*Bayak typo!
.
"hah...... "
Ravan terbangun dengan nafas tak karuan, dada nya naik turun berdebar, sekeliling yang sepih sekejab membuat nya terdiam. Lalu helaan nafas terdengar dari nya, ia mencoba untuk menenangkan diri bersama adzan subuh yang baru saja berkumandang.
Tak menghiraukan mimpi buruk tadi, setelah merasa tenang Ravan segera menyingkap selimutnya dan berdiri lalu berjalan mendekati Reva yang seperti nya masih tertidur setelah terbangun di jam dua malam tadi. Ya sekarang Reva sudah memiliki tempat tidur sendiri yang kusu untuk bayi.
Melihat wajah damai Reva yang tertidur membuat nya menjadi lebih tenang, pelu keringat memenuhi kening Ravan. Mimpi buruk selalu hadir saat Ravan merasakan setres dan kelelahan.
Memilih untuk melupakan mimpi buruk itu, ia segera beranjak untuk mengambil wudhu lalu melaksanakan kewajiban beribadah shalat subuh.
Dalam sujud terakhirnya Ravan memanjatkan banyak do'a dan di akhiri salam ia tak lupa bercerita tentang apa yang ia rasakan padan sang pencipta sembarai kembali berdo'a dan menyerahkan segalanya pada tuhan.
Beberapa menit setelah berdo'a henfon nya berbunyi menadakan ada telfon masuk, ia langsung mengakat telfon itu dan membawa pembicaraan nya ke balkon.
"Iya, saya akan coba untuk menguru nya lagi. " Ucap nya pada penelfon.
Itu pak Adi yang melenfon sepagi ini tentang perusahaan. Ya beberapa hari ini Ravan coba untuk mengurus keadaan perusahaan, hasil yang terlihat masih sangat kecil. Mungkin Ravan harus mencoba lebih keras lagi.
"Ya sudah kalau begitu. "
Sambungan telfon itu berakhir saat di rasa pembicaraan sudah cukup.
Namun Ravan tak beranjak dari sanah, keadaan dingin menjelang fajar selalu menjadi kesukaan nya apa lagi saat bisa melihat matahari terbit. Hanya saja dari sinih tak terlalu terlihat bagaimana mentari itu menunjukkan diri nya.
Ray
Apa ini harus lanju?Ravan mengeryit saat melihat notifikasi di layar ponsel nya. Itu dari nomer Rayas yang mengirim nya pesan dengan bertanya.
Ray
OnlineApa ini harus lanjut?
Maksud?
Gue udah tahu semua nya
Tentang dalang di balik kronologi
IniYang lain tahu?
Belum, baru gue yang tahu, tapi gue rasa mereka bakal sadar juga
Tetap lajut penyelidik dan
cari bukti yang lebih kuatOke
.Sebenarnya Ravan ingin menanyakan tentang dari manah Rayas tahu semua ini, tapi ia urungkan.
"Cepat atau lambat mereka semua memang bakal tahu Ray. "
------
Dalam hidup akan ada masa di manah kecewa, sedih, penyesalan, lelah semua merajut menajadi satu. Kita sebenarnya membutuhkan waktu jeda di atara kebimbangan arah yang terjadi, namun sayang nya waktu tak bisa menungu kita untuk kembali baik-baik saja, waktu terus berjalan membawa banyak nya perubahan dalam semesta tanpa kita sadari.

KAMU SEDANG MEMBACA
REVANYA
Conto[ SEDANG REVISI ] Menjadi seorang Ayah di saat dirinya belum menikah dan masih dalam status siswa SMA kelas akhir, itu tak pernah terpikirkan oleh seorang RAVAN ALASKA EBRIDA. Namun bayi yang ia temui di tengah dingin dan gelapnya malam membuat sem...