12

2.6K 237 12
                                    

" Sini aku bawain, kasian kamu bawanya kayak berat banget" ucap zio seraya mengambil alih totebag milik gadisnya ini

Chika tak menolak," Makasih sayangkuuu" ucapnya seraya melingkarkan tangannya pada tangan kiri zio

Arzio Atmadja, sejatinya tetap menjadi manusia bertubuh tinggi dengan segala kelemahannya. Jika dulu ia sering dibuat lemah oleh kelembutan seorang Shani Arneza, sekarang ia selalu dibuat lemah oleh senyum Chika Kaira.

" Udah makan belum kamu?" tanya zio pada gadisnya ini

Chika menggeleng cepat," Sengaja, biar bisa makan siang bareng kamu hehe" ucapnya

Arzio tersenyum," Bisa aja nyonya chika inii. Gemess!" tutur zio seraya mencubit pelan pipi gadisnya ini

" Mau makan dimana sayang?" tanyanya ketika mereka sudah masuk ke dalam mobil putih milik arzio ini.

Chika nampak berpikir sebentar," Drive thru boleh? Lagi pengen makan ayam gorengnya" jawab chika

" Boleh, ngga mau dimakan disana aja sekalian?" tanya zio lagi

Chika menggeleng," Makan dirumah aku aja gimana? Papa pengen ketemu kamu katanya" ucap chika

Arzio mengangguk, ia segera membawa kuda besi putihnya ini untuk ikut bergabung dalam kemacetan ibukota siang hari ini.

*****

" Nih si bangsat lagi pacaran sih kata gue, ditelepon dari tadi ga bisa bisa" kesal aldo

Oniel menepuk bahu aldo pelan," Sabar aja lah anjir, si zio juga bentar lagi nyampe" ucapnya

" Ngga ngga, nih anak pasti lupa. Tolol banget zio anjing! Kita bisa malu kalo sampe ngga dateng" geram aldo

" Ini taruhannya gede banget anjing, kalau sampe ngga dateng kita rugi lah anjir!" lanjutnya

" Ya kenapa ngga kita aja yang maju si? Kenapa harus si zio?" tanya ollan

Aldo menatap ollan tidak habis pikir," Lo lupa kalau yang ngajak tuh si gito? Kita ngga bakal mampu ngelawan dia" jawabnya

" Coba aja dulu, ya kan niel?" ucap ollan meminta persetujuan oniel

Oniel mengangkat bahunya tipis," No komen gue, gue juga ngga bakalan berani lawan si gito. Strateginya ngebahayain nyawa, cuma si zio yang bisa ngelawan dia" jelasnya

" Ya terus gimana? Mau rugi 50 juta lo?" tanya ollan

Oniel mengangkat bahunya samar," Lebih baik kayak gitu menurut gue daripada nyawa gue ilang" jawabnya

" Ya lo punya duit, jadi lo ngejawab kayak gitu. Coba gue, duit darimana?"

" 50 juta pasti masih dibagi gue, lo, aldo sama zio lah anjir. Kita bayarnya juga cuma sekitar 12 jutaan, ngga gede gede banget lah"

" Ya lo punya duit, mangkanya lo enteng banget ngomong kayak gitu"

" Lo kenapa sih lan? Kalo belum punya, gue pinjemin juga bisa"

" Gue bukan orang berada kayak lo semua! Lo pinjemin gue, gue ngga bisa balikinnya. Bengkel gue lagi sepi dan gue ngga bisa minta orangtua gue kayak lo pada"

Oniel sedikit tercengang dengan penuturan ollan barusan," Lo kalau ada masalah ngomong! Jangan bawa bawa orangtua juga, lagian pas gito minta segitu lo setuju kan? Kok sekarang lo ngga terima kalau kayak gini?" Ucapnya geram

EGOIS? ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang