Zayna duduk di karpet berbulu menemani Ameera yang tengah memakan kue coklatnya sementara dirinya memakan donat dengan topping Almond nyaDan Agrata sudah tentu ada disamping Zayna, namun bukan duduk, lelaki itu malah rebahan di paha Zayna
"Mau Bun" ucap Agrata pada donat yang di makan Zayna
Zayna mengambilkan donat baru namun Agrata menolak ia meminta yang sudah dimakan Zayna
Keduanya kini dilanda keheningan, hanya lagu dari cocomelon yang menemani. Agrata fokus membalas satu persatu WA di hpnya yang sudah 2 hari ia campakkan. Dia hanya membuka WA untuk menelfon Zayna
Zayna pun demikian, ia hanya fokus memakan donatnya, dan mengawasi putrinya yang tengah memakan kue coklatnya
Terhitung dalam waktu sekarang, Zayna sudah menghabiskan 3 Donat sendirian dan 1 donat berbagi dengan Agrata
Setelah donatya habis barulah Zayna menyadari sesuatu, nafsu makannya bertambah banyak padahal biasanya satu donat saja dia akan merasa kenyang
"Yah"
"Hmm"
"Kalau aku nanti gemukkan gimana ?"
"Ya wajar sayang, kan lagi hamil"
"Nanti aku gak cantik lagi yah"
Agrata mendengar itu langsung duduk dari rebahannya. Dia langsung mencium pipi Zayna
"Kecantikan wajah memang akan pudar tapi aura kecantikan yg datang dari hati gak akan pernah hilang meskipun wajahmu sudah penuh keriput nantinya"
Zayna tersenyum mendengarnya, dia sedikit tersanjung dengan pujian suaminya
"Aku boleh makan puding yang tadi aku beli yah ?"
"Boleh, yang ngelarang siapa memangnya ?"
"Aku udah abisin satu kotak donat sendiri soalnya"
"Makan yang pengin kamu makan sayang, kamu gak sendiri sekarang, ada calon adiknya Ameera disini, asal tetap harus jaga kesehatan kamu"
"Makasih sayang" ucap Zayna mencium sudut bibir Agrata lalu beranjak menuju kulkas dapur dimana terdapat puding yang tadi ia beli
Tak lama wanita itu datang membawa puding itu ditangannya.
"Ayah mau ?"
"Mau, tapi bekas gigitan kamu aja yang itu" tunjuk Agrata pada puding di sendok
"Bun"
"Iya"
"Fahri akan menikahi Zea bulan depan"
Zayna menghentikan kegiatan makannya lalu menatap dalam netra suaminya
"Fahri akan bertanggung jawab membesarkan anak itu meskipun jika nanti DNA menunjukkan dia anak ayah, ayah akan tetap ikut menafkahi"
Zayna menaruh puding itu lalu tangannya memeluk Leher Agrata, dia cerukkan wajahnya di leher suaminya
"Apapun itu, jangan temui dia sendiri yah"
"Iya sayang, nanti kalau ketemu harus ada kamu" ucap Agrata melingkarkan tangannya di pinggang Zayna
Zayna masih berada diposisi yang sama, menenggelamkan wajahnya di pundak suaminya.
Selang 5 menit Agrata merasakan Nafas Zayna sudah teratur, tanda wanita itu tertidur padahal tadi begitu lahap menyantap pudingnya
"Bun" panggil Agrata namun tak di dengar Zayna karna perempuan itu sudah terlelap
Agrata memanggil Bi Sum untuk membereskan puding istrinya dan memanggil susternya Ameera untuk menemani putrinya
Agrata bangkit dengan menggendong istrinya didepan model koala lalu membawanya ke kamar
Agrata menaruh sang istri di ranjang dengan hati hati, dia membenarkan posisi tidur Zayna lalu menormalkan suhu AC.
Usai selesai dengan urusan Zayna dirinya melepas bajunya. Cuaca hari ini memang sangat panas, kalau kata orang dulu tandanya nanti sore akan hujan karna ini sudah masuk musim penghujan
Agrata mengambil laptopnya lalu mengerjakan pekerjaannya di meja kantor yang ia tambahkan di kamarnya
><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>
Pagi ini Zayna menyiapkan pakaian kerja Agrata, sementara dirinya malah masih mengenakan baju tidurnya
Agrata keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuknya lalu mengenakan pakian kerja yang disiapkan Zayna didepan Zayna langsung.
Hal itu memang sudah biasa terjadi karna Agrata menganggap itu lumrah karna keduanya sudah halal dan keduanya sudah sama sama sering melihat
"Kancingin Bun"
Zayna dengan cekatan langsung melakukan apa yang di perintahkan suaminya
"Hari ini mau kemana sayang ?"
"Gatau yah, pengin cari kerja lagi boleh gak yah ?"
"Enggak, kalau mau kerja, diperusahaan Ayah, selain itu gak ayah kasih izin"
Ucapan Agrata itu membuat Zayna mengerucutkan bibirnya namun langsung disambut oleh Agrata
"Ish Ayah" ungkap Zayna setelah Agrata mau melepaskannya
"Habisnya punya kamu enak bun"
"Masih pagi yah gak usah mesum"
"Emangnya kenapa ? Walaupun pagi kalau mau ya ayo"
Zayna langsung merinding lalu meninggalkan Agrata sendiri di kamar sementara dirinya langsung keluar menuju ruang makan dimana sang putri sudah siap dengan sarapannya
Zayna langsung duduk dikursinya setelah sebelumnya menciumi wajah putrinya terlebih dahulu karna itu adalah ritualnya tiap pagi.
Entah bagaimana di kehamilan keduanya, Zayna tak merasa mual atau bagaimana, dia hanya merasa ingin makan lebih banyak dari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZaTa
Fanfiction"Ini kamar kita dan disana kamar Ameera" ucap lelaki itu sembari membuka kamar berpintu putih "kita sekamar pak ? Gak pisah kamar dulu kaya perjodohan novel novel gitu ?" "apa bedanya malam saya nanti setelah dan sebelum menikah, saya juga ingin ada...