Ku bahagia

55 8 1
                                    

Masa-masa awal kehamilan Kiran bisa dibilang cukup berat, karena setiap pagi pasti ia mengalami morning sickness dan juga anehnya ia jadi tidak bisa dekat-dekat dengan Haikal. Katanya setiap kali berada di dekat Haikal ia akan mual, bukan karena badan Haikal yang bau, Haikal sudah mencoba beberapa kali mengganti parfumnya namun tetap saja seperti itu, Kiran tetap tidak bisa jika berdekatan dengannya. Entah mengapa bisa begitu. Hingga akhirnya Haikal tidur di sofa setiap malam. Untungnya Haikal merupakan suami yang pengertian, jadilah ia tetap bersabar walaupun seperti itu.

Namun sekarang ketika usia kehamilan Kiran menginjak 6 bulan, ia tidak lagi seperti pada awal kehamilan. Kini ia sudah bisa tidur dan berdekatan dengan Haikal lagi, tanpa rasa mual. Haikal sangat bersyukur karena ia kini tak lagi harus tidur disofa yang membuat badannya sakit ketika pagi hari.
Tapi saat menginjak ke 6 bulan ini kiran menjadi lebih manja dan banyak maunya, tidak seperti pada awal kehamilan, justru ia malah susah untuk makan berbeda dengan sekarang yang selalu ingin ini ingin itu dan terkadang permintaan nya aneh-aneh.

"Mas, rasanya aku mau makan kue buatan kamu deh" Pinta Kiran sambil masih terus menyandarkan kepalanya di dada bidang Haikal.

"Kue? Tapi kan mas gak bisa bikin kue sayang, beli aja ya? Takutnya kalau mas yang bikin terus gak enak gimana? " Jawab Haikal lalu mengelus puncak kepala Kiran.

"Gamau pokoknya mau buatan mas aja, mas gak mau nurutin ya? Yaudah kalo gitu aku marah sama mas" Ucap Kiran lalu memanyunkan bibirnya. Benar kan Kiran jadi lebih manja dan banyak maunya.

"Yaudah iya mas coba bikinin deh, bentar ya sayang mas belanja dulu beli bahan-bahannya" Sebagai suami yang siaga ia pun akhirnya menuruti keinginan Kiran.

"Mau ikut"

"Tunggu aja, nanti kamu kecapekan kalo ikut belanja"

"Enggak mas, aku mau ikut pokoknya" Keukeuh Kiran.

"Yaudah ayo, bentar mas ambil dompet dulu dikamar" Haikal lalu beranjak menuju kamarnya, setelah dipikir-pikir tidak ada salahnya juga jika ia dan Kiran berjalan-jalan sambil berbelanja hari ini. Kebetulan hari ini cuacanya tidak terlalu panas rasanya akan cocok untuk berjalan-jalan.

"Oke mas, aku tunggu disini ya" Ucap Kiran lalu mengacungkan jempolnya.

🌸🌸🌸

Sampailah mereka di sebuah pusat perbelanjaan yang berada tidak begitu jauh dari rumah Haikal. Mereka pun masuk dan mengambil troli, sekalian berbelanja bulanan juga karena sudah ada beberapa barang dirumahnya yang habis. Yang pertama mereka tuju adalah tempat bahan-bahan kue, namun ketika sampai di tempat bahan-bahan kue kiran malah berubah pikiran.

"Mas, gajadi deh kue nya aku mau yang lain aja" Ucap Kiran membuat Haikal menghela nafasnya.

"Loh kok gitu? Bener nih gak jadi? Kalo gak jadi kita gak usah beli bahan kue nya"

"Emang kamu maunya apa sayang? " Tanya Haikal.

"Iya deh gak jadi, kasian mas nanti pasti cape bikinnya"

"Mmm aku mau bakso deh, di tempat langganan kita itu loh mas yang bakso Mang Ujang"

"Gapapa sayang apapun itu buat kamu pasti mas turutin. Tapi kalo kamu udah berubah pikiran yaudah nanti pulang dari sini kita mampir ke warung bakso nya Mang Ujang ya kita beli disana"

"Oke mas, tapi makan disana ya jangan dibungkus" Ucap Kiran lagi.

"Iya sayang iya, ayo sekarang kita belanja kebutuhan bulanan aja dulu, tanggung udah kesini masa mau langsung balik lagi"

Lost [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang