Bonus chapter 3

8 3 1
                                    

Pagi yang cerah akhirnya hadir setelah semalaman bergulat dengan rasa khawatir dan juga tegang. Setelah sedikit drama dan juga ketakutan malam tadi, akhirnya datang juga hari bahagia ini.

Sejak subuh senyuman Narda tak pernah berhenti, pasalnya ia sangat bahagia sekali hari ini. Suara tangis bayi itu menggema tepat setelah adzan subuh berkumandang. Akhirnya penantiannya selama kurang lebih 9 bulan itu tak sia-sia. Putra keduanya lahir dengan selamat dan tak kurang apapun.

"Alhamdulillah, terima kasih sayang mas seneng banget sekarang udah jadi ayah 2 anak" Entah ucapan itu sudah berapa kali ia ucapkan pagi ini.

"Iya mas, kamu udah ngomong begitu berapa kali loh" Timpal Gita.

"Abisnya mas seneng banget, bersyukur juga sekarang jagoan mas udah ada 2" Balasnya antusias sembari mengelus pelan pipi bayi yang sedang tertidur itu.

"Terimakasih ya" Tambah Narda lalu mengecup kening istrinya.

"Iya mas, aku juga terima kasih sama mas, soalnya mas udah sabar dan tenang nemenin aku semalaman tadi. Mas jadi gak tidur kan, tuh liat matanya udah kayak panda gitu, mana sembab banget lagi gara-gara nangis terus" Ucap Gita.

"Itu udah kewajiban mas sayang, lagian mana bisa mas tidur coba, mas khawatir banget" Balas Narda.

"Yaudah sekarang mas istirahat dulu gih kasian itu matanya"

"Nanti aja mas masih seneng liat dia, mas jadi inget waktu Dylan bayi dulu, tapi sekarang bedanya dia lebih mirip sama kamu, kalo Dylan lebih mirip mas"

"Iyalah mas, masa harus dua-duanya mirip kamu sih kan aku juga mau gitu ada yang mirip sama aku" Goda Gita.

"Dih jadi kamu iri ya" Balas Narda.

"Enggak juga, udah ah sana istirahat dulu" Titah Gita.

"Nanti mas istirahat kalo kak Kiran udah datang, biar kamunya ada yang nemenin. Gak ada penolakan pokoknya" Ucap Narda tak ingin dibantah.

"Tadi kak Kiran bilang dia udah dijalan sekalian bareng sama kak Tian berangkat kerja. Dan Dylan juga katanya mau ikut katanya gak sabar mau ketemu adiknya" Ucap Narda lagi.

"Ohh gitu, yaudah kalo gitu"

"Eh ngomong-ngomong mas, kamu udah siapin nama kan?" Tanya Gita.

"Udah, mas udah siapin 2 nama, kalau perempuan mas udah siapin nama Zahira Maisara Narendra, tapi karena yang lahir ternyata laki-laki mas akan beri dia nama Ravindra Zayyan Narendra, gimana?" Tanya Narda.

"Bagus mas, aku setuju namanya indah" Balas Gita.

"Iya sayang, mas udah siapin itu dari jauh-jauh hari loh, mas sampe gak tidur semalaman gara-gara mikirin nama buat anak kedua kita" Ucap Narda lalu kembali menampilkan senyuman manisnya.

"Aku sama anak-anak beruntung mas bisa memiliki laki-laki bertanggung jawab seperti mas"

"Mas juga beruntung memiliki kamu sayang" Balas Narda lalu kembali mengecup kening Gita.

"Ekhem.." Lantas Narda dan Gita menoleh kearah pintu.

"Eh kak?" Ucap keduanya kompak.

"Maaf kita ganggu ya?" Goda Tian.

"Eh enggak kok kak" Balas Narda.

"Saking lagi bahagianya sampe gak sadar ya pintu dibuka" Sindir Kiran.

"Kayak kakak gak pernah aja, yaudah sini masuk kak, masa mau dipintu terus" Balas Narda.

"Gimana keadaannya sekarang?" Tanya Kiran lalu masuk menghampiri Gita dan Narda.

Lost [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang