Sudah semenjak kemarin Clarine ketahuan berduaan dengan Mas Bram saat tidak sengaja beberapa peserta team-3 menemukan mereka di sebuah area mini yang merupakan tempat bekas kantin terbuka di gedung perkantoran itu.Dan semenjak itu Clarine juga jadi berhati-hati jika Kana, salah satu orang yang menemukan dia dengan Mas Bram sedang membicarakannya, akan dengan senang hati mengabari berita menyangkut kedekatannya dengan Mas Bram. Apalagi ada dua orang tambahan lainnya yang juga tidak sengaja melihat keberadaan dia dengan Mas Bram di sebuah area mini tersebut.
Akibatnya, Clarine pun tidak bisa fokus untuk mengerjakan persentasinya. Pikirannya hanya ada satu. Yaitu agar mencegah Kana bisa menyebarkan berita jika dia memang dekat dengan sang editor senior di event INHS. Clarine ingin memohon agar Kana tidak akan mengatakan hal aneh atau gossip santer antara dia dengan Mas Bram. Tetapi malah dia ketakutan karena Kana pasti mendengar semua obrolan dia. Berhubungan Mas Bram berbicara setopik mengenai naskah dia dengan Kana yang berhubungan satu sama lainnya.
Berbicara mengenai pagi hari ini, Clarine datang lebih pagi lagi karena dia akan menyelesaikan presentasinya di kantor saja. Dia datang pagi tepat di jam setengah delapan tepat dan sekarang sudah berada di ruangan rapat, hanya sendiri saja. Untung sang mbak resepsionis sudah membuka perkantoran publisher "Pustaka Himalaya", dan ruangan rapat juga free dibuka. Akhirnya dialah yang pertama di sana.
Menurut apa yang diketahuinya jika presentasi akan dilakukan di ruangan rapat dengan jadwal satu jam dari jam masuk kerja seperti biasanya. Jadi kira-kira semua akan presentasi dari jam sepuluh nantinya. Dengan ke-15 peserta serentak akan presentasi untuk memperkenalkan karya novel mereka di hadapan peserta lainnya
Sedang berkonsentrasi mengerjakan presentasinya, Clarine belum sempat juga untuk membeli sesuatu untuk dimakannya pagi hari ini. Sedangkan dia mengerjakan presentasi selama sudah hampir tiga puluh menit lebih, ternyata berangsur datang juga co-editor yaitu Mbak Dita yang datang duluan ke ruangan rapat.
Sepertinya si co-editor itu mendapat tugas agar mempersiapkan kegiatan presentasi hari ini. Berhubungan saat itu Mbak Dita yang sudah ada di ruangan rapat sedang mengusung sebuah meja kerja yang menjadi tempat duduk bagi penilaian presentasi hari ini. Clarine tidak lupa menyapa salah satu co-editor yang baru datang, dengan tujuan pamit sebentar untuk membeli sarapan.
"Pagi, Mbak Dita. Aku datang lebih awal di ruangan ini. Sibuk banget Mbak Dita kayaknya. Aku mau bantu juga, tapi berhubung aku belum sarapan. Aku mau cari sarapan dulu aja kali ya," sanggah Clarine bersamaan dengan mulai membersihkan beberapa peralatan kerjanya. Menutup laptop dan memasukkan ke dalam tas.
"Pagi juga, Clarine. Iya. Aku kedapetan jatah buat persiapan presentasi. Kamu mau cari sarapan? Chiiling roomnya belum dibuka di jam ini. Kayaknya kamu terpaksa harus cari makan di luar. Tapi di dekatnya Bubur Bang Ojak, ada yang biasa jual siomay anget-anget sih. Bisa buat alternative cari sarapan." Mbak Dita menjawab memberikan Clarine informasi.
"Oh. Oke. Kalau gitu aku ke sana sekalian beliin Mbak Dita juga ya. Pasti belum sarapan ya Mbak Dita. Sama co-editor lainnya aku juga beliin deh," tawar Clarine yang berniat membelikan untuk para co-editornya sekalian Mas Bram.
"Nggak usah repot-repot kok, Clar. Nggak usah juga nggak apa-apa," basa-basi Mbak Dita.
"Iya sudah sih, Mbak. Aku jalan dulu ya ke sana," jawab Clarine terakhir dengan dia kemudian pergi melenggang ke arah luar ruangan rapat hanya dengan dia dan juga dompetnya.
Tanpa banyak kata, Clarine sudah berjalan menyusuri koridor ke tangga untuk turun ke lantai paling dasar. Sudah keluar dari gedung perkantoran dia langsung menuju ke arah trotoar untuk berjalan menuju penjual siomay hangat. Dan mendapati penjual siomay di dekat tenan bubur Bang Ojak. Akhirnya dia membeli 6 porsi siomay untuk dia dan juga beberapa co-editor lainnya yang nantinya datang.
YOU ARE READING
One And Only
RomanceDia adalah Clarine, perempuan itu memang masih belum patah semangat dengan keinginannya yang selalu dia ingin kisahkan. Seseorang menanyainya akan apakah novel yang digarapnya itu. Seseorang lelaki yang dikenalnya baru-baru saja dan dekat dengannya...