9. Pernikahan

2.9K 178 5
                                    

Hayy semua 👋👋

[ JANGAN LUPA VOTE ]

Semoga suka dan betah sama ceritanya

HAPPY READING!!

..

"Kamu terlalu tampan untuk dimiliki aku yang bukan apa-apa."

- Mikael Arcelie Wijaya

💐💐

“Saya terima dan kawinnya Mikael Arcelie Wijaya binti Ferry Atidiyaja Wijaya dengan Mas kawin sebuah gedung kampus, satu buah rumah, dan uang sebesar 9 miliar serta seperangkat alat Shalat di bayar tunai!” dalam satu tarikan nafas, Dipta mampu mengucapkan kalimat ijab kabul.

“Bagaimana para saksi?” tanya penghulu.

“SAH!” sorak para tamu yang ada di ruangan tersebut.

“SAH! TEMAN GUE NIKAH JUGA!” teriak Gery tanpa rasa malunya, semua tatapan orang-orang tertuju kepada dirinya dan orang-orang yang ada di dekatnya.

Gean, Joki begitu pun Satria menutupi wajah mereka masing-masing. Joki yang berada di samping Gery pun membekap mulut temannya itu yang hendak mengucapkan kalimat lagi.

“Monyet, jangan buat malu teman lo ini anying!” hardik Joki menatap kesal laki-laki itu. Terkadang teman-temannya itu tidak ada satu pun yang ingin membawa Gery ke acara-acara seperti ini, sebab ia termasuk orang pembuat onar.

Dengan sekuat tenaga yang di miliki Gery mampu membuat tangan Joki terlepas dari mulutnya. Terlepas dari tangan Joki, tangannya beralih menjepit lubang hidungnya. “Tangan lo bau teri goblok!” umpat Gery.

Joki mengendus-ngendus bau yang di maksud dari Gery di tangannya. “Goblok lo, ini bukan bau teri, tapi ini bau jigong lo!” hardiknya menoyor kepala Gery. Tangannya yang tadi di endus di lap kan ke jas milik Gean yang berada di sampingnya.

Gean yang melihat hal itu spontan menepis tangan Joki dari jasnya. “Maksud lo apa tiba-tiba lap ke jas mahal gue?” tanyanya menatap Joki kesal. Terkadang Gean seharusnya tidak duduk di antara keduanya, atau tidak dirinya akan menjadi korban.

“Monyet! Udah lo pada goblok diem! Kaya bocah.” sembur Satria meleraikan pertengkaran mereka bertiga yang mampu mengundang perhatian para tamu.

“Sekarang, kalian berdua sudah sah menjadi suami istri,”

“Sekarang sesudah selesai memasangkan cincin, mempelai wanita menyalami tangan mempelai laki-laki, selanjutnya mempelai laki-laki mencium kening mempelai wanita yang sudah resmi menjadi istrinya.” pinta Pak penghulu.

Meskipun enggan meraih tangan Dipta, Mikael tetap harus melakukannya sebab ia sekarang berada di depan umum. “Sini tangan lo nyet!” kesalnya. Ya, Mikael masih saja kesal terhadap Dipta, karena kejadian di kampus waktu itu yang Dipta menolak kehadiran Jeno di pernikahannya.

Dipta hanya menurut memberikan tangannya. Mikael menyalami tangan Dipta. Dipta bisa saja membalas perkataan Mikael sekarang, namun, ia tidak bisa, berdebat dengan Mikael tidak akan ada habisnya.

Sekarang giliran Dipta mengecup kening gadis yang berada di hadapannya, yang sekarang sudah menjadi istrinya.

“Jangan kening gue! Tuh benda itu aja.” bisik Mikael seraya menunjuk benda yang berada di kepalanya.

PRADIPTA END || cerita lengkapnya cek bioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang