Bab 15. Ghibah Team-1

15 15 0
                                    


"Bang Ojak. Saya pesen bubur ayamnya lima porsi ya. Yang bubur ayam aja nggak usah pakai toping kuah, cakwenya banyakin ya Bang," pesan Clarine pada salah seorang lelaki yang sekiranya menginjak umur 40 tahun berjualan bubur ayam di pinggir jalan. Berupa sebuah gerobak sederhana yang kemudian diberi tenda berwarna putih di bawahnya ada beberapa meja panjang lengkap dengan tempat duduk plastik ala-ala warung kaki lima. Omong-omong, buburnya memang terkenal enak dan porsinya juga nggak kaleng-kaleng.

"Oke, non. Minumnya nggak sekalian, non?" Bang Ojak mengingatkan salah satu minuman khas yang dijual di sana. Es teh manis yang menyelerakan.

"Eh iya lupa. Sama minumnya juga es teh manis lima ya, Bang. Saya tunggu di meja tengah sama temen saya," papar Clarine dan begitu pula dia langsung kembali ke meja yang tertuju di mana ada keempat temannya di sana.

Clarine yang sudah selesai memesan mendapati teman-temannya menyambut kembali Clarine dengan maksud mengatakan terimakasih atas traktiran bubur ayam lezat Bang Ojak.

"Makasi ya pretty traktirannya." Sabi berkata sederhana atas rasa terimakasihnya.

"Iya, kita berempat ngrepotin loe aja deh, Clar. Tapi, kebaikan traktiran pasti selalu dibalas setimpal kok nanti," ujar Galuh salah satu peserta lainnya yang termasuk ke dalam team satu. Sambutan terimakasih juga tidak lupa diucapkan oleh Ella dan Tria.

"Makasi banyak Clar amunisi paginya." Ella berterimakasih.

"Clar, makasi ya traktirannya. Lain kali kapan-kapan gue deh yang traktir makan siang di tempat lain." Ucapan Terimakasih dari Tria yang dibubuhi oleh janji gantian mentraktir Clarine.

"Iya. Udah nggak apa-apa. Lagian kalian cuman gue traktir bubur ayam aja. Nggak semahal kalau beliin kalian makan di restaurant atau café. Dan aku juga mau nraktir karena kalian sudah bantuin gue tadi. Memang si bedebah itu nggak bisa jaga mulut," papar Clarine merasa jika dia terselamatkan oleh teman-temannya yang secara tidak sengaja juga menjadi saksi dari pertengkaran antara Clarine dengan salah satu peserta wanita di team-3 yang tidak diketahui siapa itu gerangan oleh keempat sekawan team-1. Atas jawaban dari Clarine, akhirnya dimulailah perbincangan mengenai kejadian awal yang melatarbelakangi Clarine mengajak teman satu teamnya untuk ditraktir makan bubur.

"So, memangnya cewek tadi yang sempat nyinggung kasar naskah kamu itu siapa? Gue tadi sempat dengar dengan jelas kalau dia menyinggung keadaan dia dengan naskahmu. Masak dia bilang kalau 'kamu nggak akan ngerti keadaan dia dengan kamu dulunya yang bermasalah', setelah dia bilang naskahmu pasti akan sukses karena ceritamu yang dikarang sesuai apa yang kamu mau. Terus naskahmu itu berhubungan apa sama dia, Clar?" Pertanyaan dari Ella menjadi awal pembuka perghibahan yang menurut Clarine, ini sangat menyebalkan untuk diceritakan.

"Gue tuh yakin pasti dia si cewek yang tadi itu teman satu sekolah sama kamu dulunya, Clar. Eh tapi, dia manis cantik gitu mulut kayak belati. Berani banget ngatain naskah kamu. Aku juga sepenasaran sih sama Ella. Memangnya ceritamu dulu itu sama si cewek itu apa sih pas dulunya masih satu sekolah?" Lagi-lagi Sabi juga tidak mau kalah dengan hipotesisnya pula.

Merasa semua pertanyaan sudah mereda, kemudian Clarine pun mencoba menata hati dan pikirannya untuk menjawab siapa sebenarnya si wanita yang dilihat oleh semua teamn se team-1 itu. Bersamaan dengan itu pesenan es teh manis datang ke meja mereka berlima. Menjadikan teman mereka berlima dalam bercerita akan rasa penasaran semua teman satu team Clarine tersebut.

"Jadi si cewek itu memang bener dulunya adalah teman aku pas SMP. Namanya Kanala Hikma. Dia itu ngomong kalau naskah punyaku itu bakalan sukses karena karangan ceritanya tentang kamuflase cerita versi aku, Memang karena naskah yang aku kerjakan itu menyinggung tentang cerita aku pas SMP. Dan kebetulan itu menyinggung juga sama cerita aku sama Kana dulunya. Kana itu ngejek naskahku yang teen-fiction karena kemarin sebelum waktu break, editor senior kita Mas Bram nggak sengaja menyinggung naskahku yang genrenya teen-fiction. Menurut loe semua, Kana yang denger kalau naskahku itu adalah teen-fiction nggak nyinggung itu naskah tentang apa? Ya, dia pasti punya naluri lah sama dugaan dia. Dan dia tadi memang sengaja nyinggung naskahku dengan tebakan yang bener sama kondisi naskahku itu apa." Jelas Clarine yang mengatakan itu serambi berusaha untuk bersabar karena dia terpaksa harus menjelaskan rahasia dia yang sebenarnya tidak ingin dia paparkan ke siapa saja, khususnya ke peserta INHS atau teman satu teamnya.

One And Only Where stories live. Discover now