14. Cemburu

3K 182 2
                                    

Hayy semua 👋👋

[ JANGAN LUPA VOTE ]

Semoga senang dan betah sam ceritanya 👌😉

  ..

HAPPY READING!!

💐💐

BRUKK

Mikael terjatuh begitu saja karena tersandung karpet. "Huaa sakit Emak!" rengek Mikael.

Dipta terkejut, menghampiri istrinya untuk membantunya berdiri. "Ayo El berdiri aku bantuin." pinta Dipta khawatir melihat Mikael.

Mikael menggeleng. "Gamau Mas, sakit...." rintih Mikael.

Dipta memutar bola mata malas, tak banyak basa basi Dipta langsung mengangkat tubuh Mikael dan memasukan Mikael ke kamar yang ada di ruang kerja Dipta.

Dipta membaringkan Mikael dengan pelan.

Tuk

Dipta menyentil dahi Mikael. "Awsh sakit ish! Kok El nya di takol sih Mas?" Mikael menatap Dipta dengan mencebikkan bibirnya.

Sedangkan Dipta hanya menatap Mikael datar. "Kamu ini! Kalau tadi kenapa-kenapa gimana?" Dipta kali ini berbicara dingin pada Mikael.

Mikael menghelan nafas kasar. "Mas Dipta tuh alay ya kayak Mimih, lagian El juga gapapa." jawab Mikael sembari menatap Dipta malas.

"Serah."

Dipta memalingkan wajahnya ke arah lain, merasa kesal dengan Mikael yang terlalu menyepelekan keselamatannya.

"Marah?" bujuk Mikael sembari memiringkan wajahnya untuk menatap wajah Dipta yang berpaling dari tatapannya.

"Gak."

"Maaf deh."

"Gaada maaf buat kamu!" rujuk Dipta, membalikkan badannya untuk membelakangi Mikael.

"Yaudah El pergi dadah." ancam Mikael  pura-pura berdiri.

Dipta yang merasa Mikael akan berdiri lantas membalikkan tubuhnya, menahan tangan Mikael untuk duduk kembali.

Mikael tersenyum manis. "Jadi gak marah kan?" tanya Mikael.

"Gausah marah-marah nanti cepet tua," ledek Mikael namun Dipta menatapnya dengan tatapan tanpa ekspresi.

"El tau, Mas Dipta khawatir sama El, tapi El juga gapapa kan Mas," sambung Mikael.

"Mas gak perlu cemas tentang El, El bisa jaga diri sendiri kok. El mau jadi superhero nya Mas Dipta." Mikael masih setia berbicara, Dipta melihat Mikael yang begitu menggemaskan walau dirinya masih saja begitu marah dengan gadis di hadapannya.

"Mas tau gak? El itu sayang banget sama Mas tapi Masnya gak–"

Cup!

Dipta mencium pipi mulus Mikael, Mikael menganga tidak percaya.

"Aku juga sayang sama kamu El, meski cinta itu belum datang tapi insyaallah suatu saat akan datang untuk kamu." bisik Dipta tepat pada telinga Mikael.

Pipi Mikael berubah menjadi merah. "Ayo kita pulang ke rumah, cape aku, pengen cepet-cepet di elus sama kamu." ucap Dipta menggandeng tangan Mikael.

Mikael terdiam dengan perlakuan Dipta.

💥💥

Ponsel Mikael berdering, langsung saja mengambilnya untuk melihat siapa yang meneleponnya.

PRADIPTA END || cerita lengkapnya cek bioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang