Selamat om tante

5 3 1
                                    

Sinar mentari terasa hangat menyentuh kulit, pagi ini pagi yang sangat ditunggu, pagi spesial dimana hari ini akan terucap sebuah janji suci. Suasana cerah pagi ini seakan menggambarkan kebahagiaan sepasang insan yang dalam hitungan jam bahkan menit akan menjadi pasangan yang sah. Hembusan angin seakan menjadi penyejuk untuknya yang kali ini sedang gugup.

Narda masih sibuk merapikan penampilannya di depan cermin, ia ingin terlihat sempurna di hari bahagianya ini. Walaupun sejujurnya saat ini ia sangat gugup, namun sebisa mungkin ia tidak menunjukkan kegugupan nya. Ia memasang senyum manisnya kala melihat bayangan dirinya yang sudah mengenakan pakaian pengantin adat Sunda yang dilengkapi keris dibelakangnya.

"Na? Udah siap kan? Ayo kita berangkat semua keluarga udah kumpul di depan tuh" Ucap papa meminta anak bungsunya untuk segera keluar dari kamarnya agar mereka semua segera berangkat menuju kediaman mempelai wanita.

"Udah kok pa" Lantas Narda mengikuti langkah papa keluar dari kamarnya.

"Anak mama ganteng banget, Gita pasti bahagia liat kamu" Ucap mama yang sedang duduk di ruang tamu bersama Miko di pangkuannya.

"Iya om, ganteng banget Miko suka" Miko mengacungkan kedua jempolnya.

"Makasih ma, tapi Nana gugup banget ma" Akunya pada mama. Mendengar itu mama hanya tersenyum.

"Miko juga ganteng pake baju itu" Puji Narda pada Miko yang sudah mengenakan pakaian batiknya.

"Makasih om, Miko juga suka baju ini soalnya gambalnya sama kaya yang dipake buna sama ayah" Ucap Miko lagi lalu menunjuk Kiran yang baru saja keluar dari kamarnya dengan mengenakan kebaya berwarna navy dengan rok motif batik yang sama dengan Miko.

"Cocok kamu Na pake baju kayak gitu" Timpal Kiran.

"Makasih kak, oh iya kak Tian mana? " Tanya Narda.

"Ada tuh di depan tadi lagi ngobrol sama papa" Jawab Kiran.

"Yaudah yuk berangkat sekarang" Ajak mama. Lalu seluruh keluarga menaiki mobil yang telah disediakan untuk menuju rumah Gita, karena pernikahan mereka dilangsungkan di rumah Gita.

🌸🌸🌸

Hanya memerlukan waktu kurang lebih 30 menit, akhirnya rombongan Narda sampai di kediaman Gita. Untungnya pagi ini lalu lintas ramai lancar jadilah mereka bisa cepat sampai. Sesampainya disana mereka disambut dengan upacara adat, lalu ibu dari Gita mengalungkan melati kepada Narda.

Seluruh keluarga Narda yang hadir berjalan beriringan sembari membawa barang seserahan yang telah Narda siapkan jauh-jauh hari menuju mesjid yang letaknya tak jauh dari rumah Gita untuk melaksanakan akad nikah.

Gita masih menunggu di bagian luar mesjid, ia baru akan masuk ketika nanti Narda sudah mengucapkan akad nikahnya. Dengan ditemani oleh beberapa temannya, ia tampak gugup ketika melihat ke dalam dimana kini Narda sedang berjabat tangan dengan ayahnya sembari mengikrarkan janjinya. Setelah terdengar kata 'sah' air matanya tak kuasa ia tahan, ia bahagia bahkan sangat bahagia maka air mata kebahagiaan itu tanpa bisa ia tahan terus saja mengalir.

Setelah selesai akad, dilanjutkan dengan doa. Semua orang mengangkat kedua tangannya untuk mendoakan Narda dan juga Gita. Setelah selesai doa Gita dipersilahkan untuk masuk, ia berjalan dengan didampingi kedua temannya. Semua mata tertuju padanya, tatapan kagum mereka berikan ketika Gita melangkahkan kakinya memasuki mesjid.

"MasyaAllah cantik banget istri aku" Bisik Narda ketika Gita sudah duduk disebelahnya. Narda tak hentinya memandangnya dengan tatapan kagum, Gita nampak sangat cantik ketika mengenakan kebaya pengantin berwarna putih itu, dilengkapi dengan riasan nya yang semakin menambah kesan anggunnya.

Lost [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang