11. Empat Sekawan

2.3K 78 0
                                        





                                     ✨✨✨

"Ilo, lo jadian sama Keisya ya?"

Ceilo baru saja menapakan kaki nya di tempat biasanya ia dan para sahabatnya suka nongkrong, alias apartement nya Tian.

Baru beberapa detik bahkan Ceilo belum mendudukan dirinya di sofa, tapi si heboh Radit sudah menodongnya dengan pertanyaan soal hubungannya dan Keisya.

Ceilo mengerling dengan malas, ia hanya berdehem dan mengangguk dengan santai, pertanda ia mengiyakan  pertanyaan dari Radit.

"Lah beneran jadian sama Keisya dong berarti,  serius suer lo?" Stefan bahkan ikut menimpali.

"Apasih heboh banget kalian nih, gue udah bilang iya kan. Kurang jelas apalagi sih, iya gue jadian sama Keisya,"

Ceilo terlihat menyahut dengan kesal dan melanjutkan kembali ucapan nya, "Emang kenapa hah?"

"Berarti udah putus sama Kalana dong?" tanyaRadit lagi,

Radit ini sepertinya emang suka kepo sama urusan orang, Ceilo kan jadi badmood kalo udah ngomongin soal itu cewek satu.

"Nggak ada putus," dengan sangat santai Ceilo menyahut pertanyaan penuh selidik dari para sahabatnya yang terlihat sangat penasaran, raut wajah mereka sangat nampak terkecuali Tian yang tetap santai.

"Anjing, lo selingkuh Cel? Kalana lo duain gitu? Anjing lah kok temen gue jadi bangsat gini sekarang," Radit mengambil remote tv kemudian mengetuk-ngetuk pada kepala nya sendiri saking heran nya dengan pernyataan yang di lontarkan oleh Ceilo.

Oh baiklah, Ceilo tampaknya sudah benar-benar kesal dengan teman-temannya, "Mulut lo bangsat! Lancar bener ngatain gue!"

"Ya mang napa kalo gue duain tuh cewek? Nggak ada urusan nya kan sama kalian?!" Lanjut Ceilo yang membuat teman-temannya semakin tercengang.

"Ilo nggak gini caranya. Kita-kita dulu emang jahat jadiin Kalana buat bahan taruhan, tapi perjanjian kita cuma sebulan. Lo bahkan udah lewat setengah tahun sama Kalana. Jangan nyakitin dia kejauhan lah." Stefan bahkan sekarang sudah memijit kepalanya, pusing sendiri mendengar pernyataan dari Ceilo.

"Yang duluan jadiin Kalana bahan taruhan siapa?" Ceilo seperti menantang pada teman teman nya sekarang.

"Ya, emang gue sama Stefan sih," sahut Radit dengan nada takut-takut.

Radit dan Stefan nampak sangat tak nyaman dan merasa bersalah sekarang, mereka tak menyangka bahwa taruhan yang mereka pikir hanya untuk senang-senang sekarang malah berbuntut panjang.

Ceilo langsung memasang wajah licik nya dan memojokan kedua temannya, "Yaudah bukan salah gue berarti." Tandas Ceilo tak ingin pernyataannya diganggu gugat.

Tian sedari tadi hanya diam dan fokus pada cemilannya serta tontonan di televisi yang bahkan sebenarnya mungkin tak di tonton oleh Tian.

"Tapi Ilo, bukan gini maksud kita," ucap Stefan lagi menimpali berusaha membela diri.

"Kalo emang lo nggak pernah sayang sama Kalana kenapa nggak lo putusin aja, biarin dia bebas. Dan lo juga bisa bebas sama Keisya,"

Stefan mencoba memberi pengertian pada sahabat keras kepalanya.

"Kata siapa gue sama Keisya nggak bebas?"

Pernyataan Ceilo membuat Radit dan Stefan saling bertatapan dengan kebingungan, kemudian saat Ceilo melanjutkan pembicaraannya, mereka akhirnya bisa memahami maksud dari Ceilo.

"Status gue sama Kalana itu cuma kalian yang tau, di publik nggak ada satupun orang yang tau kalo Kalana cewek gue. And then di khalayak publik, Keisya cewek gue. Gue bebas mau pacaran gimanapun di publik sama Keisya," Ceilo melemparkan senyum jahatnya pada dua sahabatnya, dengan begitu santai ia menuang cola dan menghampiri Tian yang sedari tadi hanya berdiam diri

Like A Star (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang