Janji gak minta Squale setelah
Membaca Extra Part ini 😉
Zayna kini tengah duduk di gazebo kolam renang ditemani Ameera dan Ali, sementara Agrata masih dikantor
Kedua anaknya itu kompak memeluk Zayna dari samping, menaruh kepalanya dipundak Zayna. terlihat sekali kemanjaan keduanya
"Bun" panggil Ali
"Kenapa ?"
"Suka sama perempuan gapapa kan ?"
"Malah kalau kamu suka sama cowo, kaka lempar dari lantai 3" Sarkas Ameera
"Haisss ikut aja" ketus Ali
"Ya gapapa, tapi kamu juga harus tau batasan, jangan sampai berbuat apa yang Allah gak suka" jawab Zayna
"Kalo ayah tau marah gak ya bun"
"Gak akan asal, kalian bener bener gak menyimpang dalam berhubungan, kalian belum halal"
"Kalea yah Li ?" Tanya Ameera yang dibalas anggukan oleh Ali
"Anak mana ?" Tanya Zayna
"Orang Bandung aslinya cuma disini ikut kakeknya bun"
"Ajak oh main kesini, sama kaka Ameera juga ajak Shauqinya kesini"
Keduanya hanya mengangguk, mereka memang dibiasakan untuk tidak menutupi apapun, jika malam hari, Agrata senang mengajak kedua anak dan istrinya duduk bersama lalu menceritakan apa yang mereka alami hari ini, jadilah kedua anaknya bisa terbuka apapun yang terjadi.
Ameera mengingat sesuatu yang begitu menyesakkan jika ia mengingatnya, dia mengeratkan pelukannya pada Zayna
"Makasih Bunda, Sayang Bunda Selamanya" ucap Ameera sembari mencium pipi kiri Ameera
"Makasih untuk apa ka ?"
"Semuanya, makasih udah anggap kaka seperti anak bunda sendiri, makasih gak membedakan Kaka dan Ali bun, makasih ya bun" ucap Amera membuat Zayna menatapnya.
Zayna dan Ameeea berlatar belakang yang sama, keduanya ditinggal oleh ibunya dan punya ibu tiri.
"Jangan ngomong gitu, kaka kan anak Bunda, kesayangan Bunda" ucap Zayna memeluk erat putrinya. Sungguh selama ini dia tak menganggap Ameera adalah anak tirinya. Ameera itu anaknya
"Makasih Bunda" ucap Ameera dalam pelukan Bundanya
Tak munafik, ada rasa rindu dari hati Ameera pada Ibunya sendiri, tapi rasa rindu itu tertutupi Gengsi dan rasa marahnya sebab ibunya meninggalkannya
"Oh iya Bunda lupa, semalem Ayah ngomong katanya ibu Zea sama Papah Fahri ngajak kita makan bareng kak, mau yah" ucap Zayna melepas pelukannya pada Ameera
Ameera langsung menggeleng, ini sudah kesekian kalinya Ameera menolak pertemuan dg ibu kandungnya itu.
Ameera hanya bertemu dg Zea jika tak sengaja keduanya ada dikantor Agrata, selain itu Ameera selalu menolak, bahkan dia belum bertemu dengan adik kandungnya sekalipun.
"Kak"
"Jangan paksa kaka Bun, Cuma Bunda ibunya kaka" ucap Ameera sembari memeluk Zayna dari samping
Jika sudah begini, Zayna sudah tak bisa lagi mengucapkan apapun, nantilah biar Agrata yang memberi penjelasan pada Ameera
Mau bagaimana pun gadis 23 tahun itu tidak bisa selamanya tak mau bertemu ibunya, Zayna seorang ibu dan Zayna tau bagaimana rasanya jika anaknya sendiri tak mau bertemu dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZaTa
Fanfiction"Ini kamar kita dan disana kamar Ameera" ucap lelaki itu sembari membuka kamar berpintu putih "kita sekamar pak ? Gak pisah kamar dulu kaya perjodohan novel novel gitu ?" "apa bedanya malam saya nanti setelah dan sebelum menikah, saya juga ingin ada...