Masa lalu

2 3 1
                                    

Sinar matahari sudah menunjukkan cahayanya sejak pagi tadi. Cuaca hari ini cukup cerah, berhubung hari ini Kiran libur bekerja, ia memutuskan untuk bergelut di dapur membuat beberapa masakan. Moodnya pagi ini sedang baik, jadilah ia bersemangat memasak. Ia berniat memasakkan sesuatu untuk makan siang dengan Tian nanti. Rencananya mereka akan makan siang bersama nanti.

Namun sejak pagi tadi Tian tidak bisa dihubungi, Kiran sudah beberapa kali mengiriminya pesan untuk menanyakan perihal makan siangnya hari ini, namun tidak mendapatkan balasan hingga saat ini. Lalu mencoba untuk menelponnya namun tetap saja tidak ada jawaban. Mungkin sedang sibuk pikirnya.

"Buna masak apa? " Tanya Miko lalu menghampiri ibunya yang tengah sibuk memasak.

"Mmm bunda lagi masak makanan buat makan siang, miko mau bantuin bunda enggak? " Ucap Kiran lalu mendudukan Miko di kursi yang berada di dekatnya.

"Mau buna, tapi Miko mau main sama temen-temen" Ucapnya.

"Yah.. Yaudah kalo mau main nih jangan lupa minum dulu susunya, tadi pagi belum minum susu kan? " Kiran lalu memberikan segelas susu coklat yang sudah ia buat untuk Miko.

"Iya, makasih buna" Miko lalu mengambilnya dan mulai meneguk susu coklat favoritnya.

"Abis ini bunda mau keluar dulu ya, mau nganter makan siang buat ayah, Miko gapapa kan bunda tinggal dulu hmm? " Tanya Kiran.

"Kok ndak ayahnya aja yang suluh kesini sih bun, bial ketemu Miko juga, Miko kan kangen" Ucapnya.

"Gak bisa sayang, kayaknya ayah lagi sibuk deh soalnya buna telpon juga dari pagi gak diangkat, makanya mau bunda anterin aja makan siangnya"

"Gapapa kan? Bunda janji gak akan lama kok" Final Kiran, ia memutuskan untuk mengunjungi tempat Tian bekerja karena sedari tadi pesannya tidak ada yang dibalas.

"Iya bun gapapa, tapi nanti pulangnya beliin jajan ya" Ujar Miko.

"Bilang ayah juga Miko kangen" Tambahnya.

"Iya sayang, tapi miko harus janji ya, jangan nakal-nakal di rumah temennya, nanti kalo bunda udah pulang buna jemput" Kiran lalu mempersiapkan beberapa makanan yang akan ia bawa.

"Oke bun. Hati-hati ya"

"Iya sayang, yaudah kalo gitu bunda mau siap-siap dulu ya, nanti kita bareng aja ke rumah temen kamu nya sekalian bunda mau titipin kamu" Kiran mengelus puncak kepala Miko, lalu beranjak menuju kamarnya.


🌸🌸🌸

Setelah menitipkan Miko ke tetangganya, karena kebetulan hari ini Narda sedang ada dinas di luar kota, jadilah tidak ada yang menjaga Miko dirumah. Kiran lantas menuju halte untuk menunggu bus yang akan membawanya ke tempat Tian bekerja. Setelah menunggu sekitar 5 menit, akhirnya bus yang ia tunggu datang juga, Kiran pun langsung menaiki bus dalam kota tersebut dengan membawa satu paperbag berisi makanan.

Hanya memerlukan waktu sekitar 10 menit, akhirnya Kiran sampai di tempat tujuan. Ia pun bergegas turun lalu memasuki gedung yang ada didepannya. Saat memasuki bangunan itu, beberapa orang yang telah ia kenali menyapanya.

"Siang bu, mau ketemu dokter Tian ya?" Sapa salah seorang resepsionis.

"Siang juga Sus, iya nih dokter Tian nya ada?" Balas Kiran.

"Oalah mau makan siang bareng ya bu?" Timpal resepsionis satunya lagi, memang beberapa orang di rumah sakit ini sudah mengetahui perihal hubungannya dengan Tian. Kiran hanya membalasnya dengan senyuman.

Lost [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang