Bab 10. Opening INHS

17 16 0
                                    




Sesudah satu jam berlalu semenjak para peserta INHS semuanya datang dan diarahkan ke beberapa ruang editor untuk mengikuti bimbingan dengan editor atasan mereka. Kemudian semua peserta saat ini pun telah menempati ruangan tengah tepat di lantai tiga Gedung perkantoran yang merupakan kantor dari "Pustaka Himalaya".

Mereka semua sudah duduk di beberapa kursi yang disediakan di ruang tengah itu. Suasana yang tadinya terlihat mulai ramai itu semakin diramaikan lagi oleh salah seorang lelaki editor senior yang sedang bercuap mengetes microphone serta menyapa beberapa peserta INHS yang sudah duduk di ruangan tengah itu.

"Tess...Tess... One,, Two,, Three... Tess..." Mas Bram yang terlihat berada di tengah depan terlihat sedang membawa microphone untuk sekedar mencoba apakah micrphone itu berfungsi dengan baik. Setelah dia mencoba mengetes dengan kalimat yang familiar itu, kemudian dia akhirnya melanjutkan cuap-cuap di microphone untuk menyapa peserta yang semuanya sudah duduk di kursi audiences.

"Selamat siang, bagaimana kabar kalian semua? Sebagai posisi editor senior di publisher "Pustaka Himalaya' selama kiranya sudah 4 tahun, saya mengucapkan selamat kepada seluruh peserta INHS yang sudah terpilih. Perkenalkan terlebih dahulu, karena tak kenal maka tak sayang. Nama saya Aditya Brambudi. Kalian bisa memanggil saya dengan Mas Bram. Saya adalah editor senior di sini. Dan saya adalah penanggung jawab dari keseluruhan proses kegiatan kalian dalam debut novel di publisher ini. Juga membantu kalian berkonsultasi masalah pengerjaan novel dan saya adalah bagian penting dari pengeditan novel kalian semuanya saat menuju masa-masa terbit." Suara Mas Bram yang nge-bass itu menjadi awal dari opening event INHS.

Perkenalan dari Bram kemudian teralihkan saat Mbak Anita memegang mircrophone dan mengatakan jika sebentar lagi seluruh peserta akan mendapat konsumsi berupa nasi kotak juga snack.

"Tess... Sekali lagi untuk peserta yang sudah datang mohon untuk perhatiannya. Karena waktu sudah menjelang siang dan khusus di hari opening ini kita berbaik hati ingin membagikan konsumsi untuk kalian semuanya. Konsumsi makan siang disediakan di ruang rapat di mana kalian bisa mengambilnya sekarang setelah informasi dari saya sudah selesai tersampaikan. Sekiranya perkenalan oleh co-founder publisher "Pustaka Himalaya juga akan dilakukan setelah sesi makan siang selesai," acap Mbak Anita yang langsung memberi informasi tanpa dia melakukan perkenalan.

Tidak lama setelah Mbak Anita juga sudah selesai menyapa dan menyampaikan informasi konsumsi makan siang. Banyak diantara peserta berangsur pergi menuju ke ruang rapat yang adalah ruang dengan luas paling lapang dari ruangan lainnya yang ada di kantor publishing "Pustaka Himalaya".

Kana salah satu peserta yang masih ketir-ketir jika kehadirannya diketahui oleh Clarine, memilih agar dia mengambil konsumsi paling terakhir. Untung saja saat itu sedang covid-19 jadi pemakian masker adalah penyelamat dari peluang saling mengetahui wajah seseorang tidak terlalu kentara.

Ketika Kana mengetahui kalau Clarine sudah pergi dari tempat duduknya, Kana berencana agar dia mengambil konsumsinya saat Clarine sudah kembali lagi ke kursi tempat dia tadi bersinggah. Tapi selama beberapa menit kemudian, Clarine tak kunjung kembali ke tempatnya semula.

Karena merasa kelaparan, kemudian Kana pun memutuskan untuk pergi juga ke ruang rapat. Dia berdiri dari tempat duduknya, melihat dimanakah keberadaan ruang rapat itu yang ternyata ada di sebelah kanan belakang dari ruang tengah itu. Banyak peserta yang memenuhi ruang rapat di sana.

Langkah kaki Kana pun akhirnya membawa dia tepat berada di barisan belakang dari beberapa peserta yang sedang mogok di dekat pintu masuk ruang rapat untuk urusan mengambil konsumsi. Kana yang sudah memeriksa jika di barisan itu tidak ada Clarine merasa cukup tenang.

One And Only Where stories live. Discover now