Dua Puluh Delapan

54.2K 3.5K 23
                                    


Zayna berdiri mendekati sang suami yg begitu fokus hingga dia duduk disampingnya baru Agrata menyadari bahwa Zayna sudah bangun

Zayna duduk disamping Agrata dengan wajah bantal menyandarkan kepalanya di pundak sang suami

"Sudah bangun Bun"

"Belum, ini masih merem"

Agrata kembali mematikan laptopnya, dia menarik Zayna agar tiduran dipahanya, sebelumnya dia memang sudah mengunci pintu ruangannya

"Ngantuk banget bun ?" Tanya Agrata sembari mengelus kepala Zayna

"Engga tadi kaya sunyi banget jadi ketiduran yah"

"Udah sholat ?" Tanya Agrata yang diangguki Zayna

"Ayah suaranya bagus bgt, gak nyangka kalo itu suara ayah"

"Kalau ayah ngomong sebenarnya, kamu pasti gak bakal percaya bun"

"Apa emangnya yah ?"

"Ayah pernah juara 1 Tilawah waktu dipesantren"

"Hah ? Ayah pernah mondok ?"

"Pernah waktu SMP, ya sampe 3 tahun doang, ayah gak betah, gak enak gak bisa pegang hp"

"Ayah serius pernah mondok ?"

"Iya sayang"

"Pantesan ayah juga hafal juz 29"

"Ayah hafal 10 juz dulu bun, gatau sekarang, 5 tahun ayah gak murojaah sama sekali"

"Nanti setiap malam murojaah sama aku ya yah, Ameera juga"

"Iya sayang, makan yuk"

Zayna mengangguk dan bangun dari rebahannya. Agrata mengambil makanan dari laci meja shofanya, makanan yg ia beli setelah pulang dari sholat Jum'at tadi

Keduanya menikmati makanan dengan sambil diam, Agrata memang seperti itu tidak suka makan sambil ngobrol.

Beberapa kali lelaki itu mematikan telfonnya yang Zayna tau bahwa itu dari Zea.

Wanita itu memang sering menelfon suaminya namun tak pernah diangkat karna Agrata menugaskan Fahri untuk mengurus semua kebutuhan Zea dan bayinya

Setelah selesai memakan makanannya, Zayna membuang bungkusnya di tempat sampah yang ada disamping pintu

Zayna kembali duduk disamping suaminya, kepalanya menyandar melihat apa isi hp suaminya

Zayna kembali duduk disamping suaminya, kepalanya menyandar melihat apa isi hp suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zayna memandang sendu pesan yang dibuka suaminya itu. Adiknya Ameera . Harusnya adik dari Ameera ada diperutnya namun kini ada dirahim wanita lain.

Zayna mengangkat kepalanya dari sandarannya, dia mengelus perutnya yg datar, harusnya memang sudah mulai membuncit jika ia tak keguguran.

Apa Agrata akan meninggalkannya setelah anak itu lahir ?

ZaTaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang