13

1.7K 184 11
                                    

" Papa berangkat lagi shan?"

Shani mengangguk, " Tadi pagi berangkatnya, mau pamitan sama kamu juga kamu masih tidur. Ngga enak kalau mau bangunin" jelas shani

" Berapa lama di jepang?"

" Tiga bulan"

Hampir saja air yang ada di mulutnya akan ia semburkan karena terkejut," Really? Ngapain tiga bulan di jepang, lama banget anjir" ucapnya

Tangan kanan shani menepuk pelan bibir laki laki di sampingnya ini," Mulutnya, yang bagus kalau ngomong. Ada kerjaan lah, kerjaannya banyak. Mangkanya sampe tiga bulan disana" jelasnya seraya memasukkan sendok berisi bubur ayam yang dibeli tadi pagi

Zio mengangguk angguk pelan paham, ia kembali melanjutkan sarapan paginya dengan bubur ayam favoritnya ini.

" Lo ngga lanjut kuliah lagi?"

Shani menggeleng," Lanjut, tapi lagi ambil cuti sebentar. Buat kuatin perut aku dulu" jawabnya

Satu notifikasi dari telepon genggamnya mampu mengalihkan atensinya sebentar, ia segera menghabiskan semangkuk bubur didepannya ini dengan cepat.

Tangan kanannya ia gunakan untuk mengambil ranselnya yang ia taruh di kursi kosong sampingnya ini," Gue berangkat dulu ya? Lo sendirian dirumah gapapa? Mau jemput chika dulu soalnya" tanyanya pada shani seraya ia berdiri dari duduknya

Shani mengangguk cepat," Gapapa, dirumah ada mba. Kamu berangkat aja, kasian chika ntar nungguin" jawabnya

Arzio mengangguk paham, ia segera melangkahkan kakinya untuk segera meninggalkan ruang makannya ini dan segera menjemput wanitanya itu.

Mobilnya ia lajukan ke arah rumah Chika, tentu saja ia sudah hafal dengan jalan itu.

Mobilnya ia hentikan pada pelataran rumah milik kekasihnya ini. Kedatanganya disambut baik oleh senyum manis dari kekasihnya ini. Ia hanya duduk di kursi sopir miliknya ini, kekasihnya terlihat sudah berjalan untuk masuk ke dalam mobilnya ini.

Semerbak parfum milik kekasihnya ini berhasil masuk ke dalam penciumannya dengan mudah, kekasihnya sudah duduk sempurna di sampingnya.

" Udah sarapan belum kamu?"

Arzio mengusap halus surai indah milik kekasihnya ini," Kamu bawa sandwich lagi?" Tanyanya

Chika mengangguk mengiyakan, ia keluarkan kotak makan berwarna hijau nude itu dari totebag miliknya.

" Kalau gitu aku belum sarapan, suapin dong sayang"

Chika memukul lengan laki laki disampingnya ini dengan sedikit keras," Kalau udah sarapan yaudah, jangan gara gara aku bawa sandwich bilangnya belum sarapan. Nanti kamu kekenyangan, ngga enak di perut" ucapnya

Arzio terkekeh kecil seraya membagi atensinya ke jalanan dan wanita disampingnya ini," Tadi udah sarapan bubur sebenarnya, tapi kalau kamu bawa sandwich ya aku makan. Orang sandwich kamu enak banget, siapa yang bisa nolak?" tutur zio

" Bisa aja gombalnya"

Ia ambil sandwich yang ia buat tadi pagi khusus untuk kekasihnya ini. Tangan kanannya ia gunakan untuk membawa sandwich itu masuk ke dalam mulut zio, sedangkan tangan kirinya ia lebarkan di bawah sandwich yang ia pegang tadi supaya jika jatuh tak berantakan sampai dimana dimana.

Dengan senang hati zio membuka mulutnya lebar lebar, ia akan selalu menerima suapan apapun dari kekasihnya ini.

" Shani apa kabar?"

" Baik"

Chika mengangguk seraya mengarahkan tangannya yang penuh dengan sandwich itu ke arah mulut laki laki disampingnya ini.

EGOIS? ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang