"Yah kita gak beli barang buat Ameera ?""Tidak, nanti Ameera belinya kalau dia ikut"
Kini Zayna dan Agrata sudah berada diperjalanan menuju rumah Agrata, dijalan Agrata tak henti menggenggam tangan kanan Zayna, padahal Zayna tak akan pergi kemana mana jika dilepas
"Yah, pengin mie ayam itu boleh ?"
"Nanti minta Ningsih bikinin yah Na, gak sehat kalau pinggir jalan begitu"
"Dari mana taunya gak sehat, beliin yah plissss"
"Oke, tapi gak gratis"
"Dih sama istri aja pamrih"
Agrata menghentikan mobilnya dipinggir jalan lalu keluar bersama Zayna, dia menggandeng Zayna menuju gerobak mie ayam itu
"Monggoh mas mba mau mie ayam atau baso ?"
"Mie ayam ceker satu yah pak, ayah apa ?"
Agrata menatap kearah gerobak itu sungguh tak nafsu karna ini kali pertamanya
"Samain"
"Ya udah pak mie ayam ceker 2 nanti dibawa ke mobil nggeh pak"
"Nggeh mba"
Zayna dan Agrata kembali masuk kedalam mobil itu dan tak lama pesanan mereka diantarkan dan keduanya menyantapnya didalam mobil karna tak mungkin seorang Agrata memakan dipinggir jalan.
><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>
Sesampainya dirumah, Zayna langsung disambut oleh Ameera yang berlari kearahnya. Zayna langsung jongkok dan merentangkan tangannya menyambut Ameera.
"Bu bu" ucap Ameera saat sudah ada dipelukan Zayna
Zayna menggendongnya dan membawanya duduk didepan ruang TV lesehan diatas karpet bulu
"Iya kenapa sayang" jawab Zayna saat sudah duduk
Bukannya menjawab, Ameera malam meraba raba wajah Zayna lalu terkekeh
Agrata yang baru masuk kedalam rumah langsung ikut bergabung namun ia duduk diatas shofa
Detik selanjutnya Suster Ameera datang membawakan Puding sebagai Snack Ameera hari ini
"Yey ada Puding, mau Bunda suapin atau mam sendiri ?"
"Dili bu" jawab Ameera turun dari pangkuan Zayna dan mengambil puding itu ditaruh didepannya
"MasyaAllah hebatnya bisa makan sendiri" ucap Zayna sembari mengelus kepala Ameera
Zayna menaruh kepalanya dipaha suaminya yg sedang duduk sembari mengecek hpnya
"Capek ?" Tanya Agrata menaruh tangan kirinya di kepala Zayna
"Enggak yah" ucap Zayna memejamkan matanya menikmati elusan tangan suaminya
Sementara Ameera sibuk memakan puding coklat favoritnya itu.
Suasana begitu tenang, bahkan Zayna hampir tertidur jika tak dihampiri ketiganya
"Maaf tuan nyonya ini ada paket atas nama tuan Agrata"
Zayna langsung membuka matanya dan menerima paket itu
"Dari siapa yang ?" Tanya Agrata
"Bentar masih bureng matanya" ucap Zayna sembari mengucek matanya sebentar
Wajahnya kembali ditekuk saat melihat siapa pengirimnya, Zea adalah jawabannya
"Siapa Na ?"
"Bu Zea" ucap Zayna singkat
KAMU SEDANG MEMBACA
ZaTa
Fanfiction"Ini kamar kita dan disana kamar Ameera" ucap lelaki itu sembari membuka kamar berpintu putih "kita sekamar pak ? Gak pisah kamar dulu kaya perjodohan novel novel gitu ?" "apa bedanya malam saya nanti setelah dan sebelum menikah, saya juga ingin ada...