12 tahun yang laluMelihat barang perlengkapan yang sudah dikemas dengan rapih pada sebuah koper mini kepunyaannya. Dia pun langsung saja menutup koper itu dan tidak lupa menggemboknya. Setelahnya dia taruh tas totebag nya di atas koper yang sudah dinaikkan.
Pandangannya menuju ke hadapan kaca tinggi yang ada di dalam kamarnya, kemudian melihat apa dia sudah cantik dengan sebuah jumpsuit jeans dan cardigan hitam.
Kala melihat jam di pergelangan tangannya itu, dia mengetahui kalau sudah waktunya dia akan meminta mama untuk mengantarnya menuju ke sekolahannya. Di mana seluruh temannya akan berkumpul di sana sebelum pergi menuju ke Villa di sebuah kawasan kota dingin yang dekat dengan kota tempat tinggalnya.
Clarine mendorong kopernya menuju ke luar kamarnya. Dia melihat mamanya juga keluar dari dalam kamar menanyakan apakah anaknya sudah siap diantar ke perkumpulan sementara untuk pergi bersama-sama temannya berlibur ke Villa.
"Sudah siap, nak. Jangan lupa bawa ponsel juga chargernya. Biar mama bisa komunikasi. Bawa uang sangu juga biar nggak ngerepotin teman kamu. Juga jangan lupa banyak bawa jacket atau cardigan. Di sana dingin," pindai mama, menyuruh Clarine tidak lupa dengan barang bawaannya.
"Sudah dong, mah. Yuk mah, antar Clarine ke sekolah. Kayaknya semuanya juga lagi on the way." Clarine bersikukuh, hingga sang Ibu pun kemudian mengantarkannya naik mobil.
Mereka sudah ada di dalam mobil, dengan mama yang mengendara sampai akhirnya sampai ke tujuan. Di sana di depan sekolah, sudah ada banyak teman-teman Clarine sekelas yang akan pergi ke Villa punya Avin.
Setidaknya liburan selama tiga hari mendatang ini ditunggu-tunggu oleh Clarine. Jadi ketika dia sudah keluar dari dalam mobil serta berpamitan dengan mama. Tak lama gadis remaja itu saling bersahutan salam dengan teman lainnya.
"Hai.. Sudah sejak kapan kalian di sini? Kayaknya aku yang keenam datang. Avinn, makasi ya sudah nyiapin Villa buat kita liburan." Clarine menyapa kelima temannya yang juga balas menyapa.
"Hai, Clarine. Duh jumpsuitmu lucu banget sih," sapa Dysa.
"Clarine. Aku yang pertama kali datang lhoh. Untung galama si Rotul datang." Sekarang gantian Dyah yang menjawab sapaan Clarine.
"Hai juga, Clarine. Wangi banget sih kamu. Aku yang keempat datang nyusul Dyah sama Rotul," ucap Ika menamatkan sapa-menyapa kali ini.
"Ahh.. Aku nggak sabar nunggu kita liburan langsung ke tempat Villa nya Avin. Oh Iya. Si bagian akomodasi transport itu si Fira belum datang ya?" tanya Clarine ketika belum menemukan sosok teman satunya lagi yang katanya akan meminjamkan mobil untuk kedelapan dari mereka pergi ke Villa.
"Iya. Katanya dia mau datang sama satu anak lagi. Yang juga mau minjemin mobil lainnya. Buat kita menumpang ke Villa," jawab Dysa yang dirinya mengatakan kalau ada lagi satu teman lainnya yang akan ikut bersama menginap di Villa.
"Oh Iya? Memangnya siapa? Kalian kok nggak kasih tau ke aku sih sebelumnya?" Clarine bertanya-tanya dengan air wajahnya yang belum terlalu kentara memperlihatkan reaksi tertentu. Sampai suatu ketika Fira datang dengan membawa salah satu teman sekelas mereka yang tidak salah adalah salah satu teman Clarine yang tidak disukainya.
Dia adalah Kana. Yang saat itu di kejauhan sudut jalan datang dengan Fira berdua saja sambil kemudian keduanya melambaikan tangan ke arah keenam teman lainnya yang ada di sisi lain jalan dari kejauhan.
Clarine yang melihat itu merasa tersinggung. Menganggap jika liburan ini adalah liburan nya yang ditunggu-tunggu membuat dia seakan punya penilaian yang berkebalikan dengan adanya Kana yang bergabung ikut untuk berlibur ke Villa selama tiga hari mendatang.
YOU ARE READING
One And Only
DragosteDia adalah Clarine, perempuan itu memang masih belum patah semangat dengan keinginannya yang selalu dia ingin kisahkan. Seseorang menanyainya akan apakah novel yang digarapnya itu. Seseorang lelaki yang dikenalnya baru-baru saja dan dekat dengannya...