil putranya dan kemudian ia juga menyusul ke alam mimpi.

mari kita tinggalkan anak dan bapak yang sedang tertidur dan mari kita beralih ke mansion.

•°°•

Garendra baru saja pulang dari kantor dan berniat ingin minum karena sangat haus mengingat cuaca yang begitu panas sepertinya sangat enak juga meminum minuman yang dingin pikir Garendra.

Kaki jenjang Garendra berjalan ke arah dapur dan seketika netranya  terhenti karena melihat dapur yang begitu berantakan sampah Snack di mana mana, remah remah jajanan, kaleng soda, wadah es krim dan lebih parah lagi ada piring yang berwarna merah/ bumbu mie.

dimana maid, siapa yang membuat dapur kacau, kenapa tidak di bersihkan. Garendra menatap dengan Datar kemudian ia mengambil hp nya dan menghubungi seseorang.

" hallo tuan?"

" dapur, bersihkan!!"

" baikl~"

tut.

percakapan yang sangat ramah 🙂

Garendra menjadi malas ke dapur karena berantakan karena ia tipikal orang yang suka keberhasilan dan kerapian jadi tadi ia memutuskan hanya meminum air putih biasa saja dan melenggang pergi meninggalkan dapur.

Setelah mandi dan berganti pakaian Garendra turun dari atas dan mengecek apakah dapur sudah bersih.

" bang, adek udah pulang?" tanya Hataro yang baru saja pulang dari sekolahnya dab tentunya dengan Hatano dan kenan.

belum Garendra menjawab, terlebih dahulu ada suara yang menyahut pembicaraan mereka.

"tuan muda Dafian berada di  rumah sakit!" sahut Devan dengan nada yang terengah-engah.

" HAH ADEK DI RUMAH SAKIT?' kejut Hataro dengan berteriak.

tak.

Hatano memukul tengkuk Hataro karena tidak suka mendengar teriakan cemprengnya.

" awss apasih lo" Hataro menatap horor Hatano yang di tatap hanya menampilkan muka datar.

" rumah sakit mana?" tanya Kenan ikut bertanya.

" kamu nanya?" tentunya bukan Devan yang menjawab mana berani.

" di rumah sakit Robertson tuan" setelah Devan menjawab mereka berempat langsung bergegas menuju ke rumah sakit.

Garendra hanya diam namun pikirannya masih mencerna sakit apa adiknya ini , dan setelah berfikir keras akhirnya dia menemukan jawabannya ia yakin dan malah sangat yakin sekali kalau dapur kotor tadi akibat perbuatan adik bungsunya itu ahh benar benar nakal pikirnya.

setelah 15 menit kini mereka berempat sudah berada di dalam mobil untuk menuju ke RS Robertson.

" bang jangan ngebut ngebut woi" teriak hataro heboh.

" brisik" balas Kenan yang posisinya adalah pengemudi.

Kenan mengendarai mobil dengan kecepatan di atas rata rata yang membuat jantung Hataro seakan mau copot namun berbeda lagi untuk Garendra dan Hatano mereka hanya cuek dan acuh saja Kenan mengemudikan mobil dengan kesetanan.

Hataro mengelus dadanya sabar" gini amat punya keluarga dingin"

Ckitttt.

Kenan mengerem dengan mendadak karena di depan ada kucing hitam yang menyebrang dan hampir saja terserempet.

" huh huh, bang kalem dong " keluh Hataro yang hanya di anggap angin oleh Kenan.

setelah melihat kucing itu tidak apa apa Kenan kembali melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda.

" bang setau gue kalo ada kucing hitam yang nyebrang itu pertanda buruk" suara Hataro tiba tiba memecah keheningan di dalam mobil.

Garendra menatap Hataro tajam
" diam jangan bicara aneh aneh"

" iyaa"

setelah itu kembali lagi hanya ada keheningan dalam perjalanan ke rumah sakit.

setelah sampai di rumah sakit mereka berempat menuju ke arah resepsionis " Dafian Edward R!?"

" di kamar VVIP no 4 tuan!" ucap resepsionis dengan ramah.

setelah itu mereka bergegas ke kamar inap Dafian.

•••

Tbc.

vote dn komen!!
spam next yukk!!






DAFIAN [ END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang