2. Kolot si mesum

4.6K 283 5
                                    

Hay semua 👋👋

[ HARGAI PENULIS DAN JANGAN LUPA VOTE ]

Semoga senang dengan ceritanya

HAPPY READING!!

..

"Sembuh itu butuh waktu."

- Pradipta Agaskara Diwangsa

💐💐

“Tidak sopan, saya ini manusia bukan babi.”

“Lo babi, bukan manusia.” ketus Mikael yang tak mau kalah. Ya, perempuan yang di tabrak barusan adalah Mikael. Dan laki-laki yang menabrak Mikael adalah Dipta, lebih tepatnya Pradipta Agaskara Diwangsa yang sering di panggil dengan sebutan Dipta.

Merasa tidak ada yang beres dengan perempuan di hadapannya. Dipta pun keluar dari mobilnya, menatap gadis itu dari atas sampai bawah. “Manusia seganteng ini kamu panggil babi? Mata kamu sehat?” tanyanya kepada Mikael.

Huek

Mikael sontak berakting berpura-pura ingin muntah mendengar ucapan laki-laki itu. “Om ganteng? Cuih ganteng dari segi apanya hah? Malahan lo mirip monyet tetangga gue.”

Lo? Bisa-bisanya Dipta seperti tidak di hargai sebagai usianya dan apa tadi ‘Om?’ apakah Mikael tidak bisa melihat dengan jelas laki-laki di hadapannya yang masih kelihatan tampan dan menawan.

Dipta tertawa smirk. “Benar-benar mata kamu tidak sehat, saya gak se tua yang kamu kira bisa di panggil Om sembarangan. Dan saya tampan, tidak mungkin bisa di samakan dengan monyet tetangga kamu, harusnya kamu ngaca dengan diri kamu sendiri, memangnya kamu secantik itu?”

“Eh gue udah ngaca ya setiap hari juga, iya lah diri gue udah cantik dan sempurna.” angkuh Mikael menatap julid laki-laki itu.

Lagi dan lagi perkataan Mikael membuat Dipta tertawa smirk. “Sebelum kamu menghina wajah saya, pastikan kalau dirimu lebih sempurna dari saya.” ucap Dipta membalas tatapan julid Mikael.

“Anjing, gue udah gak bisa berkata-kata kalau berurusan sama orang dewasa.” gumam Mikael.

Dipta hanya menatap Mikael datar yang menggerutu di bibirnya.

“Baiklah kita langsung ke intinya saja. Om eh maksud gue, lo, lo udah nabrak gue dan sekarang gue mau minta pertanggung jawaban atas apa yang terjadi kepada diri gue. Liatlah karena lo kaki gue lecet!” omel Mikael seraya menunjuk lututnya yang tergores.

“Ini lecet sedikit, tinggal obatin aja.”

Mikael menganga mendengar perkataan Dipta barusan, segampang itu dia mengucapkannya? “EH LO ANYING! LO KIRA INI LECET SEDIKIT BEGO?” karena kesal dengan laki-laki itu, Mikael terpaksa berkata kasar.

Dipta mengembuskan nafasnya kasar, menghiraukan bentakan Mikael barusan. Tangannya beralih mengambil dompet dari saku jasnya, mengeluarkan beberapa uang merah dari dompet, menyodorkannya ke arah Mikael.
“Gue gak butuh uang, gue cuman butuh Om tanggung jawab.” tolak Mikael.

“Hey bocah, saya berikan uang ini bermaksud untuk bertanggung jawab, tapi kamu menolaknya.”

Bocah? Apa sekecil itu kah Mikael di mata orang itu sampai memanggilnya dengan sebutan bocah? Menghiraukan panggilan tersebut karena tidak mau memperpanjang. “Ck Om, Om kira uang segitu bisa mengganti kerusakan motor vespa saya yang cantik jelita ini? Dia butuh perbaikan sampe miliaran Om.” jelas Mikael dengan nada sedikit sombongnya.

PRADIPTA END || cerita lengkapnya cek bioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang