11| A Caveman?

458 78 6
                                    

Pagi mulai datang, baru saja bangun dan melakukan pemanasan, pemuda satu ini mulai mencoba kembali skill pull up nya sebelum tersambar sesuatu secara ga sadar. Sebuah sengatan listrik yang berasal dari tangannya, seolah listrik statis itu aktif setelah berbenturan dengan sesuatu yang sama kerasnya dengan batang pohon.

"Firasat ku ga enak. Apa karna bakal hujan ya?" Gumam (Name) sambil mulai diam ditempat beberapa saat sebelum Yuzuriha mulai menepuk bahu nya untuk menyadarkan pemuda itu, semua nya sudah bangun dan kebingungan sendiri karna satu manusia sebagai kunci peluluh hati Tsukasa kini malah menghilang.

"Kau ini ya, kalau Tsukasa datang tiba tiba dan menyerang disaat kau ga ada, rencana mu sendiri akan gagal bodoh!" Ungkapan sekaligus getokkan kepala untuk kawannya pun, langsung membuat Senku mendengus lelah mengingat kembali kawannya ini terlalu suka kelayapan.

"Mager sumpah sen, aku malas ngikut rencana sendiri." Sementara yang dari tadi ngilang pun pada akhirnya membuat trio yang ada disana mulai merasakan esmosi esmosi yang kalau diserut dapat membuat mereka tenang kembali.

"Lagian, kalau dipikir lagi. Itu tindakan goblok. Aku seperti pick me girl atau UwU girl nanti."

"Oke oke terserah kau (Name), Tapi tetap di sini dan berdoa tak ada ledakkan yang mengakibatkan korban jiwa. Ini waktunya memasak bubuk mesiu." Cetus Senku sambil menunjukkan tiga bahan yang sudah siap sedia untuk menjadi sebuah bubuk mesiu, sementara yang disuruh berdoa agar tak terjadi musibah pun malah mendoakan hari ini terlibat suatu musibah.

Kalau tiba tiba gempa vulkanik, apa Tsukasa bakal mati? Atau Senku duluan yang bakal mati?

Berikut salah satu pikiran random dari orang yang saat pemilihan gender maruk nya kebangetan sampai ngambil dua, ledakkan besar tiba tiba langsung memecah lamunan orang berpikiran random tersebut dan melihat Taiju yang memegang sebuah batu besar dan sebuah material yang dibungkus dengan kain dari kulit hewan pun tampak mengeluarkan asap abu abu gelap.

"Wow, logam pirit. Yey apa yang aku lewatkan?"

"Apa yang kau lamunkan sih sampai bisa tahan gitu." Gumam Yuzuriha sendiri yang sudah ikutan terpental akibat ledakkan tadi.

"Yeeee bubuk mesiu kelar deh. Ayo turu..." Gumam (Name) melihat hasil yang sudah jadi dan memilih tidur kembali.

"Aku baru tau kalau bubuk mesiu sehebat ini..." Gumam Yuzuriha yang masih dalam keadaan kena mental perkara bubuk mesiu yang meledak akibat hantaman penuh kasih dari DOI nya sendiri.

"Yah sejak dulu sudah banyak kecelakaan terjadi karna siswa yang melakukan eksperimen dengan bubuk mesiu, seperti meledakkan kaki atau tangannya. Bubuk ini benar benar mematikan, syukurlah kita ga ada yang mati karna ini." Jelas Senku sambil menendang (Name) agar bangun dan segera membantu agar asap bubuk mesiu ini menghilang segera.

"Senku bangke, jangan nendang lah njim, kalau mau nyerang Tsukasa bubuk mesiu nya udah dapat kan, dah sana bikin bom mu. Bom sudah ditemukan sejak dulu, kau tinggal rakit kan."
Yang dibangunkan malah mengamuk sambil bergumam sendiri, pikirannya mulai mencoba berkhayal apa yang akan terjadi jika Tsukasa dilemparin bom granat tapi bom nya malah ditendang balik ke arah Senku.

"Negosiasi. Maka dari itu, dibanding dengan aku yang melakukan negosiasi, ada bagusnya kau saja (Name). Skill berbicara anak populer pasti akan membantu mu kan, wahai banci sialan yang ditolak secara tidak langsung oleh mantan wakil klub sains ku." Sindirian yang berakhir membuat si korban yang ditolak itu mulai bangun dari kebiasaan turunya kemudian pundung dan menghitung banyaknya butiran bubuk mesiu dibanding beradu bacot dengan Senku.

"(Name)! Tenang saja! Kalau gigih dia pasti akan suka pada mu juga kok!"

"SAYANGNYA DIA NIKAH BEB! SAMA ORANG DUBAI! HWEEEEEEEEE" Lepas sudah tangisan pemuda satu ini karna luka hati mongielnya disiram air garam oleh Senku sendiri, sementara Taiju sebagai bro yang baik pun akhirnya memilih merangkul (Name) dan ikutan nangis juga.

"YA! PADAHAL DIA ORANG YANG BAIK!"

"IYA KAN BEB! HIKS, OM OM BRENGSEK, MAINNYA SAMA YANG LEBIH MUDA!"

"Hentikan itu kalian berdua. Cepat bantu aku dan Yuzuriha menghapus asap ini, hentikan juga tangisan jantan mu itu (Name), kalau Tsukasa tau kau cowo kau akan digeprek."

Pandangan yang menjijikan bagi seorang mahkluk yang tergila gila dengan sains ini pun akhirnya hilang, kedua human yang sebelumnya menangisi orang yang sudah bahagia di Dubai pun pada akhirnya mulai membantu menghilangkan asap, sementara si ilmuan satu satunya di Jepang yang sedang dalam keadaan hidup ini pun tengah diam sambil berfikir bagaimana jika Tsukasa menolak bernegosiasi.

Kedua orang yang berbeda pendapat, yang satu ingin membangun peradaban untuk anak anak muda, dan satu lagi ingin mengembangkan teknologi dengan membangkitkan seluruh manusia entah muda ataupun tua. Kedua orang yang berada di tempat yang berbeda berapa kilometer itu pun akhirnya memiliki satu kesamaan
Membunuh

Sebuah kata kata yang tak manusiawi mulai terdengar dipikiran mereka.

"Yuz, aku ga salah liat kan?"

"Tidak, kalau ngambil ucapan andalan Senku, 10 miliyar persen itu ga salah liat."

Kedua manusia yang hendak mengambil air untuk menghilangkan asap pun pada akhirnya melihat hal yang membuat lutut keduanya lemas seketika.

"Tsukasa?"

"Tidak, arah nya berbeda Yuz.
Senku, Taiju, kayaknya sebentar lagi kita bakalan mendapat babu baru." Ujar (Name) sambil membuat para pemuda pemuda itu melihat ke satu sinyal asap yang jelas berbeda dari arah Tsukasa harusnya datang.

"Ini benar benar... Ada orang selain kira di dunia batu ini."

"Jadi apa mau mu sekarang, Ishigami-kun?" Tanya (Name) dengan nada bicara perempuannya dan berakhir dipukul secara spontan oleh Senku yang tengah berfikir.

"Diam dulu lu banci."

.

.

.

Stonestone Shampoo!

Kejadian ini terjadi saat (Name) yang dijemput Yuzu di pagi hari tadi.

"Ei Yuz, aku kepikiran nih, kau udah lepas dari batu, dan di dunia baru kayak gini, kalo lagi dapet gimana?"

Pemikiran yang random di pagi hari akhirnya keluar tiba tiba, membuat sang gadis yang kini tengah sibuk dengan pikirannya soal perkataan doi kemarin langsung pecah dan berganti menatap horor ke arah sohibnya sendiri. Mau diberikan umpatan tapi ucapan pemuda itu benar juga.

Yuzuriha Ogawa, perempuan yang lepas dari pembatuan tepat dihari Tsukasa mengumumkan jika dia dan Senku berbeda pendapat, kedua manusia yang tengah berjalan agar dapat berkumpul dengan Senku dan Taiju itu pun mulai mengeluarkan seluruh teori mereka supaya dua pemuda sedeng lainnya tak tau perkara hal ini.

"Eh tunggu dulu. Kau kan cowo (Name)."

"Emang say. Kau kira aku apa tadi?"

Yuzuriha cuma tersenyum pahit, sebelum akhirnya badannya bergerak sendiri untuk menjungkirbalikkan pemuda satu ini agar pingsan dan melupakan apa rencananya tadi.

Shankara (Dr. STONE x Male! Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang