Pagi ini Narda tengah memasak untuk sarapan, karena hari ini merupakan giliran nya untuk memasak sarapan. Narda dan Kiran sering kali bergiliran untuk memasak sarapan, namun jika untuk makan malam mereka biasanya memasak bersama. Tidak susah memang menu sarapan pagi ini hanya telur mata sapi dan juga nasi goreng.
Namun Narda dibuat bingung ketika ia melihat jam yang berada tak jauh dari dapur. Jam sudah menunjukkan pukul 6.15,tapi Kiran belum juga terlihat keluar dari kamarnya. Bahkan saat tadi subuh Narda bangun pun kakaknya itu belum juga terlihat, padahal biasanya Kiran bangun lebih awal sebelum Narda.
"Kakak kemana ya kok tumben belum bangun, biasanya jam segini udah siap, apa kakak libur kerja hari ini? Tapi dia gak bilang semalam. Atau jangan-jangan... " Narda bermonolog.
Lalu ia berniat melihat Kiran dikamarnya, namun ketika ia akan berjalan menuju kamar Kiran, langkahnya terhenti kala Miko keluar dari kamarnya dan nampaknya bocah itu baru bangun buktinya ia masih saja mengucek-ngucek matanya. Miko memanggilnya lalu menanyakan keberadaan ibunya.
"Om.. Buna mana? " Tanyanya dengan tatapan yang masih sayu.
"Ehh keponakan om yang paling ganteng udah bangun rupanya. Kamu udah mulai berani bobo sendiri dikamar ya? " Ucap Narda belum menjawab pertanyaan Miko justru malah ia balik bertanya. Lalu menghampiri Miko yang masih berdiri didepan kamarnya.
"Iya om, kata buna Miko halus belajal belani tidul dikamal sendili kan Miko udah besal" Jawabnya.
"Pinter kamu, om suka tos dulu dong" Narda lalu mengajak Miko untuk tos, namun alih-alih menuruti Narda Miko malah kembali bertanya sembari terus mencari keberadaan Kiran.
"Buna mana om? Kok belum ada di dapul emang buna ndak masak ya?" Tanyanya lagi.
"Hari ini giliran om yang masak sarapan, ini om juga baru mau liat buna kamu dikamarnya soalnya buna kamu belum keluar" Jelas Narda.
"Miko ikut yuk kita liat buna kamu dikamarnya" Ajak Narda, Miko mengangguk setuju lalu mengikuti langkah Narda menuju kamar Kiran.
"Kak? " Panggil Narda sambil mengetuk pintu kamar Kiran.
"Iya Na masuk aja gak dikunci kok" Jawab Kiran dari dalam, namun dari suaranya tampaknya sedang lemas.
Narda pun masuk diikuti oleh Miko."Kakak kenapa? " Tanya Narda lalu duduk di dekat Kiran yang masih berbaring.
"Gatau Na, kepala kakak pusing banget, perut kakak juga sakit terus mual sama lemes juga" Jawab Kiran, mendengar jawaban ibunya Miko lantas menaiki tempat tidur Kiran dan segera duduk di samping Kiran.
"Buna sakit? " Tanya Miko tampak khawatir.
"Enggak sayang, bunda cuma gak enak badan aja" Jawab Kiran tak ingin membuat Miko khawatir.
"Badan kakak panas kak, kakak gak usah masuk kerja ya hari ini. Nanti aku yang kasih tau kak Yuda kalo kakak gak bisa masuk hari ini" Ucap Narda setelah meraba kening Kiran.
"Iya Na, nanti tolong bilangin ya"
"Iya kak nanti aku telpon kak Yuda nya. Aku buatin bubur ya kak buat kakak" Tawar Narda.
"Gak usah, nanti kamu telat masuk kerjanya gimana, kakak gapapa kok nanti kakak makan makanan buatan kamu yang tadi aja"
"Gapapa kok kak, masih ada waktu juga, nanti sebelum aku berangkat kerja aku buatin kakak bubur dulu"
"Atau kakak mau ke rumah sakit? Nanti biar aku izin gak masuk kerja aja" Tanya Narda.
"Gak usah Na jangan, apalagi kalo sampe kamu harus izin. Kakak gapapa kok nanti juga baikan" Tolak Kiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost [End]
FanfictionYang hilang akan digantikan dengan yang lebih baik🍃 . . . . Cerita ini hanya fiksi jadi gak ada sangkut pautnya sama tokoh di cerita. Dan juga cerita ini murni berasal dari ide aku sendiri. Jadi kalo ada kesamaan watak, tokoh atau alur cerita i...