Hai! Terima kasih sudah mau baca sejauh ini ya.
Entah atau cuma aku yang ngerasa cerita ini terlalu bertele-tele dan konflik nya muter-muter di situ aja. Juga seolah befukus hanya pada satu hal aja, aku pengen cerita pertama ku ini punya kesan tersendiri gitu, ya aku sadar bagaimana nya cerita ini tu berawal dari bagaimana aku buat nya.
Ya aku akan berusaha buat lebih lagi semoga kalian suka.
Langsung mulai aja yuk. Banyak typo ya!
Tak Ravin sangkah ternyata Ravan benar-benar melawannya di pengadilan atas perbuatan kriminal yang ia lakukan. Ravan dan para anggota AREKX mengumpulkan bukti untuk menjerumuskan dirinya pada hukuman yang pantas ia terima.
Hal itu seketika membuat media dan semua orang terkejut mendapati kasusu yang sudah berjalan di pengadilan atas tuntutan yang tak pernah mereka pikirkan bahwa Ravin melakukannya. Lebih hebohnya lagi Ravan sang kakak beserta teman-teman nya yang melaporkan Ravin.
Kini di setiap berita tak pernah luntur tentang kabar yang menggelegar ini, keluarga Ebrida seketika setiap hal kecilnya menjadi sorotan, walau ini sudah hal biasa tapi cukup berbeda ketika hal yang disorot media bukan lagi hal yang membanggakan namun yang dicari hal yang sekiranya bisa membuat perseteruan lebih panas.
Banyak yang mengunjing dan banyak juga yang tak percaya tapi itulah yang terjadi.
Apa lagi tuan Rendra Ebrida di ketahui hanya satu kali menghadiri persidangan anak keduanya itu, ya walpun begitu ia tetap mebayar pengacara untuk Ravin. Satu lagi ia tak pernah biacara satu kata pun pada media setelah kabar kasus Ravin beredar.
Hari ini Ravan dan temen-temannya kembali duduk di kursi pengadilan untuk menyaksikan sidang terakhir atas kasus Ravin. Jika kalian bertanya bagaimana dengan Ravin, dia dengan entengnya mengaku atas segala tuntutan itu tanpa mengelak sedikit pun membuat pengacaranya bingung sendiri.
Ravin mengakui kesalahannya di hadapan hakim, pengecara, kamera, dan semua orang dengan lantang.
Membuat kasus ini berjalan terasa muda karena tersangka sendiri yang mengakui nya.
"Dan atas semua tuntutan itu saya mengakuinya, saya melakukannya dengan kesadaran penuh. "Ucapnya di hadapan semua orang.
Lantas para hakim berunding, suasana tegang pun terjadi, hari ini adalah sidang terakhir di mana keputusah hakim akan menentukan nasib kasus ini berikutnya.
Sementara Ravin sudah pasra dari awal akan nasib selanjutnya nya, ia terkesan cuek tentang semua ini, nama keluarga ya rusak, masa depan nya, pandangan orang tentang diri nya, atau hubungan nya dengan keluarga. Ravin muak dengan sandiwara panjang jika ia mengelak, jadi ia mempermuda saja. Di sini dia yang salah maka dia yang mendapatkan hukuman, tak perlu terlalu banyak drama atau pembuktian apa pun yang berujung hal panjang.
Soal anak buahnya mereka semua sudah diurus oleh kepolisian. Para komplotan itu memang sudah diurus sedari awal Ravan dan temen-teman nya melaporkan kasus ini pada pihak berwajib.
Sekarang yang Ravin pikirkan kehidupannya di dalam penjara bersama para tahanan yang lain. Baiklah ini seperti kehidupan baru yang akan segera berlalu dalam beberapa tahun. Tedengar simpel tapi rumit.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANYA
Historia Corta[ SEDANG REVISI ] Menjadi seorang Ayah di saat dirinya belum menikah dan masih dalam status siswa SMA kelas akhir, itu tak pernah terpikirkan oleh seorang RAVAN ALASKA EBRIDA. Namun bayi yang ia temui di tengah dingin dan gelapnya malam membuat sem...