Miko sekolah

5 3 1
                                    

Mentari bersinar cerah pagi ini dan pagi ini merupakan pagi yang sangat Miko nantikan, pasalnya mulai pagi ini ia mulai masuk sekolah. Karena saat ini usianya sudah cukup untuk memasuki taman kanak-kanak dan sewaktu ditawari untuk masuk sekolah anak itu sangat antusias. Jadilah Kiran mendaftarkan nya untuk masuk sekolah.

Sekarang Miko sudah siap mengenakan seragam sekolah nya, juga tas yang digendongnya. Ia tampak begitu senang sekali. Sehingga sedari tadi menunggu Kiran bersiap ia tak hentinya mondar-mandir dan menanyakan apakah Kiran sudah selesai bersiap atau belum.

"Bun, udah siap belum? " Miko menyembulkan kepala nya dari pintu kamar Kiran. Terhitung sudah 3 kali Miko datang dan bertanya seperti itu.

"Belum sayang, sebentar lagi ya, bunda masih siap-siap" Jawab Kiran yang masih duduk di meja rias nya.

"Kamu semangat banget, sampe dari tadi bolak-balik terus" Tambahnya.

Mendengar jawaban Kiran Miko hanya mengangguk lalu berjalan kembali menuju ruang tengah dimana Tian tengah duduk sembari menonton berita pagi. Kebetulan hari ini Tian sedang libur, jadi mereka akan mengantarkan Miko di hari pertama sekolahnya.

"Miko, sini duduk. Tunggu bunda nya di sini aja" Panggil Tian saat melihat Miko yang menghampiri nya.

"Ayah kenapa buna lama banget sih? Kan Miko udah ndak sabal mau sekolah, mau ketemu temen-temen juga" Tanyanya lalu menurut duduk di samping Tian.

"Sebentar ya, mungkin bunda kamu masih siap-siap. Tenang aja Miko gak akan terlambat kok" Balas Tian.

"Mmm sebelum berangkat sekolah ayah mau tanya, Miko bawa apa aja ke sekolah? "

"Miko bawa buku, pensil, penghapus sama mainan ini yah" Jawab Miko sembari membuka tas sekolah bergambar super mario yang ia bawa.

"Loh kok malah bawa mainan sih, gak boleh ya mainannya di simpan aja di rumah. Nanti kalau ketahuan bu guru terus mainannya diambil gimana hmm? "

"Yasudah mainannya Miko simpan disini aja yah, ndak akan Miko bawa" Miko lalu meletakkan mainannya di meja.

"Nah gitu, pinter anak ayah. Kalo pelajaran membaca sama menghitung yang waktu itu diajarin bunda, gimana masih inget gak? " Tanya Tian lagi.

"Inget dong yah, kalo ndak inget nanti buna malah, buna suka malah yah kalo Miko ndak benel belajalnya" Jawab Miko.

"Miko ngadu nih ceritanya" Ucap Kiran yang ternyata sudah siap.

"Hehe.. Ndak kok bun" Miko hanya tersenyum, pasalnya ia ketahuan sedang membicarakan Kiran.

"Bunda marah nih, gak mau nganterin Miko" Goda Kiran.

"Yah jangan dong bun, buna kan baik jangan malah ya" Miko berlari menghampiri Kiran.

"Nanti ayah beliin buna es klim deh, iya kan yah? " Bujuk Miko, Tian hanya mengangguk dan tersenyum melihat Miko yang tengah membujuk Kiran.

"Bunda gak mau es krim, yang bunda mau Miko jadi anak pinter di sekolah nanti, boleh? " Tanya Kiran, Miko mengangguk mengiyakan.

"Iya bun siap"

"Yaudah kalo gitu, kita berangkat sekarang yuk, itu udah mau jam 7" Ajak Kiran.

"Oke bun" Pekik Miko.

Mereka pun berjalan bersama menuju sekolah Miko, mengingat lokasi sekolahnya yang tidak terlalu jauh, jadi mereka memutuskan untuk berjalan kaki saja. Sepanjang perjalanan Miko berceloteh membicarakan hal-hal apa saja yang ia lihat. Ia juga bercerita tentang teman-teman mainnya yang akan masuk ke sekolah yang sama.

Lost [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang