Membersihkan desk tempat dia biasa bekerja dari beberapa printilan barang yang biasa menemaninya bekerja. Sedari paginya dia datang ke kantor tepat di awal penghujung minggu ini akan berakhir.
Jum'at ini akan menjadi hari akhir bagi Clarine untuk bekerja di tempat perkantoran ghostwriter. Sekiranya beberapa poster girlband yang disukainya, beberapa poster teahyung dan juga lampu karakter BTS yang selalu menemaninya bekerja dengan beberapa buku note serta alat tulisnya sudah ada di dalam kerdus box putih untuk bisa dia bawa kembali ke apartmentnya.
"Tukk...Tukk.." Bunyi beberapa notebook-nya yang sedang dia tumpuk dan juga diaturnya di dalam box mini putih menandakan jika kantor itu masihlah sepi. Karena semuanya barusaja keluar dari kantor untuk makan siang. Membuat suara gemanya menguar.
Sebentar lagi dia akan pergi ke ruangan Bu Eva, alias supervisi Hrd untuk mengajukan surat persuratan resignnya. Yang baru bisa diajukan saat selesai makan siang karena Bu Eva sedari tadinya sibuk dengan training pekerja baru. Bisa jadi itu pertanda untuk Clarine bisa resign karena ada yang menggantikan nanti.
Ketika semua barang printilan dia tertata rapih di dalam box putihnya itu, kemudian Clarine pun mencoba untuk menaruh box putih itu di atas meja desk-nya dari yang tadinya ada di atas kursi kerjanya.
Bebannya memang cukup berat, membuat Clarine berpikir apa dia harus saja membawa beberapa barang yang penting-penting di sana hanya karena dia sudah yakin tidak akan muat untuk membawa banyak barang seperti yang ada di box putihnya itu.
Beberapa anak teman kerja Clarine berdatangan dan belum sadar dengan kerapihan desk kerja Clarine yang barusaja dia bersihkan saat semua temannya sedang makan siang itu. Clarine yang duduk seperti biasanya itu juga tidak ingin menarik perhatian teman-temannya untuk mengetahui jika dia mau resign. Dia hanya menunggu Bu Eva kelar makan siang saja untuk saat ini.
Menunggu selama sepuluh menit setelah dia sudah selesai membersihkan desk tempat kerjanya, akhirnya dia melihat Bu Eva melenggang berjalan menuju ke ruangannya. Ruangan tempat kerja ghostwriter memiliki sekat kaca yang cukup bisa untuk memperlihatkan kesemua orang yang sedang berlalu-lalang pergi. Salah satunya adalah Bu Eva pihak supervisi Hrd.
Karenanya Clarine dengan berani juga langsung mempersiapkan dirinya pergi menuju ke ruangan Bu Eva yang ada di luar ruangan bersekat yang luas divisi ghostwiter. Sebenarnya tempat Clarine bekerja sekarangnya adalah pada sebuah production house di bidang entertainment yang tidak terlalu tersohor. Namun cukup dibilang ramai dengan klient.
Sebenarnya Clarine merasa bekerja di sana adalah nilai plus karena gajinya yang baru jadi anak early bird aja sudah ada di atas setengah dari dua digit. Namun Clarine masih merasakan harapannya dengan ikut di event INHS.
Ketegangan dia rasakan saat sudah hampir masuk ke ruangan Bu Eva.
"Tokk...Tokk..." Suara ketukan itu membuat Bu Eva menjawab dengan suaranya yang cukup nyaring untuk didengar.
"Siapa? Silahkan masuk," sapa Bu Eva. Clarine pun membuka pintu itu dan langsung memasang mukanya penuh dengan ramah tamah.
"Lhoh, Clarine! Kenapa kok tumben mau ke ruangan saya? Mau ngajuin cuti, minta kompensasi income atau mau minta jatah promosi naik jabatan? Kan kamu sudah dua hari yang lalu minta jatah promosi dengan banyak temanmu yang lain." Beberapa tebakan dari Bu eva dilontarkan namun memang kabar dari Clarine ini terasa serta-merta dan juga tidak dikira-kira sebelumnya oleh supervisi Hrd.
"Tebakannya salah semua Bu Eva." Seulas senyum tumbuh di kedua sisi bibir milik Clarine. Membuat seutas kernyitan di dahi Bu Eva. Dia pun juga melirik sebuah file yang dibawa oleh Clarine yang sekarangnya ditaruhnya di atas meja.
YOU ARE READING
One And Only
RomanceDia adalah Clarine, perempuan itu memang masih belum patah semangat dengan keinginannya yang selalu dia ingin kisahkan. Seseorang menanyainya akan apakah novel yang digarapnya itu. Seseorang lelaki yang dikenalnya baru-baru saja dan dekat dengannya...