Ikhlas

9 3 1
                                    

Setelah kemarin dihadapkan dengan pilihan yang cukup sulit, kini Kiran sudah menjalani hari-harinya seperti biasa. Kini tak ada lagi yang membuatnya bingung ketika mengingat pilihan itu. Dan setelah keputusan yang Kiran buat malam itu, kini ia mulai menjalani hubungan nya dengan Tian.

Seperti sore ini Tian berjanji untuk menjemput Kiran yang kebetulan lembur di kantornya. Setelah semua pekerjaannya selesai ia langsung bergegas menuju kantor tempat Kiran bekerja. Untungnya jalanan tidak terlalu ramai sore ini, jadilah tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk sampai di depan kantor Kiran. Rupanya Kiran sudah menunggunya.

"Udah lama nunggu? " Tanyanya setelah turun dari mobil yang dikendarainya, lalu menghampiri Kiran yang sedang menunggunya.

"Belum kok mas, aku baru aja keluar. Mas udah selesai emang jam kerjanya?"

"Udah kok, kebetulan hari ini gak terlalu sibuk makanya bisa pulang agak cepet"

"Yaudah kalo gitu yuk masuk" Ajak Tian lalu membukakan pintu mobilnya.

"Ekhem.. Ada calon pasangan baru nih" Ucap seseorang yang baru saja keluar, lalu menghampiri keduanya. Lantas keduanya hanya saling pandang lalu membalasnya dengan senyuman.

"Gak usah kaku gitu, tenang aja lagi. Saya beneran gak kenapa-napa kok, saya ikhlas" Ucapnya lagi berusaha mencairkan suasana yang menjadi sedikit canggung.

"Oh iya, Kiran mas mau izin buat ajak Miko main besok bolehkan? Soalnya waktu itu sempet janji sama dia, dan karena kebetulan besok libur jadi mas mau ajak dia main ke rumah" Tanya laki-laki yang tak lain adalah Yuda. Setelah kejadian kemarin, tidak membuat kedekatan Yuda dengan Miko berkurang, Yuda masih sering datang kerumah untuk sekedar mengajak Miko bermain. Walau bagaimana pun Yuda sudah menyanyangi Miko.

"Iya mas boleh kok, mas jemput aja besok, nanti aku bilangin sama Miko nya juga" Jawab Kiran.

"Yaudah kalo gitu, kalian hati-hati ya di jalannya"

"Bang, jangan lupa jagain Kiran nya ya" Tambahnya lagi, lalu beranjak pergi setelah mendapat balasan anggukan dari Tian.

Sejujurnya mereka masih merasa tidak enak pada Yuda, padahal Yuda sendiri seperti sudah tidak mempermasalahkan itu. Buktinya ia masih sempat-sempatnya menggoda mereka. Mungkin memang benar Yuda ikhlas menerima semua itu.
Tian pun mulai melajukan mobilnya meninggalkan kantor.

"Bagaimanapun saya harus ikhlas melihat kalian berdua yang semakin dekat, walaupun itu berat, tapi tidak semua hal yang kita inginkan harus selalu kita dapatkan. Mungkin untuk saat ini yang harus saya lakukan hanya ikhlas" Batin Yuda saat melihat mobil itu melaju semakin jauh.

🌸🌸🌸

 

Menjelang malam, akhirnya Tian dan Kiran sampai di depan rumah Kiran. Rupanya jalanan kembali ramai ketika menjelang malam, mungkin karena sekarang malam minggu, jadilah banyak orang yang keluar sekedar untuk berjalan-jalan ataupun menghabiskan waktu bersama dengan orang yang mereka sayangi. Atau istilah kerennya 'malam mingguan'. Kebetulan juga cuaca malam ini mendukung, bulan mulai bersinar terang, tak ada tanda-tanda akan turun hujan malam ini.

"Mampir dulu yuk mas, tadi Narda chat aku katanya ada Gita dirumah, jadi kita makan malam bareng dulu. Biar rame aja gitu" Ajak kiran sebelum membuka seatbelt nya.

"Yaudah kalo gitu, kebetulan saya juga kangen sama Miko" Lantas Tian mengikuti Kiran masuk ke rumahnya.

"Assalamu'alaikum" Ucap Kiran ketika masuk ke rumahnya, lalu disambut Miko yang berlari menghampiri nya.

Lost [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang