16

1.6K 194 6
                                    

1 TAHUN KEMUDIAN

Hubungan Arzio dengan Chika semakin terlihat harmonis. Tatapan kasih sayang terlihat pada bola mata keduanya. Satu tahun lebih dua insan ini menjalin asmara. Jatuh bangun mereka hadapi bersama.

Hari ini mereka menghabiskan waktu berdua bersama setelah di sibukkan oleh kesibukan mahasiswanya, terlebih Shani yang sudah melahirkan membuat Arzio membagi waktunya untuk adik kecil barunya itu.

Mereka berdua berduduk santai di hamparan pasir pantai yang mereka kunjungi sore ini, kata Chika ia ingin melihat senja di pantai. Arzio menuruti, ia langsung mengajak kekasihnya ini pergi berdua sore itu juga.

" Shaka udah pulang ke rumah kamu belum? Aku lagi kangen banget deh, pengen cubit cubit pipinya lagi"

Shaka Putra Atmadja, bayi kecil berusia 5 bulan ini adalah buah hati dari Gracio dan juga Shani.

Arzio terkekeh dengan mengalungkan tangan kirinya pada bahu kiri Chika, Chika pun meletakkan kepalanya pada bahu sebelah kiri Arzio dengan nyaman.

" Kamu kenapa sih suka cubit cubit Shaka? Kemarin anaknya sampe hampir nangis loh karena kamu cubit pipinya" Tanya Arzio dengan tertawa kecil

Ia heran, mengapa kekasihnya ini senang sekali mencubit pipi adik sambungnya itu?

Chika mendongak," Abisnya pipinya gemesin banget, sama kayak pipi kamu ini tau. Tapi tetep gemesan Shaka" jawab Chik dengan mencubit gemas pipi kekasihnya ini

" Yaudah kalau masih gemesan Shaka, besok Shaka suruh buat anter jemput kamu di kampus ya? Terus kalau kamu bm bakmi didekat kompleks kamu itu ajak Shaka aja, kalau mau ke pantai juga ajak Shaka aja, kalau tiba tiba mama kamu minta calon mantunya datang ya suruh Shaka aja yang datang, aku mah tinggal diem di rumah aja"

Chika tertawa terbahak-bahak, ia tak menyangka jika kekasihnya ini cemburu dengan anak kecil yang masih berusia 5 bulan itu?

Rengkuhan dapat Arzio rasakan dari kekasihnya ini, nyaman sekali pikirnya. Kepala Chika yang bersender nyaman di dada bidangnya ini mampu membuatnya tenang, suara degup jantungnya pasti terdengar oleh perempuannya ini.

" Lucu banget pacar aku ini cemburu sama adiknya sendiri"

Arzio menatap kekasihnya ini dengan dalam,
" Loh aku masih pacar kamu? Kan tadi bilangnya masih gemesan Shaka?" ucap Arzio dengan nada jahilnya

Chika mendongak sebentar, rengkuhannya kembali ia eratkan pada tubuh kekasihnya ini.

" Ngambek deh, pacar aku ya cuma kamu sayangku! Ngga ada yang lain"

Arzio memutar bola matanya malas," Pinter banget deh pacar aku ini ngerayunya" ucapnya dengan mengusap halus surai indah milik Chika Kaira ini.

Diam, mereka berdua diam sebentar untuk menikmati semilir angin sore di pinggir pantai kali ini. Angin sepoi-sepoi yang menenangkan ditambah dengan rengkuhan hangat dari orang tersayang sangat membuat senja Arzio kali ini sempurna.

Satu notifikasi terdengar jelas di telinga keduanya. Handphone dengan casing berwarna hitam polos milik Arzio ini berdering, memunculkan notifikasi dari aplikasi berwarna hijaunya itu.

Christy

zio
mas aran udah ngga ada
gue gimana?

Matanya terbelalak sempurna, rengkuhan Chika juga mulai melepas dari tubuhnya. Tangannya kaku tak bisa ia gerakan, telepon genggam miliknya rasanya ingin jatuh dari tangan kakunya ini.

Aran, pria 3 tahun lebih tua dari dirinya ini berhasil masuk di hati teman kecilnya. Christy, berhasil menjatuhkan hatinya pada sosok pria dewasa dengan sejuta karismanya itu. Setelah drama satu tahun lalu, Christy benar benar mengenalkannya pada Aran. Ia takjub, bagaimana bisa teman kecilnya bisa dekat dengan pria yang sangat bijaksana dan bertanggungjawab itu?

EGOIS? ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang