Welcome back....
jangan lupa vote and comment
semoga selalu betah dan gabosen sama ceritanya
..
HAPPY READING!!
**
"Jangan terlalu berharap dengan dunia, karena pada akhirnya finish kita adalah kematian."- Gina Saputri
💐💐
Pintu putih yang 1 jam tadi terus menutup kini terbuka oleh seseorang Dokter.
"Dok gimana dengan Gina? Dia udah siuman?" Dokter itu menundukkan kepalanya menghindari tatapan teduh Satria.
"Dok jawab saya kenapa Dokter diam?!"
"Maafkan saya Satria, saya sudah berusaha untuk menyelamatkan Gina tapi Tuhannya berkata lain."
Deg
"Dok kalau di tanya jawab yang bener jangan asal gini, saya tau gimana sifat seorang Gina, Gina orangnya kuat. Dia gak mungkin selemah ini." elak Satria tetap mendapatkan gelengan dari sang Dokter.
Bugh
Bugh
Bugh
Satria dengan segala amarahnya memukul tembok berwarna putih itu tanpa henti.
Dipta, Mikael dan lainnya hanya diam dengan keadaan ini.
Satria mencengkeram rambutnya sendiri. Merosotkan dirinya ke lantai, menyandarkan tubuhnya ke dinding.
"Gin, gak. Gua gak percaya sama takdir, takdir gua itu lo Gina bukan yang lain, ini yang lo bilang takdir hah?! lo berengsek Gina!"
Detik itu brankar yang membantu tidur Gina keluar dengan beberapa suster. Satria menahan brankar itu. Membangunkan dirinya walau kakinya berat untuk berdiri.
Satria mengelus rambut Gina untuk terakhir kalinya. "Gin bangun, gua masih butuh lo di sisi gua, gua belum mengatakan cinta itu ke lo. Gin, lo harus bangun, cuman lo Gin yang gua punya di hidup gua, Gin bangun..."
Gean, Gery dan lainnya menghampiri Satria. Joki mengelus punggung Satria, memejamkan matanya. Walau pun Gina banyak salah di masa lalu tapi Gina tetap teman untuknya.
"Gin, lo udah gak ngerasa sakit lagi yah? Maafin gua ya Gin kalau gua di masa lalu banyak salah sama lo, gua gatau harus bilang apa lagi sama lo Gin, selain minta maaf sama makasih karena lo dah mau jadi teman gua, maaf kalau kita selalu gada di saat lo butuh kita." Joki menghapus air matanya.Nanda langsung memeluknya.
"Gina, sahabat cewek yang gua sayang dari dulu. Lo kenapa harus pergi secepat ini? Lo gamau liat gua nikah dulu? Gua kan dulu udah janji sama lo Gin, kalau gua bakal nikah sebelum lo nikah tapi lo malah udah nikah duluan, lo emang nyebelin orangnya tapi gua sayang sama lo, maafin gua selama ini Gina, gua ikhlas kok lo pergi, lo sekarang udah bebas, lo gaakan ngerasain lagi rasa sakit itu, gua di sini selalu do'a in lo kok, pasti." Gery langsung pergi setelah mengatakan hal itu. Joki hendak mengejarnya namun di tahan oleh Gean. Gean tau kalau Gery ingin sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRADIPTA END || cerita lengkapnya cek bio
Romance• FOLOW SEBELUM BACA !! - WARNING - cermatlah dalam membaca karna banyak adegan kekerasan dan perkataan kasar - yang jomblo jangan nangis karna melihat duo bucin yang selalu bikin terbang melayang