24

1.7K 161 5
                                    

" Ya kalau suka ya deketin dong!"

Arzio menggeleng seraya menyentrikkan api dibatang rokok dijarinya ini," Ngga mungkin suka sama gue ngga sih dianya, minder gue mau deketin" ucap Arzio

Satu jitakan berhasil Aldo layangkan pada kepala Arzio," Sotoy banget lo njing, lan liat lan temen lo!" ucap Aldi dengan suara yang meninggi

Ollan menggeleng lirih," Gue dah bilang kan ke lo kalau Chika tuh suka sama lo, kenapa ngga percaya sih anjir?" sahut ollan tak habis pikir

" Ngga pd gue, dia cantik banget anjir! Mana famous bgt lagi di sekolahan"

Aldo mendengus kesal," Ya lo ngga ngaca? Gue kalau jadi lo langsung gas Chika lah!" jawab Aldo

Arzio menggeleng, ia merasa ia masih belum pantas untuk bersanding dengan Chika Kaira, sangat belum pantas. Arzio tak bisa berbicara tentang keindahan paras dari seorang Chika Kaira itu, seribu bahasa tak akan bisa menjelaskan bagaimana keelokan dari seorang Chika itu.

" Zi, lo bener bener ngga mau percaya sama gue kalau Chika juga demen sama lo?"

Lagi lagi Arzio menggeleng," Itu mustahil, ngga percaya gue, mana mau dia sama gue" jawabnya dengan isapan terakhir pada sebatang rokok di tangannya itu

Ollan menyerah," Serah lo ze! Serah lo! Dibilangin kagak percaya" lelahnya pada Arzio

Arzio mengangguk, ia akan tetap pada pendiriannya yang mengatakan bahwa jika tak akan pernah suka padanya, iya ia sangat yakin.

" Gue kalau jadi temen lo juga kesel sih, dibilangin ngga percayaan"

Arzio terkekeh kecil, sedari tadi ia hanya melihat kesalnya Christy padanya saat ia bercerita tentang masa putih abu abunya dulu. Christy kesal karena mengapa seorang Arzio Atmadja ini sangat bodoh sekali tentang rasa suka perempuan? Christy benar benar tak habis pikir dengan itu.r

" Terus abis itu lo berusaha buat ngga suka Chika lagi dan mulai deketin Shani?"

Arzio mengangguk seraya menelan buah pir di mulutnya tadi," Gue mikirnya kayak ngga bisa digapai, jadi ya gue cari yang lain aja" jawabnya

" Tapi Shani juga ngga mudah digapai juga dulu, lo nya aja bego" geram Christy

Arzio mengangguk," Dia susah digapai tapi keliatan kalau suka sama gue, Chika ngga keliatan mangkanya gue minder deketin dia dulu" jelasnya

Christy paham akan pernyataan Arzio tadi, ia mengangguk angguk untuk menanggapinya. Tangannya berkutat sibuk pada buah pir di depannya ini, ia sedari tadi mengupaskannya untuk Arzio, sesekali ia juga memakannya.

" Shaka pulangnya kapan sih? Kangen banget gue"

Arzio mengendikkan bahunya lirih," Ngga tau, mungkin lama sih, soalnya mamanya Shani baru sembuh dan udah bisa pulang ke rumah kata papa" jawabnya

" Ngapain juga kangen sama Shaka, disini ada kakaknya yang paling ganteng nih" lanjut zio

Christy sedikit menahan tawanya lirih," Bagus bagus, tingkat percaya diri lo sangat bagus" ucapnya dengan acungan jempol yang ia berikan pada Arzio

Arzio tertawa mengejek pada Christy, apa sahabat di sampingnya ini tak mengetahui jika mempunyai sahabat se tampan ia?

Hari harinya kini hampir semuanya berputar pada Christy, sibuknya Gracio dan Shani membuat gadis didepannya ini mau tak mau membantunya dalam segala hal apapun, kecuali untuk urusan mandi, Arzio sudah bisa lakukan sendiri. Fisioterapi yang ia lakukan beberapa bulan belakangan ini sedikit demi sedikit membawakan hasil baik untuknya, support dari teman dan keluarganya juga menjadi salah satu faktor hampir berhasilnya proses penyembuhannya.

EGOIS? ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang