8 Juni 2019, 15.45 WIB
Adelia menyaksikan tangisan pecah di hadapannya. Diawali jeritan nyaring milik sesosok mungil yang baru pertama kali menghirup udara. Disusul isakan lembut Dyon Raka dan Sitta Kania, pasangan suami istri yang juga public figure ternama. Lambat laun, efeknya menular kepada semua yang terlibat bersama mereka. Seorang bidan dan perawat yang mendampingi, fotografer dan videografer sebagai tim dokumentasi, serta dua asisten pribadi yang memastikan perlengkapan teknis terpenuhi. Mereka sama-sama mengusap kelopak mata yang basah. Hanya Adel, sang birth doula, yang masih berusaha menahan tetesan air matanya.
Sore itu, akan jadi sore yang bersejarah. Dyon dan Sitta menyambut lahirnya bayi laki-laki pertama mereka–anak kedua yang berjarak lima tahun dari kakak sulungnya–dalam suasana yang begitu syahdu dan penuh haru. Lokasi persalinan sengaja dipersiapkan di kediaman pribadi pasutri tersebut. Demi menjaga keintiman dan kehangatan. Proses lahirannya pun tak seperti pada umumnya. Mereka memilih prosedur water birth, atau melahirkan di dalam air.
Rekaman momen-momen berharga itu kembali terputar dalam benak Adel. Saat ia menuntun Sitta berjalan tertatih-tatih dari kamar menuju beranda terbuka yang tersambung ke taman belakang rumah, dalam kondisi bukaan nyaris lengkap dan kontraksi yang semakin intens.
Sambil mengusap dan memijat punggung bawah Sitta untuk mengurangi rasa sakitnya, Adel terus membantu sang calon ibu mengucapkan afirmasi positif.
"Hebat, Mama Sitta dan Baby D berani dan kuat. Yang Mama Sitta rasakan ini adalah gelombang cinta dari Baby D karena dia lagi cari jalan lahirnya. Persalinan ini akan berjalan lancar sesuai harapan. Proses yang Mama Sitta lewati ini, akan semakin mendekatkan Mama dan Baby D. Sebentar lagi, Mama Sitta dan Papa Dyon ketemu Baby D ya."
Di beranda belakang, Dyon, suami tercintanya, menyambut Sitta dan memapahnya masuk ke dalam kolam plastik berukuran besar yang telah terisi air hangat. Sitta lalu duduk bersandar dan melanjutkan tahap final persalinan. Dengan panduan Bidan Niken, Sitta mengatur napasnya. Setiap gelombang cinta itu datang, Sitta melingkarkan kedua tangannya ke leher Dyon. Alih-alih melampiaskan sensasi nyeri yang muncul dengan berteriak atau menyakiti sang suami–seperti adegan klise ibu melahirkan–Sitta dan Dyon justru saling mengecup bibir dengan lembut. Melepaskan hormon oksitosin sebanyak mungkin. Hormon cinta, bahan induksi alami yang berperan besar memperlancar proses persalinan.
Tak lama berselang, Bidan Niken memberi aba-aba untuk mengejan. Bukaan mulut rahim Sitta telah lengkap. Di percobaan keempat, Sitta tampak mulai kelelahan. Namun, begitu ia memasrahkan diri dan merilekskan ketegangannya, sesosok bayi meluncur keluar dan menyembul dari permukaan air.
Dengan sigap, Bidan Niken mengangkat dan meletakkan bayi itu dalam dekapan Sitta. Helaan napas penuh kelegaan sontak menyeruak.
Dyon merengkuh Sitta dan bayinya erat-erat, seraya menyelimutkan handuk tebal. Pria itu tak henti menciumi kening sang istri dan berulang-ulang mengucap syukur. Sesaat kemudian, Sasha, putri sulung mereka diantar bergabung oleh pengasuhnya, untuk bertemu langsung dengan adik bayi yang dinanti-nanti. Lengkaplah sudah kebahagian keluarga kecil mereka.
Tak berlebihan rasanya, jika pemandangan itu dinobatkan sebagai momen terindah dalam hidup Dyon dan Sitta. Pengalaman itu juga, menjadi yang terindah bagi Adel selama ia bekerja sebagai doula.
Seusai merampungkan tugas, tiba saatnya bagi Adel untuk berpamitan pada Dyon dan Sitta. Aktris wanita yang kini resmi menyandang status ibu dua anak itu, tengah berbaring di tempat tidur kamarnya, bersisian dengan sang bayi yang tampak pulas terlelap. Keduanya baru saja melewati perjuangan berat dan kini berhak beristirahat untuk memulihkan kondisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby-To-Be
FantasyMeski berprofesi sebagai birth doula, Adelia sendiri tak pernah ingin menjalani kehamilan. Pengalaman buruk keluarganya di masa lalu membuat Adel menganggap dirinya akan turut mewarisi kegagalan yang sama. Sampai kemudian, Adel didatangi Bo, seekor...