Enam

105K 6.6K 93
                                    

"Ayah Ngerokok ?" Tanya Zayna berdiri tepat dibelakang Agrata

"Kamu kebangun ?" Tanya Agrata langsung melempar rokok itu ke tong sampah

"Bukannya dulu ayah bilang mau berhenti merokok setelah nikah ?"

"Susah Na, saya sudah kecanduan"

Zayna hanya bisa terdiam, ternyata sang suami masih melakukan apa yang ia larang, lalu apa gunanya larangannya sekarang ?

Apa gunanya dulu bertanya apa yg dia sukai dan apa yg dia benci ?

Kalau ujung ujungnya masih dilakukan secara sembunyi sembunyi

"Ya udah aku masuk dulu, lanjutin aja" ucap Zayna langsung berbalik namun dicegat oleh Agrata

"Saya janji ini terakhir kalinya Na"

"Terserah ayah aja, aku mau tidur"

"Na, kalau kecanduan itu susah buat berhentinya, saya sudah coba tapi sulit, mulut saya asam Na"

"Kenapa gak kecanduan sholat aja yah, aku pengin sholat diimamin kamu yah"

Mendengar kalimat itu, cekalan Agrata terlepas, lelaki itu memandang sendu istrinya.

Sebulan pernikahannya mereka tak pernah melaksanakan sholat berjamaah, meskipun Zayna selalu meminta namun ada saja alasan dari Agrata

"Aku ke kamar dulu, jangan terlalu malam, angin malam gak baik" ucap Zayna mengulang ucapan Agrata dulu ttg angin malam

Zayna berjalan menuju kamarnya, Agrata hanya bisa menatap sendu punggung itu

"Maafkan saya Na, tapi saya belum percaya dengan tuhan, saya pernah begitu percaya pada tuhan, tapi tuhan mengecewakan saya dengan memisahkan saya dengan Zea" monolog Agrata

Detik selanjutnya lelaki itu masuk kedalam kamar lalu ke kamar mandi untuk mandi dan menggosok gigi agar tak ada bau rokok di badannya .

Usai itu ia merebahkan badannya disamping Zayna yang tengah memainkan Hpnya

"Tidur Na, bsok metting pagi"

"Iya"

Keduanya kini tengah mengarungi mimpi dengan tidur terlentang, tak seperti biasanya yg saling memeluk.

><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>

Paginya Zayna masih dalam mode diam, dia menyiapkan pakaian Agrata tanpa bertanya akan bertemu siapa hari ini.

Agrata yg didiami sang istri pun geram, segera ia ambil kemeja dan mrmakaikannya didepan Zayna.

Wanita itu hanya diam lalu merapikan jilbabnya, ketika hendak keluar kamar, tubuh kecilnya di tarik oleh Agrata kedalam pelukannya

"Betah banget diamin saya Na, Saya minta maaf Na"

"Emang maaf dari aku penting yah ? Larangan aku aja masih Ayah langgar"

Agrata melepas pelukannya namun kedua tangannya masih setia melingkar di pinggang Zayna

"Saya janji tidak akan merokok lagi Na"

"Janji doang"

"Saya buktikan, tidak ada rokok lagi dalam hidup saya"

"Beneran ya yah"

"Iya Na, tapi gantinya ini yah" ucap Agrata dg senyum Smirknya sembari menunjuk ke bibir Zayna

"Mesum ih" jawab Zayna sembari mencubit pinggang Agrata

"Jangan marah lagi yah, Maafin saya yah" ucap Agrata mencium kedua pipi Zayna

Jujur Zayna risih dengan jambang sang suami yg kian lebat

"Yah"

"Hm"

"Ini dicukur dong, geli tau"

"Hahaha nanti saya kelihatan lebih muda kamu mau ? Nanti makin banyak yg naksir"

"Dih PD banget, cukur ya yah"

"Iya, kamu yang cukurin yah, hari ini kita berangkat agak siang langsung ke cafe perdana buat meeting"

"Iya yah"

"Lepas dulu hijabnya nanti rambutnya ke hijab kamu semua"

"Iya bentar"

Dengan cepat Zayna melepas jilbab yg sudah rapi ia kenakan, tak apa ia harus mengenakan hijab 2x yg pnting Agrata mau di cukur jambangnya

"Sini kamu duduk disini" ucap Agrata di kamar mandi, ia duduk diatas toilet dan menepuk pahanya

"Ih modus banget"

"Ya terus kamu mau dimana Na ? Kan susah kalau ambil kursi"

"Iya iya, bentar ambil alat cukurnya dulu"

Dengan telaten Zayna mencukur bulu yang ada disekitar dagu, pipi, dan atas bibir suaminya.

15 menit berselang kini bagian wajah Agrata telah bersih dari bulu yang selama ini ada diwajahnya

"Kan tambah ganteng yah"

"Hahaha kalau ada yang naksir saya, jangan ngambek Na, ini kamu yg minta"

"Dih ayah narsis"

"Dah, pake jilbab kamu terus sarapan"

><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>

"Gila Pak Agrata makin ganteng banget gaada jambangnya"

"Iya sumpah makin keliatan muda, sumpah sugar Daddy banget"

"Duh jadi mau nyalon deh jadi ibunya Ameera"

"Wow itu pak Agrata gila bersinar banget hari ini"

Desus desus dari karyawan itu sontak membuat Zayna panas, benar saja suaminya bertambah banyak fansnya.

"Woy Zay, makan siang bareng gak nih ?" Tanya Raya

"Iya Zay udah lama nih gak makan siang bareng, lo selama ini maksi dimana ?" Tanya Jesi

"Iya maksi di ruangan sering bawa bekel soalnya"

"Kuy lah hari ini maksi bareng, makan ayam kemaninya mbok jum" ucap Raya

"Hehehe enggak dulu deh aku bawa bekel"

"Yaelah padahal udah lama gak maksi bareng" ujar Jesi

Zayna hanya tersenyum menatap kawannya yang baru saja selesai metting, selama ini ia memang makan siang bersama Agrata, lelaki itu yang minta.

"Zayna keruangan saya" ucap Agrata melewati ketiga orang itu

"Baik pak" jawab Zayna

"Eh kaya ada yang beda dari pak Agrata" ujar Jesi

"Iya bewoknya gaada, gila bening bet dah kaya air ujan" jawab Raya

Zayna menggelengkan kepalanya sebentar lalu berpamitan pada kedua kawannya itu

"Kenapa ?" Tanya Agrata saat sang istri sudah ada diruangannya namun datang dg wajah kusut

"Gapapa"

"Kan saya sudah bilang kalau dicukur makin banyak yang suka, kamu gak percaya"

"Tempelin lagi aja yah, sini aku lem in" ucap Zayna kesal sembari mendekati sang suami dan mencubit bagian pipinya

"Hahahaha kamu ini ada ada aja Na" jawab Agrata lalu memeluk Zayna dan menariknya agar duduk dipangkuannya
















₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩₩

ZaTaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang