Hayyy balik sama dd 😍😋
gimana kabar kalian? baik kan? pasti dong
[ VOTA + FOLOW AKUN AKU
- BACA YANG TELITI SOALNYA BANYAK TYPO]Semoga senang dan betah sama ceritanya, selalu jadi pembaca yang setia!
..
HAPPY READING!!
**
"Berbohong itu tidak wajar, tapi kalo berbohong pura-pura tidak terluka itu wajar."-Mikael Xycellie Sri Ayu Wijaya
💐💐
Dipta sendari tadi terus memandangi wajah Mikael, Dipta membayangkan akan hal tadi malam dengan Mikael. Yap, mereka melakukan hal yang seharusnya di lakukan oleh mereka dulu.
"Eughh." terdengar lenguhan kecil dari Mikael. Mikael perlahan-lahan membuka matanya, sontak terkaget karena Dipta yang sedang menatapnya.
"Ya-"
"Ahk!" rintih Mikael karena ada sesuatu yang terasa sakit di bagian bawah.
"Hey gapapa kan?" tanya Dipta yang khawatir dengan Mikael.
Mikael mengintip selimutnya dan kaget karena dirinya yang tidak memakai sehelai baju pun.
"Aaa emak, baju El kok gada?" tanya Mikael dengan perasaan yang sudah khawatir.
Dipta tersenyum kecil karena melihat Mikael yang sangat menggemaskan. "Gak ingat kamu apa yang kita lakuin tadi malam?" tanya Dipta sembari tersenyum manis.
"Apa?" Mikael tampak berfikir, tak lama kemudian dia ingat apa yang dilakukannya kemarin malam bersama Dipta.
"Mas?" Mikael menoleh ke arah Dipta, melihat sekelilingnya yang begitu sangat berantakan, terdapat darah dari seprai putihnya.
Dipta mengusap lembut pipi Mikael, dia tau kalau Mikael belum siap dengan semuanya.
"Maaf El, karena aku kamu jadi korban." Dipta merasa bersalah dengan Mikael lantas memalingkan wajahnya ke arah lain karena takut kalau Mikael merasa kecewa dengannya.
Mikael tersenyum kecil, dia mengerti kalau Dipta merasa bersalah. Tapi Mikael juga tidak boleh egois karena memang ini hak Dipta dan seharusnya Dipta mendapatkannya dari dulu.
Cup!
Mikael mencium pipi kanan Dipta, membuat Dipta menoleh ke arahnya. "Gapapa Mas, ini udah takdir dan seharusnya kita lakuin ini dari dulu bukan sekarang. Seharusnya El yang minta maaf karena dulu El belum siap."
Dipta tersenyum manis, mengusap rambut Mikael lembut. "Gapapa sayang, aku ngerti. Makasih buat semuanya." ucapnya lantas memeluk Mikael.
"Ahk!"
Dipta melepaskan pelukannya. "Kenapa? Masih sakit?" tanya Dipta khawatir kalau dirinya terlalu keras melakukannya.
Mikael menggeleng. "Gapapa kok Mas."
"Jam berapa sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PRADIPTA END || cerita lengkapnya cek bio
Romance• FOLOW SEBELUM BACA !! - WARNING - cermatlah dalam membaca karna banyak adegan kekerasan dan perkataan kasar - yang jomblo jangan nangis karna melihat duo bucin yang selalu bikin terbang melayang