10

2.6K 222 7
                                    

Duduk dan berdiam diri di taman belakang rumah adalah hobi baru dari Arzio. Menikmati keindahan malam dengan sejuknya angin yang menemaninya. Seakan menghilangkan semua beban hidup sesaat disana, zio memilih untuk diam yang menatap kosong arah pandangan depannya.

Rindu. Itu yang setiap hari Arzio rasakan ketika malam telah tiba. Rindu dengan sosok yang selama ini ia sangat sayangi. Rindu pelukannya, kasih sayangnya, perhatian kecilnya, semua Arzio rindukan.

" Kangen mommy" gumamnya lirih

Kepalanya ia senderkan lagi pada bangku duduknya itu. Menatap langit dengan semua keindahannya, semuanya.

Hembusan nafas kasar keluar dari lubang hidungnya dengan perlahan.

" Zio kangen banget mom, mommy kangen zio ngga?"

" Besok zio jenguk mommy ya? Sama papah juga, papah baru pulang dari luar kota mom"

" Mommy pasti bisa dengerin aku kan? Zio percaya kalau mommy selalu dideket zio"

Ucapnya dengan memandang langit diatasnya.

" Anak papah galau banget nih kayaknya" sahut seseorang yang tiba tiba duduk di samping arzio

" Udah sampe pah? Kapan sampainya?" Tanya zio terkejut

" Baru aja sampai, ngapain disini sendiri?" Tanya gracio balik

" Lagi pengen aja sih pah" Jawab zio

" Kangen mommy ya?" Tebak gracio

" Dikit " Jawab zio

Gracio tersenyum sembari melihat keindahan langit malam ini.

" Boleh ngga sih pah zio kangen mommy?" Tanya zio

" Siapa yag ngga ngebolehin?" Tanya balik gracio dengan menatap lekat wajah anaknya ini

Gracio sedikit merubah posisi duduknya yang kini tubuhnya berhadapan dengan tubub Arzio

" Mommy bakalan seneng kalau anak semata wayangnya ini kangen sama mommynya" Ucap gracio sembari mengusap lembut rambut Arzio

" Siapa lagi yang kangen mommy kalau bukan kamu,hm?" Tanya gracio pelan

" Papah ngga kangen mommy emang?" tanya zio seraya menatap gracio

Gracio hanya tersenyum dan kembali menatap keindahan langit di atasnya ini

" Mentang-mentang punya istri baru, papah jadi ngga kangen mommy" seru zio

" Bisa bisanya ngomong gitu ya! Anak papah emang emang nih!" Sahut gracio dengan mengusap kepala arzio dan tertawa kecil

Ini yang hilang beberapa bulan belakangan ini, momen yang sangat Arzio rindukan.Bercengkrama berdua dengan papahnya ini dengan tertawa lepas adalah yang ia rindukan selama ini.

                                                                                           *****

" Hai sayangkuuu" ucap zio sembari duduk di samping wanita yang sedang berduduk santai di pinggiran danau

Wanita itu menoleh, melihat wajah pria disampingnya ini dari arah sampingnya

" Kangen kamu, chik" ucap zio seraya mulai menyenderkan bahunya di bahu wanita di sampingnya ini

Chika tak keberatan dengan tingkah laku zio yang se-manja ini, ia malah lebih memposisikan lagi tubuhnya agar zio lebih nyaman bersender di bahunya ini. Sesekali ia juga membelai halus rambut kekasihnya itu.

" Baru kemarin ngga ketemu, masa udah kangen si?" tanya chika pelan

" Kamu kan ngangenin, jadinya aku gampang kangen sama kamu" jawab zio 

" Mulai mulai" sahut chika malas

" Beneran sayang! kok ngga percaya si?"  ucap zio seraya mengangkat kepalanya dari pundak cantik chika

Tatapan mereka bertemu, tatapan yang tulus dari dua insan ini. Tatapan yang penuh cinta dan ketulusan.

" Kita bakal bikin cerita bareng terus kan, sayang?" tanya zio pelan 

Chika mengangguk cepat, " selalu zio, kita bakal selalu bikin cerita bareng" ucapnya lagi dengan senyum manisnya itu

Zio tersenyum ke arah kekasihnya ini, " aku sayang kamu, chik! selalu sayang kamu" ucapnya lagi seraya memeluk chika 

" Aku juga sayang kamu, zio" ucap chika seraya membalas pelukan dari arzio 

Pelukan dilepas oleh arzio, " Jangan tinggalin aku ya? aku cuma punya kamu sekarang" ucap zio tiba tiba

" Ngga akan zio, aku ngga bakal ninggalin kamu" ucap chika dengan tersenyum tulus ke arah Arzio 

Senyuman penuh kebahagiaan terukir dari dua insan ini, senyuman yang penuh rasa kerinduan, senyuman yang penuh kasih sayang, dan senyuman yang penuh harapan.

" laper ngga? makan yuk? aku udah laper banget ini haha" ucap zio

" kasian, pacarku ini laper banget ya?" jawab chika seraya mencubit pelan pipi kekasihnya ini.

Arzio menggangguk dengan cepat, " laper banget sayang!" ucapnya memelas pada chika

" yaudah, ayo cari makan!" ucap chika seraya berdiri dari duduknya

" Cari mie ya? mie apa gitu" mohon zio pada chika

" Ngga! kemarin kamu udah makan mie, sekarang ngga boleh" tolak chika yang membuat arzio lemas

"  Yah! padahal kan aku pengen makan  mie sayang!" kekeh zio

Chika menghembuskan nafas beratnya, susah memang membujuk pacarnya ini agar tidak makan mie lagi, " sushi aja ya? kan zio anak baik ya? nurut dong harusnya"ucap chika lembut

" Ya" jawab zio lemas seraya berjalan menuju mobilnya dan tak lupa ia juga menggandeng tangan kekasihnya itu.


________________



                                                                                   


sorry banget ya up nya lamaaa benget!

karena tugas sekolahnya ngga bisa diajak kompromi nih!

see youu next chapter yaaa!









EGOIS? ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang