Lima

114K 7.4K 95
                                    

"Bubu, itu" ucap Ameera menunjuk kearah gamis anak berwarna pink

"Mau ini, dicoba dulu yah sayang, cukup gak buat kamu" ucap Zayna mengambil gamis itu dan beberapa gamis lain, ia masuk kedalam ruang ganti dan memakaikannya untuk Ameera.

Zayna pun memberi beberapa gamis couple dg sang putri dan sang suami, sementara Agrata hanya mengiyakan dan membayar

Setelah memilih 5 potong baju couple ketiganya kembali berjalan jalan dengan Ameera di strollernya yang didorong oleh Zayna

"Mau beli apa lagi ?" Tanya Agrata

"Gatau yah, bingung"

"Panggil saya apa tadi ?"

"Ayah, biar sama kaya Ameera, gapapa kan yah ?"

Agrata tersenyum dan mengangguk sungguh jika ada dirumah mungkin ia akan lari ke kamar

salting bestie 😂

"Kita makan malam saja disana" ucap Agrata menunjuk kearah salah satu restoran BBQ

Zayna mengangguk lalu mendorong stroller bersama sang suami menuju restoran itu diikuti suster dan satu pelayan yg membawa belanjaan mereka.

Sesampainya direstoran, Agrata memesan satu ruang VIP karna ia sangat tidak suka jika makan ditengah banyak orang, mereka langsung diarahkan keruang VIP, bersama suster dan pelayan juga sopir yg baru dipanggil

"Kamu makan saja sendiri, Ameera biar sama susternya" ucap Agrata melihat Zayna memangku Ameera

Zayna mengangguk patuh lalu memberikan Ameera pada susternya, diruangan itu ada 2 meja.

1 meja diisi Zayna dan Agrata sementara meja satunya untuk yang lain. Suster, Pelayan dan sopir juga Ameera

"Ayah mau kuah apa ? Pedes ?"

"Tomyam"

"Oke"

Keduanya makan dengan nikmat tanpa ada percakapan, hingga makanan selesai, Zayna langsung mengambil Ameera dan menggendongnya

"Sus strollernya bawa saja yah, Ameera biar tak gendong, ngantuk kayaknya"

"Baik nyonya"

Mereka kini berjalan menuju mobil, Namun terpisah lagi lagi Agrata hanya 1 mobil dengan Zayna dan Ameera sementara yg lain menaikki mobil khusus pelayan

"Bubu, au Bobo"

"Iya sayang mau bobo, mau dilepas jilbabnya ?"

"Au"

Zayna melepaskan jilbab yg dipakai Ameera lalu mendekap hangat tubuh putrinya, menyandungkan sholawat nariah pelan dan perlahan mata bulat Ameera terpejam

"Terimakasih sudah menerima Ameera dengan baik"

"Dia juga putriku yah, dia anak yg manis, entah sejak pertama kali melihatnya, aku langsung sayang sama dia" jawab Zayna sembari mencium pipi kanan Ameera

"Dia juga seperti bahagia mendapat ibu sebaik kamu, selamanya dengan saya yah"

"Insya Allah yah"

Ketiganya melanjutkan perjalanan dengan kediaman, Zayna tak bisa melepaskan pandangannya dari gadis kecil dalam pelukannya

Hingga sampai mereka sampai dirumah, Ameera masih terlelap dalam pelukan sang Bunda

"Yah, Ameera tidur sama kita yah"

"Tidak, dia tidur dikamarnya dengan suster" ucap Agrata

Dengan berat hati Zayna memberikan Ameera pada susternya meskipun ia ingin sekali tidur dengan memeluk sang putri

Zayna dan Agrata langsung masuk kedalam kamar, mereka membersihkan badan lalu berbaring diatas kasur

"Yah"

"Hm"

"Kenapa dulu milih aku buat jadi ibunya Ameera ?"

"Kenapa bertanya itu ?"

"Gapapa, kan ayah pasti banyak bertemu wanita yg lebih baik dari aku, kenapa harus aku ?"

"Karna kamu, takdir saya"

Zayna hanya tersenyum mendengar ucapan itu, detik selanjutnya ia yang sedang tidur terlentang ditarik kedalam pelukan Agrata

"Yah"

"Hm"

"Besok sholat subuh berjamaah yah"

"Tidur, sudah malam"

"Aku belum pernah liat Ayah sholat"

"Saya mau tidur"

Agrata langsung memejamkan mata sembari memeluk erat Zayna, sementara Zayna hanya menghembuskan nahas beratnya.

Impian bisa melaksanakan ibadah sholat tahajud dan 5 waktu bersama suami, belum bisa tercapai.

Setelah melihat Zayna terlelap, Agrata bangkit dari tidurnya mrngambil sesuatu dinakas lalu pergi menuju teras di depan kolam renang.

Suasana malam ini begitu sunyi, bahkan setitik bintang pun tak terlihat di atas hamparan karpet hitam malam ini.

Agrata membakar sebatang rokok yang ia simpan dari Zayna, mengingat wanita itu begitu membenci asap rokok

Bahkan Agrata menutup rapat pintu penghubung agar asap tak masuk kedalam rumah.

Ia merokok didekat kolam renang agar asap itu ikut terbang diterpa angin .

Namun kali ini keberuntungan tak memihak padanya, baru setengah ia menghabiskan tembakau itu, Zayna bangun dan mencarinya hingga ke kolam renang

"Ayah ngerokok ?"

ZaTaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang