Jam istirahat sudah tibah. Kini di kantin sekolah SMA Cahaya Negeri tengah dipenuhi oleh lautan manusia yang siap mengisi perut, setelah menguras otak dalam mata pelajaran.
Namun tidak untuk si kerua Osis mereka yang tengah menjelajahi dunia mimpi.
Iya, dunia mimpi alias dia sedang tertidur dengan menumpuk tangan di atas meja lalu menyembunyikan wajahnya di sana.
Kelas sedang sepi, ya biasa karena jam istirahat. Hanya ada Ravan yang sedang tertidur dan Aza yang sedang bermain game online dengan duduk dikursi yang didekatkan pada meja Ravan.
Ravan sangat mengantuk sekarang tadi malam ia tidak cukup tidur karena Reva yang sering kali terbangun dengan berbagai hal.
Senyap, sepi, sunyi mendominasi kelas sekarang, hanya ada beberapa suara dari luar kelas yang tak terlalu terdengar.
Dring... Dring... Dring...
Sontak Aza yang sedari tadi bermain handphone langsung terkejut dan menjatuhkan handphonenya saat handphone itu berdering dengan suara yang sangat keras.
Begitup pun dengan Ravan yang langsung terbangun kala mendengar suara deringan handphone yang amat sangat keras apa lagi kelas sangat sepi seperti ini.
"Za, budak atau gimana? ngatur nada dering gede banget. " Bingung Ravan dengan mata yang masih memerah.
Sedangka Aza hanya menyengir lebar " Biar denger kalau ada yang nelpon ." Jawab nya santai.
Ravan lagi-lagi hanya memutar bola mata malas, ada-ada saja dengan temannya ini. Ia memilih untuk kembali tidur namun...
Dring... Dring... Dring...
Hendphone Aza kembali berbunyi yang posisinya masih ada di lantai.
"Angkat Za. "Suruh Ravan tanpa menatap Aza dengan menutup kembali matanya.
Aza langsung mengambil hendphone hitam miliknya dan melihat siapa yang menelpon.
Orang aneh nama kontak Ales di henfon Aza.
"Halo. " Ucap Aza menjawab telpon itu.
"Elo berdua di manah?" pertanyaan Ales langsung menyambut pendengarannya.
"Di kelas. "
"Enggak ke kantin ?"
"Males. "
"Ke sini buruan. "
"Ngapain? "
"Ngepet."
"Dosa. "
"Bacot, buruan ke sini! "
"Oke "
Aza mengakhiri percakapan singkat itu yang lebih mirip seperti chat.
Ia lantas melihat ke Ravan yang sedang tertidur tak berniat untuk membangun kannya, Aza langsung pergi berlari ke arah kantin dengan riang gembira tentunya.
Tak lama setelah Aza pergi dari kelas itu. Seorang gadis dengan pakaian yang terlihat mencolok dari siswi yang lain, dia Ziska. Masuk ke dalam kelas Ravan dan langsung duduk di kursi yang tadi Aza duduki.
"Rav, kamu tidur ya? " Tanyanya namun tak ada respons dari lelaki itu yang dia pastikan tertidur.
Ziska jadi bingung sendiri mengapa dia tadi ke sini lebih baik dia makan di kantin bersama teman atau salah satu pacarnya.
Tapi semangat untuk mendapatkan Ravan membuat ia terdorong untuk datang sekedar cari muka.
"Kamu pasti ngantuk banget ya? " Tanyanya sembari tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
REVANYA
Short Story[ SEDANG REVISI ] Menjadi seorang Ayah di saat dirinya belum menikah dan masih dalam status siswa SMA kelas akhir, itu tak pernah terpikirkan oleh seorang RAVAN ALASKA EBRIDA. Namun bayi yang ia temui di tengah dingin dan gelapnya malam membuat sem...