17. Menolak untuk kembali

2.2K 140 3
                                    

Hayy semua 👋👋

Salam dari ddiyan 👌😻

[ JANGAN LUPA VOTE BOSQUUEEE 👍👍]

..

HAPPY READING!!

**
"Mulut nya jujur tapi hatinya berbohong."

- Mikael Xycellie Sri Ayu Wijaya

💐💐

"Gina."

Gina menyungging senyum lebarnya, mendudukan dirinya di samping Dipta. "Hay, apa kabar?" tanya Gina.

"Baik, lo?" tanya Dipta balik. "Baik juga Ip." jawab Gina.

"Ternyata lo masih sama Gin, masih panggil gua, Ip." lirih Dipta.

"Gak semua yang menjadi mantan kekasih harus musuhan Dip." ujar Gina.

Dipta tersenyum remeh. "Lo udah buat gua jatuh Gin, sampe gua gatau harus kemana lagi." lirih Dipta pelan.

Gina menoleh ke arah Dipta, Gina bisa melihat tetesan air mata yang keluar dari cowok di sampingnya, Gina menghembuskan nafasnya keluar.

"Lupain gua, gua udah mati dari hidup lo. Gina yang dulu lo kenal udah gaada lagi di dunia ini." kata Gina menatap Dipta teduh.

Dipta merubah posisi tubuhnya menjadi tegak menghadap ke depan, beralih membalas tatapan Gina. "Balik ke gua lagi Gin, gua bakal berubah demi lo." ucap Dipta menggenggam tangan Gina, repleks Gina melepaskan genggaman tangan Dipta.

"Maaf Dip, gua udah milik orang lain." jawab Gina.

Dipta kembali mengambil tangan Gina dan kembali menggenggamnya. "Pliss Gin, balik ke gua, gua pastiin lo bakal bahagia sama gua." kekeh Dipta.

"Gua gak bisa Dipta lo ngerti gak sih?!" Gina mulai menaikan suaranya. Gina beranjak berdiri, hendak pergi namun Dipta menahannya.

"Kenapa Gin? Kenapa? Apa kurangnya gua?" tanya Dipta bertubi-tubi.

Dipta menatap Gina yang terdiam dengan semua pertanyaannya. "Oh gua tau, lo pacaran sama Rio, karena Rio ngancam lo kan? Dan suruh lo putusin gua? Iya kan Gin?" Dipta kembali bertanya-tanya membuat Gina merasa muak.

"Gina jawab gua!"

"Benerkan apa yang gua bilang? Liat aja lo diam, berarti benar, Rio tuh emang cowok berengsek yang bisanya ngancam." ucapnya Dipta membuat Gina mengepalkan tangannya.

"Putusin Rio, Gin. Rio tuh cowok bere-"

PLAKK

Gina menampar keras pipi Dipta, muak dengan Dipta yang terus menghina kekasihnya. "Cukup lo hina pacar gua, dia gak seberengsek yang lo kira Dipta. Bercermin Dipta! Gua lebih bahagia sama Rio dibanding sama lo dulu!" bentak Gina.

"Alasannya apa lo gak bisa bahagia sama gua? Kurang apa gua? Gua selalu kasih semua yang gua miliki sama lo. Tapi apa balasan lo? Balasan lo malah kek gini. Kurang baik gimana gua, Gina? Disaat lo butuh sandaran cuman gua yang selalu ada di samping lo. Tapi lo? Malah menganggap itu semua hanya angin yang lewat," jelas Dipta.

"Seandainya lo tau alasan gua keluar kota, lo bakal nyesel Gina!"

Gina tersenyum remeh menatap Dipta. "Gua nyesel? Gak bakal. Seandainya gua tau alasan lo keluar kota sekali pun gua gak bakal nyesel. Rio lebih baik dari pada lo! Dia beda sama lo, Dipta! Rio selalu lembut sama gua, dia gak pernah bentak gua sekali pun, sedangkan lo? Lo apa? Yang sedikit-sedikit emosi dan langsung bentak orang tanpa alasan, lo terlalu posesif Dipta. Gak bakal ada yang betah sama sifat lo," ucap Gina.

PRADIPTA END || cerita lengkapnya cek bioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang